bit 05
⚠️ mild angst
p.s. to freshen up your memory — Seungcheol dan Jeonghan ngga saudaraaan. Jeonghan diusir dari istana sama mantan permaisuri soalnya ketauan kalau dia bukan anak raja. akhirnya Jeonghan found out kalo permaisuri itu bukan mamanya juga.
Seungcheol juga tau alesan kenapa Jeonghan diusir, dan dia tau kalau Jeonghan ternyata anaknya Penasehat Yoon (teman dekat ayahnya, kakanya permaisuri Yuna).
Maaf bingungin... boleh tanya kalau bingung....
♔
Tangis Jeonghan semakin tak terbendung, isakan mulai tak beraturan keluar dari bibirnya yang setengah mati ia gigit hingga berdarah. Ketika dengan segenap kewarasannya ia memaksa genggamannya untuk terjun kebawah, hatinya yang lemah dan tolol menghentikan pergerakkannya tepat di atas dada sang kakak.
Pada akhirnya, ia tak akan bisa.
Binyeo berbentuk belati kecil itu berhasil memberinya kekuatan untuk melindungi diri, namun nyatanya tidak berhasil menghentikan perasaannya yang meledak-ledak untuk sang Putra Mahkota.
Seungcheol tak akan pernah tahu bagaimana menyenangkannya bagi Jeonghan, melihat wajahnya dimalam hari yang terpapar cahaya bulan. Tekun membaca perkamen yang ia bawa kembali ke kamar dengan dahi berkerut. Tertawa, tersenyum, memutar bola mata jenaka hingga mengerling penuh candaan. Baginya kini Sang Putra Mahkota yang begitu agung ini hanyalah fantasi yang tergambar dalam benak kecilnya. Agaknya hubungan mereka selama ini hanya bentuk usikan dari rasional yang seharusnya ia pegang dari awal.
Ia tahu, setiap semu yang tercipta dari kata yang tertukar, dan sentuhan yang berbalas. Namun selama belasan tahun terakhir ia bernapas, sialnya waktu yang mereka habiskan bersama ialah yang detik-detik paling menyenangkan yang pernah ia rasakan.
"Ternyata beginilah akhirnya, Jeonghan?" Seungcheol tiba-tiba berucap sambil tersenyum miring, membuat Jeonghan terkesiap. Tubuhnya kaku dan tidak bisa bergerak barang sedikit untuk menyembunyikan benda yang hampir ia gunakan untuk membunuh calon penerus kerajaan.
"Aku memberimu banyak kesempatan untuk mengaku. Mengatakan bahwa kau adalah adik kecilku yang ternyata tidak terikat setetespun darah denganku."
Seungcheol sejujurnya sudah mengetemukan kebenarannya sejak lama. Awalnya pemikiran ini hanya berbentuk kecurigaan. Namun ketika perasaan tumbuh di antara mereka, ia mulai berencana untuk mengambil Jeonghan menjadi selirnya. Hidup seperti sang ibu, menjadi belahan jiwa ayahnya meski tak jadi yang nomor satu bagi negara ia harap akan menjadi cukup untuk sang gisaeng jika ia memang tulus mencintainya. Penyeledikan tentang dirinya mulai diusut oleh ajudan kepercayaan Seungcheol secara diam-diam.
Hingga pada hari dimana kebenaran atas asal usul Jeonghan terungkap, Seungcheol masih terus tak mempercayai spekulasi awalnya. Bagaimana mungkin, dari berjuta rakyat di negeri itu, beratus gisaeng hebat, dan sekian puluh yang terpilih masuk ke dalam istana, takdir mempertemukannya kembali pada sang adik yang sejak dulu tak pernah pergi dari bawah sadarnya.
Fitur wajah adiknya yang begitu familiar meski kini menajam karena pendewasaan. Kebiasaannya yang tak berubah, menggigit ujung pipinya ketika sedang berpikir keras. Kecerdasannya yang terbungkus waspada dan keinsafan. Senyumnya, senyumnya yang tulus dan manis, menarik bibirnya ke ujung hingga matanya yang bundar menyipit sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Solar and Nameless Wildflower
FanfictionKatanya, yang pertama adalah yang tak akan terlupa. Seungcheol adalah pria pertama yang ia sayangi, kagumi, lalu cintai dengan arus dahsyat bagai badai yang mengamuk. Begitu heboh, kuat, memporandakan segala yang disentuhnya. - This fic includes his...