"Masih ingat dengan dua trainee Boys Planet ini? Mingyu dan Hiroto kedapatan sedang menghabiskan waktu di Namsan Tower. Apakah ini pertanda mereka akan debut bersama atau mereka berkencan?"
Berita itu sebenarnya tidak terlalu heboh sebelum akun official Boys Planet tidak sengaja menyukai postingan tersebut dan membuat star creator menjadi heboh dan bertanya-tanya apakah yang sedang dilakukan kedua pria berbeda umur itu?
"Hyung, kita kok masuk berita ya? Perasaan tadi gak ada orang di sekitar sini." Hiroto mulai celingak-celinguk seperti anak kecil, dia berusaha menemukan seseorang yang memotret mereka dari jarak yang begitu dekat.
"Ayo kita balik." Mingyu segera memasangkan masker milik Hiroto dan juga memakaikan topi miliknya pada Hiroto.
Mingyu tersenyum melihat 'kekasihnya' yang begitu menggemaskan dengan topi dan masker itu, bahkan coat besar miliknya yang membuat tubuh mungil Hiroto tenggelam di sana.
"Makin berani! Mingyu terlihat menggenggam tangan Hiroto dan berjalan meninggalkan Namsan Tower. Benarkah mereka berkencan?"
Berita itu kembali naik beberapa saat kemudian setelah Mingyu menggenggam tangan mungil Hiroto. Tangan itu terasa sangat dingin, mungkin karena Hiroto yang tidak terbiasa dengan udara Korea di musim dingin.
"Hyung, aku mau makan odeng. Boleh gak?" Hiroto menunjuk salah satu kedai yang menjual beberapa makanan berkuah yang sepertinya cocok untuk disantap saat musim dingin.
Mingyu menarik tangan Hiroto pergi ke kedai tersebut dan membelikan apa saja yang pria mungil itu mau. Mingyu hanya menatap Hiroto yang makan dengan lahap, mereka sekarang sedang duduk di bangku panjang yang tepat berada di bawah lampu jalan. Sekarang sudah mulai sunyi, orang-orang mungkin sudah tidur karena udara yang terlalu dingin.
"Hyung mau gak?" Hiroto menyodorkan odeng ke arah Mingyu. Pria itu hanya menggeleng, dia tidak terlalu suka dengan makanan itu.
"Hiroto..."
Hiroto menoleh sambil mengangkat kedua alisnya seperti bertanya "kenapa?"
"I love you."
"Uhuk, uhuk!" Hiroto langsung tersedak kuah odengnya ketika mendengar perkataan Mingyu.
Pria berkebangsaan Jepang itu menoleh ke arah pria bertubuh kekar di sampingnya yang juga sedang menatapnya tepat pada mata.
Hiroto tau kekasihnya itu sangat jarang mengekspresikan rasa cintanya dengan kata-kata. Bahkan saat pertama kali mereka berdua berpacaran saja, Hiroto merasa bahwa Mingyu hanya ingin bermain-main mengingat pria itu nampak selalu mengacuhkannya.
"Aku gak salah denger kan?" Tanya Hiroto lagi memastikan.
Mingyu tersenyum lalu menggeleng, "gak, aku bilang aku cinta kamu, Hiroto."
Hiroto malah terdiam dengan wajah konyolnya. Dia benar-benar mati kutu karena Mingyu, jantungnya berdetak semakin kencang. Dia yakin wajahnya sekarang sudah memerah sampai ke telinga.
"A-Aku juga." Cicitnya pelan lalu pura-pura memakan odengnya kembali.
"Kamu juga apa?"
Sialan, Mingyu sedang menggodanya ya?
"Aku juga cinta sama Hyung lah!"
Mingyu hanya tertawa, dia suka sekali melihat wajah Hiroto yang kini memerah melawan warna kulit aslinya. Keadaan begitu canggung karena Hiroto tidak lagi bersuara, odengnya sudah habis dan pria Jepang itu hanya menatap kakinya yang sedang dia ayunkan.
"Sayang, ayo kita pulang."
Hiroto kembali menatap Mingyu dengan tatapan tidak percaya. Lagi? Mingyu kenapa menjadi manis begini. Tidak biasanya dia seperti ini, dia lebih memilih mengungkapkan rasa cintanya dengan memperlakukan Hiroto.
"Ini Mingyu Hyung kan?" Pertanyaan Hiroto sukses membuat tawa Mingyu pecah. Belum lagi wajah menggemaskan Hiroto yang membuat Mingyu ingin sekali menciumi wajahnya.
"Iya lah, emangnya siapa lagi? Ini Jung Mingyu pacarnya si gemes Hiroto."
Hiroto belum sempat membuka mulutnya, Mingyu sudah mencium bibirnya. Hanya ciuman lembut penuh cinta namun mampu membuat jantung keduanya berdetak dengan cepat. Ini adalah kali pertama mereka berdua berciuman setelah menjalin hubungan hampir dua tahun lamanya. Ini juga kali pertama mereka berciuman di publik.
Sebentar...
Apa tadi? Di publik?!
Hiroto langsung menjauhkan wajahnya lalu menatap Mingyu dengan tatapan khawatir. Dadanya naik turun karena susah bernafas tadi.
"Hyung, kita kan lagi di luar, gimana kalo ada yany foto?!" Tanya Hiroto panik.
Mingyu merangkul Hiroto lalu mengelus lembut tengkuk Hiroto, pria yang berhasil mengambil perhatian dan hatinya saat pertama kali bertemu di ajang survival Boys Planet.
"Biarin, kalo keciduk ya tinggal klarif kalo kita beneran pacaran." Ucap Mingyu santai.
Hiroto melepaskan pelukan saat mendengar bunyi notifikasi beruntun pada ponselnya. Dia membuka ponselnya lalu mulutnya terbuka lebar. Di sana banyak sekali fotonya dan juga Mingyu yang sedang berciuman. Meskipun tidak terlalu jelas karena lampu jalan tidak terlalu terang namun orang bisa tau kalau kedua orang itu sedang berciuman. Bahkan saling memeluk juga caption yang menjabarkan apa saja yang Hiroto dan Mingyu katakan.
Kini pria itu membuka bagian pesan lalu mulai melihat banyak alumni boys planet yang mengucapkan selamat baginya dan juga Jung Mingyu.
jinxincai_ : rotooo, congrats!
majingxiang_official : rush hour hyung! Selamat ya
chawoonggi02_ : hiroto selamat yaaa
_yangjunie : pajak jadiannya mana nih
haru__06 : hyung, mau juga dong makan odeng sebagai pajak jadian
wumutiti : hiroto sayangkuuuu, selamat ya. Langgeng sama Mingyu
parkdoha_cube : mingyu hyung gak ngasih tau gw ya
Hiroto melepas ponselnya lalu kembali memeluk Mingyu. "Aku sayang banget sama Mingyu Hyung. Jangan pernah tinggalin aku ya?"
Mingyu menggeleng, "gak akan, Hyung beruntung banget bisa ketemu orang sesabar kamu. Makasihbbuat semuanya Hiroto, abis ini kita nikah aja, Hyung takut kamu diambil orang."
Hiroto tertawa, "gak bakalan, mama aja udah booking Hyung buat jadi menantunya."
Keduanya lalu pergi meninggalkan tempat itu. Mungkin akan lanjut berpelukan di tempat lain. Sekarang mari memikirkan percintaan kita masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYS PLANET BXB's FANFICTION
RandomDi sini tempatnya cerita geh anak bopeul. Jangan salah lapak ya. Oneshoot, twoshoot, etc. Peringatan : Cerita ini dapat membuat anda gumoh, pikirkan lagi sebelum membaca bcs I don't like conflict so I put a sweetness here.