Happy reading
Author POV
Edo terlihat sedang menikmati makanannya sembari menunggu Wijaya kembali."Tuh anak lama banget ke WC, ngapain dia?" Gumamnya pelan sambil membereskan sampahnya.
Tanpa dia sadari seorang perempuan mengendap-endap berjalan mendekatinya.
"Dar" kejut perempuan itu.
"Astaghfirullah gue naik haji"latah Edo.
"Hahaha"perempuan itu tertawa cekikikan sementara Edo hanya memperhatikan dengan wajah datarnya.
"Ngeselin Lo"kesal Edo.
"Edo,jangan ngambek dong! Siapa suruh Lo ngelamun tadi." Bela perempuan itu meskipun ada sedikit wajah mengejek disana.
"Temen gue ke WC ga balik-balik"sahut Edo.
"Positif thinking aja mungkin antri kali di WC" sahut perempuan itu.
"Bodolah, btw Lo udah makan?"tanya Edo.
"Udah dong, sama Zaky tadi."jawabnya dengan muka senyam senyum tidak jelas.
Dia tidak tahu bahwa ada hati seseorang yang saat ini sakit mendengarnya.
Author POV endEdo POV
"Andai Lo tau,Rin. Gue suka sama Lo dari dulu. Sampai kapan perasaan ini bakal ada? Bahkan saat Lo udah suka sama orang lain perasaan ini masih ada"batinku sembari memperhatikan perempuan didepanku ini.Dia adalah Karina Citra Renata. Perempuan yang berhasil merebut hati gue gitu aja. Tapi gue sadar dimatanya gue hanya temen, ga lebih.
"Do! Do! Edo ih!" Ucapannya berhasil menyadarkan ku.
"Eh sorry sorry,kenapa?"tanyaku.
"Ga ah males."ucapnya kesal.
"Kari-"
"Ekhem" serempak kami berdua pun menoleh.
"Astaghfirullah Lo ngagetin"kesel gue dan benar tebakan kalian itu Wijaya di kulkas berjalan.
Dengan mengangkat sebelah alisnya dan tangan dilipat di dada.
"Siapa? Pacar?"tanyanya dengan muka sok cool itu."Dia itu-"
"Hay,sorry kenalin gue Karina temen dari oroknya Edo." Ucap Karina memperkenalkan diri.
"Oh, Wijaya"
"Yaudah, gue balik dulu. Dan Lo!"dia nunjuk ke arah ku.
"Kenapa?"bingungku.
"Gue masih kesel sama Lo!"lanjutnya lalu melangkah ke arah kelasnya.
Aku hanya menggeleng seraya tersenyum.
"Ada-ada aja kelakuannya"ucapku pelan.
"Lo suka?"tanya Wijaya tiba-tiba.
"Gausah ngelak, keliatan kok dari mata Lo"lanjutnya.
"Iya, gue suka sama dia" jawabku jujur.
Dia hanya mengangguk dan mengkodeku untuk ke kelas.
"Udah mau masuk!" Jawabnya menjelaskan.
Edo POV endWijaya POV
Saat perjalanan menuju ke kelas, banyak pasang mata yang memperhatikan kami berdua. Hingga saat sampai dikelas, suasana mendadak hening saat kami datang."Kenapa mendadak hening?" Bingung Edo.
"Wijaya sorry tapi meja lo-"
Akupun melangkah menuju mejaku dan kulihat disana buku dan tasku sudah basah.
"Sorry Wijaya mereka kakak tingkat,kami ga berani melawan." Sahut salah satu dari teman sekelas ku.
Aku hanya tersenyum menanggapi ini semua.
"Siapa?"tanyaku.
"Mereka orang yang kamu lawan tadi di kantin, Wijaya." Sahut sang ketua kelas.
Akupun mengangguk dan mengambil satu persatu bukuku yang sudah basah.
"Akan kubalas mereka"batinku.
"Permisi" suara familiar itu tertangkap di Indra pendengaran ku.
"Eh ada apa ini? Wijaya?"ucapnya mendekat kearah ku.
"Udah gapapa, awas basah"ucapku.
"Buku kamu basah semua, tapi oh iya ada tugas temen-temen. Catat bab satu, yang penting-penting aja"ucapnya memberitahukan tugas sedangkan aku membawa buku dan tasku keluar untuk dijemur.
"Nih" seseorang menyodoriku buku.
"Buat?"tanyaku.
"Buat nyatat lah, masa diliatin aja. Ambil! Buku kamu basah semua." Ucapnya.
"Makasih, Rachel"sahutku.
"Sama-sama,yuk masuk nanti kita dimarahin keluar keluar kelas"ucapnya lalu akupun mengikutinya masuk ke dalam kelas.
Dikarenakan mejaku basah akupun mengerjakan tugas tersebut di meja edo,untungnya masih tersisa kursi kosong.
Wijaya POV endTBC
Semoga kalian suka
Jangan lupa vote dan coment
Jangan jadi siders pliss😖
Dukungan kalian sangat berarti buat aku
See you guys,makasih🙏