Menuju Perjuangan Awal

2 0 0
                                    

Senja selalu berubah, kadang gelap kadang merekah.

But,langit selalu ada untuknya, menerima segala warnanya



"wahhh... apa-apaan ini!!!" teriak seorang perempuan yang tiba-tiba masuk ke ruangan pak rizky dan menarik kasar adell "perempuan gak tau diri!" bentak vella dengan marahnya ke adell "berapa kali gue bilang ke elo, hah!? Jangan deketin laki gue! Elo tuh budeg, buta, goblok atau kek mana sih?!" tanya vella dengan bentakannya lagi, sedangkan pak rizky hanya diam melihat kedatangan vella yang bicara seenaknya dengan adell

"lihat. Anda hanya nampak seperti pecundang kelas kakap sekarang" celetuk adell ke pak rizky "dengar ini VELLA" kata adell "saya tidak pernah gatal dengan laki-laki anda..."

"halah! Maling mana ada yang ngaku maling" celetuk vella memotong pembicaraan adell

"anda bisa menggunakan telinga dengan benar? Menggunakan mulut dengan waktu yang tepat? Saya minta untuk anda mendengar lebih dulu, saya rasa anda bisa memahami bahasa manusia kan?" kata adell menegaskan ke vella yang terus menerus memotong celah adell untuk menjelaskan "saya sedikitpun tidak pernah mendekati laki-laki anda apalagi merebutnya dari anda, samasekali tidak pernah" sambung adell

"trus, barusan apa itu? pegang-pegangan tangan segala" celetuk vella sedang adell tersenyum tipis dan kesinisan yang khas

"pegang-pegangan? Apa anda melihat kalau saya memegang tangan laki-laki anda? Saya di ruangan ini karena menyerahkan surat resign, bukan surat meminta untuk di nikahi. Saya kira selain cantik, anda juga pintar. Ternyata tidak. Dan pak rizky, apa anda sepengecut ini? anda yang mengemis ke saya untuk bertahan disini, tapi anda pula yang diam dan seolah-olah untuk mengubah pandangan pacar anda bahwa saya yang salah disini. Tidak kah anda berniat untuk menjelaskan ke pacar anda? Atau anda lebih senang melihat saya di rendahkan seperti ini? anda senang membuat kesalahpahaman? Anda sebenarnya laki-laki atau bukan?" tegas adell yang semakin membuat pak rizky jatuh harga dirinya, karena sebagai laki-laki yang memimpin perusahaan besar, belum pernah ada orang yang berani berbicara seperti adell, apalagi sampai menjatuhkan harga diri pak rizky. Muka pucat pasi sudah tergambar di wajah pak rizky. Adell sudah benar-benar muak melihat sikap laki-laki pengecut sepeti pak rizky, adell benar-benar bukan orang yang plin-plan dengan keputusannya. Keputusan yang sudah bulat, tidak akan pernah berubah menjadi kotak. Adell melepas ID Card perusahaan dan memberikan ke pak rizky

"enough. Saya berhenti" kata adel yang kemudian menghilang dari pandangan vella dan pak rizky. Melihat adell keluar, pak rizky terduduk diam di kursinya sembari melihat ID card dengan foto manis yang polos.

"udah mulai kesemsem?" celetuk vella yang duduk di meja pak rizky. Mendengar vella bertanya, pak rizky hanya menarik nafas panjang.

"udah berapa kali sih gue bilang? Kita udah selesai vell, sejak malam elo selingkuhin gue, kita udah selesai" kata pak rizky yang masih melihat id card adell

"iky, kita masih bisa perbaiki semuanya. Gue gak akan ulangi itu lagi, gue salah. Gue mabuk waktu itu, ky. Pahami dong" jelas vella

"elo paham gak sih kalau selingkuh itu bukan khilaf, tapi pilihan. Elo kan juga tau kalau ega itu suka sama elo udah lama banget, harusnya lo mikirlah apa yang bakalan terjadi kalo lo minum bareng sama dia. Kan lo bukan anak kecil lagi, vel. Elo udah bisa mikir sendiri perihal kek gini. Dan satu lagi, gue udah bener-bener mati rasa sejak gue liat lo tidur sama ega, gue bahkan udah jijik liat elo" jelas pak rizky ke vella

"ky, kalo gue sadar, gue juga gak akan sudi kok tidur sama dia" kata vella membela diri

"dan sayangnya lo gak pernah sadar sama sekali, vell" celetuk pak rizky yang sudah muak dengan vella "gue harap, elo gak akan pernah muncul di hadapan gue lagi" kata pak rizky sebelum ninggalin vella yang jadi patung di ruangan pak rizky.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Changed My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang