1.4

93 18 6
                                    

Hanny berhasil membujuk Ragnok—goblin yang melayaninya—untuk melakukan tes darah. Dia diarahkan ke ruangan khusus dan diberi sebilah pisau untuk meneteskan darahnya ke atas perkamen dan disinilah dia menatap perkamen itu dengan tak percaya.

Blood Test

Nama : Hanny Lilianne Potter
Tanggal Lahir : 31 Juli 1980
Status : Half-blood

Ayah : James Fleamont Potter (Pureblood)
Ibu : Lilian Emily Evans (Muggleborn)

Ayah Baptis : Remus John Lupin (Half-blood)
Ibu Baptis : Marlene Elizabeth McKinnon (Pureblood)

Heir :
- Potter (Ayah)
- McKinnon (Ibu baptis)
- Gryffindor (Ayah)
- Hufflepuff (tidak diketahui)

Speciality : Blood Arts

Wajah Hanny mengkerut, Hufflepuff? Blood Arts? Apa artinya itu? Darimana asal keturunan Hufflepuff itu? Apakah Hanny memang penyihir yang sangat unik? Haruskah dia membawa Harry untuk tes darah juga?

"Ini sangat menarik."

Fokus Hanny beralih pada Ragnok. "Darah anda sangat spesial, nona Potter. Sangat jarang ditemui."

"Apa maksud anda, tuan Ragnok?"

Ragnok bangkit dan mengambil sebuah buku usang dari dalam kotak yang berdebu, "Beberapa dari keturunan Hufflepuff memiliki kemampuan unik yang mengalir dalam darah mereka. Dan kemampuan itu berbeda pada tiap individu, Helga Hufflepuff sendiri memiliki kemampuan memanipulasi pikiran dengan darahnya. Jika anda mau, kami bisa meneliti darah anda untuk membantu mengetahui kemampuan yang anda miliki."

Goblin itu menunjukkan sebuah halaman tentang kemampuan khusus yang dimiliki garis keturunan Hufflepuff, tertulis bahwa tak semua garis keturunan mendapatkan kemampuan ini.

Hanny membacanya dengan teliti, tidak ingin melewatkan apapun dalam buku itu. Ia menimang sejenak, itu bisa jadi hal yang menguntungkan baginya, hanya saja buruk jika diketahui banyak orang.

Tapi prioritas utamanya sekarang adalah Harry. Ia ingin Harry tumbuh dengan baik, sehat, dan terdidik dengan benar.

"Baiklah. Aku mau mengklaim hak ku terlebih dahulu. Apa saja yang bisa ku klaim sekarang?"

Goblin itu beralih pada meja kerjanya, mengambil kertas dari dalam lacinya. "Anda bisa mengklaim harta benda beserta manor keluarga Hufflepuff dan McKinnon."

Ragnok menyerahkan empat lembar perkamen pada Hanny. Perkamen itu berisi rincian harta keluarga McKinnon, Hufflepuff, Gryffindor, dan Potter. Hanny menyengitkan alisnya, "Kenapa aku tidak bisa mengklaim harta keluarga Potter?"

"Sebelumnya kami meminta maaf karena ada sesuatu yang membuat anda maupun tuan Potter tidak bisa mengklaim harta keluarga Potter selain lemari besi yang kalian miliki atas nama James Potter dan keberadaan semua Manor kecuali milik keluarga McKinnon tidak diketahui saat ini."

"Jadi maksud anda seseorang mencegah kami mengklaim hak kami?"

Ragnok menganggukkan kepalanya, "Benar, dan untuk mengklaim harta keluarga Gryffindor, saudara Anda harus diikut sertakan dalam pengklaiman hak."

Permasalahan harta Gryffindor dapat dimengerti, namun tidak dapat mengklaim harta keluarga Potter adalah hal yang tak masuk akal. Seharusnya itu harta yang paling utama dapat ia ataupun Harry ambil dengan mudah. Siapa yang menahannya?

Hanny menghela nafasnya. Harta keluarga Hufflepuff memang sudah cukup banyak hingga lebih dari mampu membiayai dia dan Harry selama 7 tahun di Hogwarts meskipun berfoya-foya. Harta keluarga McKinnon sendiri bisa digunakan untuk membeli sebuah pulau pribadi.

IRIDESCENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang