6. milik seutuhnya

719 24 0
                                    

Resepsi pernikahan selesai jam sepuluh malam, ayna benar-benar capek hari ini, setelah hapus makeup ia langsung mandi ditengah malam untungnya bunda dan ayahnya tidak tahu kalau ia mandi tengah malam. kalau sampai tahu mereka pasti akan memarahinya habis-habisan.

Ayna merebahkan tubuhnya di kasur menatap langit-langit kamar, sengaja tidur di rumah suaminya tidak tidur di rumah umi. menatap langit-langit kamar yang polos sampai hari ini ia masih tidak menyangka kalau dirinya sudah menikah.

Tidak lama gus hafizhan masuk kedalam kamar dengan wajah paniknya. "Ayna, apa kamu ada di kamar?." Tanya gus hafizhan dengan suara panik dan khawatir.

Ayna beranjak dari rebahan menghampiri suaminya. "Ayna ada di sini, gus" Sahut ayna.

Gus Hafizhan berjalan meraba-raba keberadaan istrinya, ayna yang paham gus hafizhan kesulitan menghampirinya. Ia langsung mencekal lengan gus hafizhan menatap gus hafizhan yang terlihat panik, tanpa di duga-duga gus hafizhan memeluk erat ayna membuat sang empu kaget.

"Ayna, kalau mau pulang ke rumah izin dulu, jangan main pergi-pergi gitu aja saya cari-cari kamu di rumah umi tapi tidak ketemu." Lirih gus hafizhan, khawatir.

Perlahan ayna membalas pelukan gus hafizhan. "M-maaf, abisnya bang alif sama bang rehan ledek ayna terus jadinya ayna kesal, langsung pulang aja ke rumah" Sahut ayna.

Gus Hafizhan melepaskan pelukannya menatap ayna, walaupun yang ia lihat hanyalah buram dan hitam. "Jangan diulangi lagi, ya"

Ayna mengangguk.

Setelah itu hafizhan langsung masuk kamar mandi membersihkan tubuhnya. ayna duduk di kasur membuka laptopnya, tidak sengaja ia menekan video YouTube.

"Istri yang tidak memberikan hak untuk suaminya, maka hukumnya dosa. Karena tidak memberikan hak yang seharusnya suaminya dapatkan dari istri, karena surga istri ada pada suaminya"

Ayna membulatkan matanya mendengar salah satu ceramah, saking fokusnya ayna sampai tidak menyadari kalau suaminya ada di sampingnya. "G-gus, s-sejak kapan gus ada disini?, bukannya gus mandi, ya" Tanya ayna gugup.

"Baru aja selesai, kamu lihat apa?." Tanya gus hafizhan, merebahkan tubuhnya di kasur.

Ayna menggeleng cepat, ia menutup laptopnya menarik selimut sampai dada. "E-enggak. gus ayna mengantuk ayna tidur dulu" Jawab ayna. Memejamkan matanya, isi pikirannya terus pada video yang tadi ia tonton secara tidak sengaja. "Ya allah ayna takut, ayna juga belum siap memberikan kesucian ayna saat ini" Batin ayna.

"Ayana, kam---"

"Ayna ngantuk, ayna mau tidur" Potong ayna memotong ucapan gus hafizhan.

Gus Hafizhan mengangguk paham ia memejamkan matanya, isi pikirannya terus pada ayna, kenapa istrinya berubah seperti ini, sepertinya ayna menyembunyikan sesuatu darinya.

***

Mereka kembali ke rumah umi untuk sarapan bersama, pagi ini ayna banyak diam bahkan di ledek kedua abang ipar dan abang kandungnya saja tidak marah. Setelah selesai sarapan ayna langsung keluar rumah setelah mendapat izin dari suaminya.

Ayna duduk di taman pesantren menatap lurus, pagi ini pagi yang tidak diinginkan ayna, pagi yang terasa aneh menurutnya. Lebih tepatnya perasaannya yang aneh. Ia jadi kepikiran ceramah YouTube tadi malam, ia sendiri tahu hukumnya tidak memberikan hak suami, tapi suaminya itu tidak pernah meminta haknya.

"Woy, ay, ngelamun pagi-pagi" Teriak rose mengagetkan ayna yang sedang melamun.

"Astaghfirullah!. Ros, bisa enggak sih jangan jahil gini, aku kaget" Kesal ayna menepis tangan rose.

Hafizhan Akbar KhairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang