White Swan (GyuIcky)

414 38 5
                                    

Gyuvin tidak perduli dengan teriakan adiknya yang memanggilnya untuk kembali. Dia benar-benar tidak punya cukup tenaga untuk kembali dan bertengkar dengan sang ibu yang selalu mencoba menjajah dirinya.

Dia berjalan lurus ke arah danau yang selalu dihindarinya sewaktu kecil. Dulu sang ibu melarang Gyuvin bahkan adiknya Yujin untuk pergi ke danau, ibunya menceritakan banyak hal-hal mistis di sana. Bahkan banyak cerita dari mulut ke mulut tentang danau tersebut yang menjadi sarang buaya.

Gyuvin tidak takut, lagi pula dia hanya ingin menenangkan diri dan bukan ke sana untuk melompat ke dalam danau.

Pria berusia dua puluh tahun itu berhenti tepat di tepi danau. Bahkan warna danau tersebut jauh berbeda dari yang sering diceritakan tetangga-tetangganya.

Warna danaunya begitu bening, tidak ada tanda-tanda hidupnya buaya di sana. Gyuvin yang merasa tempat itu begitu aman dan nyaman mulai merebahkan tubuhnya di pinggiran danau. Dia memejamkan matanya dengan kedua tangan di belakang kepala menjadi bantal.

Dia tak sadar bahwa ada sepasang mata yang mengawasinya.

***

Gyuvin membuka matanya tiba-tiba karena merasa ada yang aneh dengan tubuhnya.

"ASTAGA! Lu ngapain?!" Gyuvin terlonjak kaget lalu mundur secara tiba-tiba.

Gyuvin menatap lama seseorang di depannya yang wajahnya kini memelas. Perlahan mulai tumbuh bulu berwarna putih di sekitaran lengannya. Semuanya begitu cepat sehingga Gyuvin sulit memprosesnya.

"Lu ngelecehin gue!" Gyuvin menunjuk pria di depannya yang perlahan bentuk fisiknya mulai berubah.

"Ya ampun, siluman!"

Pria berambut putih di depannya berubah menjadi angsa putih.

Gyuvin segera berdiri dan hampir saja berlari sebelum angsa itu menempelkan tubuhnya di kaki telanjang Gyuvin. Sinar memenuhi tubuh angsa tersebut, dia kembali berubah wujud menjadi pria tadi.

Gyuvin terdiam dan menatap lama pria cantik yang sedang memeluk satu kakinya yang hendak berlari itu. Seperti tersihir dengan mata indah itu, Gyuvin akhirnya menjadi tenang dan mulai duduk perlahan tanpa melepas pegangan lelaki tadi pada kakinya.

"Lu siapa?" Tanya Gyuvin perlahan.

Lelaki cantik itu hanya menatap Gyuvin. Mulutnya seperti ingin mengatakan sesuatu tapi terlihat sangat berat baginya.

"Pelan-pelan aja, nama lu siapa? Kenapa bisa berubah wujud kayak gini? Lu ini siluman ya?" Gyuvin dengan segala sifat keingintahuannya bertanya.

"Aku dikutuk."

Kedua mata Gyuvin mendadak melotot. "Dikutuk sama siapa?"

"Ayahku." Lelaki tadi menatap Gyuvin tepat pada matanya, "kamu sangat tampan, aku pikir aku menyukaimu."

"Gila lu! Udah ngomongnya kayak gini, gak jelas asal usulnya, main ngomong suka lagi. Minggir, gue mau pulang!" Gyuvin mencoba menyingkirkan kedua tangan yang melingkar pada kakinya.

"Ikut."

"Gak boleh, rumah gue gak nerima siluman." Gyuvin langsung terdiam saat melihat perubahan ekspresi pada wajah lelaki di depannya, mungkin dia tersinggung.

"Oke oke, gue minta maaf. Sekarang kasih tau gue, siapa nama lu? Berapa umur lu? Dimana rumah lu? Biar gue anterin pulang." Gyuvin kembali duduk dengan tenang.

"Sebelum menjadi angsa, namaku Ricky. Setelah aku dikutuk, namaku dipanggil Quanrui oleh binatang-binatang di sini." Ucapnya dengan senyuman tipis.

"Terus rumah lu dimana? Sini mau gue anterin ke rumah. Gak apa-apa gak usah kasih imbalan, duit gue dah banyak."

BOYS PLANET BXB's FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang