Bab 9

23 10 0
                                    







Happy reading









Author POV
Tak terasa beberapa saat berlalu tibalah saatnya pembagian hasil raport kenaikan kelas. Banyak hal yang sudah dilewati oleh Wijaya.

"Ga kerasa yah,bro kita udah mau naik kelas 8" ucap Edo,yah mereka sudah semakin dekat sekarang.

"Yah waktu tuh berjalan cepat kalau kitanya enjoy"jawab Wijaya.

"Lapangan kuy bentar lagi pembagian raport"ucap Edo dan merekapun menuju ke lapangan tempat pembagian hadiah juara-juara kelas.

Tibalah pembagian hadiah juara di kelas mereka.

"Juara 3 di kelas 7D diraih oleh Wijaya Algendra" ucap sang pembaca dan jika kalian kira yang gembira adalah Wijaya, tentu kalian salah.

"WOHOOO TEMEN GUE NIH BRO!!"Yah yang heboh itu Edo, dia benar benar bangga dengan temannya itu.

Wijaya pun maju ke tengah lapangan guna menerima hadiah sebagai peraih peringkat di kelasnya.

Setelah pembagian hadiah dan raport selesai merekapun di perbolehkan pulang dan masuk di tahun ajaran baru.

"Jay, ke markas yuk!" Ajak Edo.

"Yaudah yuk!" Wijayapun menyiapkan sepedanya dan menuju ke markas.

Dia sudah izin kepada mamanya untuk pulang sedikit lama jadi dia tidak khawatir sama sekali akan dimarahi.

Sesampainya di markas baru mereka,dia melihat bangunanya sudah dibenahi dan seorang laki-laki pincang sedang melihat bangunan itu.
Author POV

Wijaya POV
"Bang"

Laki-laki itupun menoleh tidak lupa dengan senyum manisnya.

Laki-laki itupun menoleh tidak lupa dengan senyum manisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah pulang nih,gimana raportnya?"tanyanya.

"Dia juara 3, bang" sahut Edo.

"Wahh bagus tingkatin lagi yah nanti!" Ucap bang Devin.

Bang Devin sudah seperti abangku sendiri. Dia sangat dewasa dan pemberani, aku banyak belajar darinya.

"Oh iya, Wijaya makasih yah atas bantuan kamu. Kalau bukan karena kamu mungkin kita ga punya markas lagi"ucapnya sedikit sedih.

"Ga perlu berterimakasih bang anggap saja ini balas budiku karna Abang sudah mau berteman dan mengajari aku banyak hal" jawabku dengan senyum tipis di wajahku dan memberikan jempolku.

"Ga perlu berterimakasih bang anggap saja ini balas budiku karna Abang sudah mau berteman dan mengajari aku banyak hal" jawabku dengan senyum tipis di wajahku dan memberikan jempolku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makasih sekali lagi ya! Besok kita pelantikan sekaligus peresmian markas baru kita! Kamu siap siap oke?" Ucapnya dengan menepuk bahuku.

"Pelantikan apaan bang?"tanyaku bingung.

"Besok kamu tau, sekarang pulang gih. Besok pagi jam 7 baru kesini." Ucapnya lalu melangkah pergi dan aku yang bingung pun akhirnya memutuskan untuk pulang saja.

Semalaman aku memikirkan hal itu, apa maksudnya pelantikan dan kenapa bang Devin terlihat aneh.

"Ah sudahlah, aku tidur saja"gumamku lalu mulai menutup mataku dan akhirnya tertidur.



Skip


Paginya aku terbangun pagi seperti biasa untuk sholat dan bersiap-siap ke markas seperti yang bang Devin bilang.

"Udah cakep nih!" Ucapku sembari memperhatikan pakaianku.

Setelah semuanya siap melangkah keluar rumah.

"Ma,aku mau ke pantai sekalian mau cari keringat" ucapku sedikit berbohong.

"Yaudah, hati-hati kamu!" Ucap mamaku lalu menaiki motorku dan menuju ke markas.

Sesampainya di markas sudah ada banyak orang disana dan juga Bella.

"Hey,bro!! Selamat ya!!"ucapnya dengan heboh dan membuatku bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey,bro!! Selamat ya!!"ucapnya dengan heboh dan membuatku bingung.

Posisiku yang masih di motor semakin bingung dengan tepuk tangan mereka semua.

Tak lama perhatianku tertuju kepada seseorang disana. Dia, Bang Devin dengan senyum manisnya mendekat ke arahku.

"Selamat ya!" Ucapnya lalu menempelkan sebuah label kecil di lenganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat ya!" Ucapnya lalu menempelkan sebuah label kecil di lenganku.

"Apa ini bang?"tanyaku bingung.

"SEMUANYA KITA SAMBUT KAPTEN ANGGARA BAGIAN KE-2 KITA. ATAS NAMA, WIJAYA ALGENDRA" Ucap bang Devin dan semuanya bertepuk tangan.

Aku hanya terdiam dan tak bisa berbicara apa-apa. Semuanya terlalu mendadak.
Wijaya POV end



























TBC
Semoga kalian suka
Jangan lupa voment
See you guys

ANGGARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang