BAB 12PANGERAN KETIGA LI HONG

1 2 0
                                    

"Jangan pergi." Kepala Li Qingyun pusing dan tanpa sadar dia berpelukan dengan Du Guli. Matanya yang merah dibanjiri air mata.

Dia pikir dia bisa menahan Du Guli dengan cara seperti ini.

Ketika dia masih kecil dia dimanjakan oleh ayah, ibu dan saudara laki-lakinya dengan cara seperti ini. begitu mereka melihatnya seperti ini. mereka menyayanginya dan menurutinya. Namun, ayah dan saudara laki-lakinya semuanya sangat manis dan memanjakan dia dengan sikap mereka tapi di dalam hati mereka semuanya ingin Li Qingyun mati.

Du Guli sedikit mengernyit saat dia berbalik dan melihat raja muda yang tampan mengangkat kepalanya matanya basah. Jubah merahnya disulam dengan benang emas yang melapisi kulitnya seperti salju dan rambutnya yang hitam legam seperti air terjun membentuk pola iblis yang mempesona.

Seluruh tubuh Li QIngyun jatuh ke dalam pelukan Du Guli. Kakinya yang seperti batu giok putih juga menginjak sepatu bot biru Du Guli.

"Yang Mulia, apa Yang Mulia lupa apa yang Yang Mulia janjikan padaku?" Du Guli berkata acuh tak acuh.

"Lupa." Bagaimana bisa Li Qingyun mengingat begitu banyak hal? Yang dia tahu adalah bahwa dia ingin menahan Du Guli dia mencintai Du Guli dia ingin memberikan semua hal baik yang dia miliki. Bahkan setelah menyadari kalau menahan Du Guli adalah bahaya yang mematikan. Dia masih memiliki secercah harapan bahwa dia bisa menahan Du Guli di sisinya.

Du Guli menundukkan kepalanya.

Raja muda dalam pelukannya memerah karena demam. Mata phoenix nya yang lembab terlihat lemah postur tubuhnya lebih rapuh dari biasanya.

Bagaimana bisa Li Qingyun memiliki kekuatan untuk memaksa orang lain?

Du Guli perlahan lahan menjadi tenang. Dia menepuk wajah Li Qingyun. Dia memeluknya dan duduk ditempat tidur. Dengan suaranya yang pelan. "Sekarang aku akan memanggil Kasim Lu untuk membawa tabib istana ke sini."

Dia memanggil Kasim Lu untuk memasuki istana dan pada saat itu Kasim Lu tahu bahwa Yang Mulia demam. Saat itu juga ekspresinya berubah menjadi cemas hingga wajahnya pun berubah menjadi pucat pasi. Dia menatap tajam kearah Du Guli. "Daritadi kenapa kamu tidak memanggilku? Kamu membiarkan Yang Mulia demam lebih parah? Bagaimana kamu merawatnya?"

Du Guli tidak menjawabnya.

Kasim Lu sangat cemas sehingga dia berdiri dengan cepat, berbalik dan menerjang angin dan salju kearah rumah sakit Taiyuan.

Tidak lama kemudian. Tabib Su datang ke istana Longsali dengan terburu-buru bersama Kasim Lu.

Su Yu terkejut melihat Du Guli ada disani juga. Tanpa terlalu peduli dia cepat-cepat berlutut di depan tempat tidur naga dan memeriksa Denyut nadi Li Qingyun.

"Bagaimana?" Du Guli bertanya acuh tak acuh.

Su Yu terlihat serius. Dia melirik sedih kearah Du Guli merasa sedikit bersalah. "Tubuh Yang mulia tidak beradaptasi dengan musim dingin. Begitu Yang Mulia masuk angin dan meraskan kedinginan. Yang Mulia akan mudah jatuh sakit. Ini mungkin efek samping dari jatuhnya Yang Mulia ke dalam air. Terakhir kali aku melakukan akupuntur itu juga aku belum menyusuaikan dengan kondisi fisik Yang Mulia..."

Penyebab utama masalah ini adalah jenis racun yang tidak berwarna dan tidak berasa yang mereka berikan pada Li Qingyun. Obat itu campuran dari dua obat yang akan membuat fisik seseorang menjadi lemah.

Suyu mendengar kata-kata Du Guli dan baru-baru ini dia membuat obat yang tidak bercun dan sehat

Du Guli, di sisi lain. mencampurkan obat dalam resep hariannya. Makanan penutup dan kue kering yang dia buat dengan hati-hati dalam waktu satu dupa. Obat itu meresep ke dalam adonan kue dan tidak ada yang bisa mengujinya hanya dengan jarum perak.

The Villainous Monarch's Survival StrategyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang