3. Minta restu (Haobin)

814 34 1
                                    

Hal paling mengesankan saat ingin menjalin hubungan ke jenjang yang lebih serius adalah ketika kau harus pergi meminta restu untuk menikah. Pernahkah kau melakukanya?

Inilah yang sedang dialami Sung Hanbin saat ini. Dia sedang dilanda kegelisahan karena sebentar lagi dia akan meminta restu dari orang tua sang kekasih. Kalau kekasih sendiri sudah pergi ke rumah Hanbin, jadi giliran Hanbin pergi ke rumah pacarnya.

Ini sudah direncanakan dari lama, hanya saja kesibukan orang tua Hao yang membuat pertemuan ini tertunda.

Kini Hanbin meneguk ludah kasar karena melihat kekasih manisnya yang sedang berjalan di belakang pria setengah baya. Dari kejauhan dia sudah bisa melihat jika calon mertuanya itu menatap tajam ke arahnya.

Hanbin semakin gugup, dia akan meminta restu untuk menikahi seorang Zhang Hao yang adalah anak tunggal. Mungkin ini akan sedikit rumit, mengingat ibu Hao juga sudah meninggal dan hanya tinggal sang ayah.

Hao menaikan alisnya berulang kali membuat Hanbin mengerti. Pria itu segera berdiri dan membungkuk berapa kali saat ayah Hao mendudukan dirinya di sofa.

"Ah... P-Perkenalkan, saya Sung Hanbin." Hanbin mengulurkan tangannya ke arah pria itu dan langsung disambutnya, ya, tanpa senyuman.

"Zhang Yixing," pria itu melepas jabatan tangan lalu bersandar pada sofa, "tidak perlu tegang begitu, santai saja. Aku tidak semenakutkan itu kan?"

Hao hanya terkekeh melihat ekspresi bodoh kekasihnya. Pria itu pasti gelisah dan sangat takut sekarang.

"Ah, baik. Saya tidak ingin basa-basi lagi, apakah saya bisa mendapatkan restu Anda untuk menikahi Hao?" Tanya Hanbin. Tangannya sudah gemetar karena baru saja mengatakan demikian yang membuat mimik wajah Yixing berubah.

"Tidak, aku tidak akan merestui kalian." Ucap Yixing membuat Hao dan Hanbin mendesah kecewa. Hanbin sudah menduga hal ini sementara Hao tidak berharap ayahnya berkata seperti itu.

"Ayah, kenapa begitu?" Tanya putra sulungnya, dari nadanya bertanya terdengar seperti pria itu kecewa dengan respon sang ayah.

"Ayah tidak setuju jika kau dinikahi seorang pria, apa kau tidak kasihan dengan ayah? Sebentar lagi ayah mungkin akan wafat, apa kau tidak ingin memberikan ayah cucu?" Tanya Yixing membuat Zhang Hao sakit hati.

"Tapi aku sangat mencintai Hanbin, Ayah. Bisakah Ayah mendengarkanku sekali saja?" Tanya Zhang Hao. Wajahnya sudah merah karena menahan emosi.

"Apa kau pernah mendengarkan Ayah? Ini sudah keputusan final! Ayah ingin kau menikah dengan wanita." Pria itu hendak berdiri dari duduknya tetap Zhang Hao menarik tangannya untuk kembali duduk.

"Tolong Ayah pikirkan lagi, aku akan menjadi gila jika tidak menikah dengan Hanbin." Zhang Hao kembali membujuknya. Dia menoleh ke arah Hanbin seperti meminta bantuan.

"Anda tidak perlu khawatir, Tuan. Saya akan menjaga anak Anda dengan baik, jika kami tidak bisa memiliki anak kandung, kami bisa mengadopsi anak untuk Anda." Hanbin ikut membantu Zhang Hao.

"Mengapa kalian begitu memaksa? Sejauh mana hubungan kalian?!" Tanya Yixing dengan nada sedikit membentak.

"A-Aku sudah pernah ditiduri Hanbin!" Balas Zhang Hao.

Biji mata Hanbin hampir keluar dari tempatnya, sejak kapan dia meniduri Zhang Hao?! Kekasihnya ini benar-benar.

Yixing memijit pelipisnya, kepalanya terasa sangat pening.

"Baiklah, aku merestui kalian," Zhang Hao tersenyum lebar bahkan Hanbin juga sama, "tapi kalian tidak akan menikah dalam waktu dekat. Aku ingin lebih mengenal calon suamimu ini." Ucap pria itu.

"Ayah yang terbaik. Aku menyayangi Ayah!" Zhang Hao memeluk pria itu sebelum pria itu merasa risih dan mencoba melepaskan pelukan.

"Buatlah sesuatu untuk Hanbin makan, Ayah ingin melanjutkan pekerjaan." Zhang Hao hanya mengangguk saat ayahnya mulai beranjak dari sofa.

"Akhirnya!" Hao mendekati Hanbin lalu mencium bibir lelaki tampan itu.

"Ekhem! Zhang Hao, dimana sopan santunmu?" Zhang Hao segera melepas ciumannya dan berbalik melihat sang Ayah yang menggeleng-gelengkan kepalanya dari tangga.

Dia tidak perduli lagi, yang penting dia akan menikah dengan Hanbin saja, itu sudah lebih dari cukup.

BOYS PLANET BXB's FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang