Jiwoong memutar kuncinya membuat motor trailnya berhenti bersuara. Jiwoong menunggu seseorang turun dari motor lalu menurunkan standar motornya.
"Ayang, udah atuh ngambeknya~" Jiwoong merengek pada pria manis yang langsung melenggang begitu saja setelah motornya berhenti tadi.
"Bodo amat." Pria itu masuk ke dalam minimarket disusul dengan Jiwoong yang sibuk memakai tote bag milik sang pacar di lengan kirinya.
Jiwoong berjalan mengekori pacarnya yang sedang memilih mie instant, sepertinya malam ini mereka akan bergadang sambil menonton film favorite.
"Matthew, udah gak ngambek kan?" Tanya Jiwoong memastikan.
Jiwoong meneguk ludah kasar ketika Matthew berhenti memilih mie "Kakak, mending mie goreng apa mie kuah?" Akhirnya setelah satu setengah jam, mood Matthew kembali membaik.
Jiwoong bernafas lega, dia kira dia akan dimarahi Matthew tadi.
"Mending mie kuah aja, Ayang. Ini! Yang ini ya!" Jiwoong mengambil dua bungkus mie lalu memasukannya ke dalam keranjang yang Matthew letakan di lantai.
Matthew berdiri dari jongkoknya lalu berbalik dan memasukan beberapa snack ke dalam keranjang. Bergadang tidak akan seru kalau tidak ada snack bukan?
Pria itu tiba-tiba berbalik menghadap Jiwoong," Kakak yang bayarin ya. Aku mager ngantri, ini duitnya." Matthew memberikan dua lembar uang berwarna merah dan tentu saja langsung ditolak Jiwoong.
"Biar pake uang kakak aja ya? Ayang, tunggu di depan aja biar kakak yang ngantri."
Matthew hanya tersenyum manis. Dia beruntung sekali bisa menjadi pacar Jiwoong. Meskipun wajahnya terlihat seperti pria galak tapi dia adalah pria baik, royal, dan penyabar. Dia sabar akan tingkah Matthew yang kadang kekanakan.
Mereka berdua berjalan beriringan keluar dari barisan rak supermarket. Beruntung sekali karena belum ada yang mengantri jadi Jiwoong dan Matthew segera berjalan cepat ke arah kasir.
Jiwoong meletakan keranjang di atas meja kasir lalu membuka handphonenya sambil menunggu penjaga kasir menghitung belanjaan mereka.
"Kakak, mau itu dong."
Jiwoong mengikuti jari telunjuk Matthew yang menunjuk coklat yang berbaris rapi di depan meja kasir.
Pria itu langsung mengambil beberapa batang cokelat dan meletakkannya ke meja kasir.
"Mau apa lagi, hm?" Tanya Jiwoong.
"Gak ada, itu aja. Makasih ya!" Jiwoong hanya membalasnya dengan senyum.
"Mas, total belanjaannya dua ratus empat puluh lima." Mas-mas kasir itu memberikan satu kantung penuh belanjaan.
Jiwoong mengeluarkan uang dua ratus lima puluh lalu mengambil satu jajan agar pas totalnya tanpa menunggu uang kembalian.
Struk belanjaan berbunyi.
"Pacarnya ya, Mas?" Tanya mas kasir dan dibalas anggukan dari Jiwoong.
"Gemes kan?" Tanya Jiwoong lalu mengecup pipi Matthew di depan mas kasir itu.
Wajah Matthew memerah sempurna karena malu. Oh iya, satu lagi yang buat Matthew sering shock, pacarnya ini suka sekali skinship di depan publik. Bahkan pria itu tak akan ragu memamerkan pacarnya ke siapa saja yang bertanya, dasar physical touch dan act of service satu ini.
"Gemes banget, langgeng terus dan terima kasih sudah berbelanja!" Mas kasir menyatukan kedua tangannya.
Jiwoong tersenyum lalu menggenggam tangan Matthew dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya menenteng tas belanjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYS PLANET BXB's FANFICTION
РазноеDi sini tempatnya cerita geh anak bopeul. Jangan salah lapak ya. Oneshoot, twoshoot, etc. Peringatan : Cerita ini dapat membuat anda gumoh, pikirkan lagi sebelum membaca bcs I don't like conflict so I put a sweetness here.