Happy reading
Author POV
Tak terasa hari hari berlalu dan tiba saatnya hari pertama setelah penutupan mpls kemarin. Terlihat seorang laki-laki dengan santai menyandang tas menuju kelasnya. Yah, dia Wijaya Algendra."Kelas 7D, ini kan ya?" Ucapnya lalu masuk ke dalam kelas tersebut.
"Kursi depan pada penuh,yasudahlah disini saja." Diapun akhirnya menemukan tempat duduknya. Barisan ketiga deret kedua.
Setelah menentukan tempat duduknya dia pun berjalan-jalan sekedar menunggu waktu apel.
Brakk
Seorang perempuan terlihat tergesa-gesa sehingga tak melihatnya, untung Wijaya sigap menangkapnya.
"Sorry,kak ga sengaja. Maaf yah kak." Ucapnya lalu kembali berlari menuju ke arah kelasnya?
"Kak? Emang aku setua itu?" Bingung Wijaya.
Diapun kembali melanjutkan jalannya hingga akhirnya waktu apel pun tiba.
"Semuanya bikin dua barisan, cowok di depan ya!" Ucap kakak OSIS.
Wijaya cukup tinggi sehingga dia berada di barisan belakang.
"Hey, bro!" Yaps sudah kalian tebak siapa kan? Yah dia Edo. Mereka sekalas, lagi.
"Ck Lo lagi Lo lagi bosen gue" ucap Wijaya dengan muka bosannya.
"Bilang aja Lo kangen gue. Gausah malu-malu gitu dong" sahut Edo.
"Gajelas." Jawab Wijaya acuh.
Tak lama apelpun dimulai dan sekitar 30 menit mereka kembali ke kelas.
"Hay,kak"
Author POV
Wijaya POV
"Hay,kak" panggil seseorang sembari mencolek tanganku.Saat aku menoleh ternyata itu adalah perempuan yang tadi menabrakku.
"Kok diem,kak? Hello" ucapannya kembali menyadarkan ku.
"Eh sorry! Jangan panggil saya kakak. Saya baru masuk juga"jawabku.
"Oh kakak baru kelas 7 juga?" Tanyanya.
"Iya" jawabku singkat.
"Kenalin! Aku Rachel Cristina. Panggil aja Rachel." Ucapnya menyodorkan tangan kepadaku.
Rachel Cristina"Wijaya Algendra panggil aja Wijaya."Jawabku menerima jabatan tangannya.
Akhirnya kami berjalan berdua menuju kelas yah walaupun tak mengobrol sama sekali.
"Kamu kelas sini juga?" Tanyaku.
"Juga? Kamu juga disini?"kagetnya.
"Iya"jawabku dan responnya hanya mengangguk pelan.
"Ga ikut apel?" Jujur aku sedikit heran perasaan tadi aku tak melihatnya.
"Nggak" jawabnya.
"Kenapa?" Tanyaku sedikit kepo.
"Karna-"
Belum sempat dia menjawab Edo sudah berteriak."WOY ADA GURU BURU MASUK!!"
Dan terpaksa kamipun masuk. Ternyata dia duduk di deret ke empat.Tak lama seorang guru yang kuyakini guru agama masuk ke dalam kelas sembari mengucapkan salam. Tak lupa kacamata yang bertengger di hidungnya.
"Baik, dikarenakan hari ini pelajaran agama. Maka, jika yang non muslim ingin keluar dipersilahkan." Ucap guru tersebut.
Beberapa dari kamipun melangkah keluar dari ruangan. Namun yang menarik perhatianku hanya satu orang.
"Kenapa Rachel ikutan keluar?" Bingungku.
"Permisi yah,pak. Saya Kristen protestan"ucapnya izin kepada guru yang masih kudengar.
"Semangat Wijaya" ucapnya pelan kepadaku.
"Non muslim ternyata"batinku dengan senyum tipis di bibirku.
Wijaya POV end
TBC
Semoga kalian suka
Jangan lupa voment
See you guys