Sudah dua hari gus berubah cuek, ayna bingung harus melakukan apa lagi supaya suaminya tidak cuek. Seperti ini, padahal ia sudah memutuskan berhenti bekerja dan fokus mengurus suaminya. tapi gus hafizhan terus mengabaikannya seakan tidak peduli.
Seperti sekarang ini gus hafizhan sedang membaca Alquran di ruang tengah, mengabaikan istrinya yang terus meminta maaf padanya berulang kali. Sebenarnya gus hafizhan tidak tega mengabaikan istrinya seperti ini, tapi ia ingin memberikan pelajaran untuk istrinya supaya tidak mengulanginya lagi.
Ayna menutup paksa Alquran menaruhnya di tempat semula, ia memeluk gus hafizhan dari samping. "Jangan marah dong, aku udah berhenti kerja, aku juga udah minta maaf. Masa masih marah sih." Rengek ayna.
Gus Hafizhan hanya diam menatap lurus, ayna terus merengek untuk di maafkan. "Saya tidak suka kamu bekerja, ayna, walaupun saya buta tapi saya masih bisa berkerja, saya masih bisa menafkahi kamu, saya masih bisa memberi kamu uang, dan makan yang layak." Ungkap gus hafizhan.
Ayna mengangguk. "Aku minta maaf. Aku janji aku tidak akan mengulanginya lagi, aku akan di rumah aja urus kamu." Ucap ayna serius.
Gus hafizhan mengangguk pelan. "Baiklah saya memaafkan kamu, tapi janji jangan ulangi lagi, kalau ada sesuatu yang bikin kamu tidak nyaman bilang sama saya kita selesaikan sama-sama."
"Siap, sekarang kita tidur, yuk, sudah malam" Ajak ayna.
Ayna menjadikan tangan gus hafizhan bantalan, ia memeluk suaminya, menatap wajah indah gus hafizhan yang sangat menenangkan untuk dipandang. "Gus, ayna boleh tanya, enggak?" Tanya ayna.
Gus Hafizhan mengangguk ia mencium dahi ayna. "Boleh, mau nanya apa emangnya?" Tanya balik gus hafizhan.
"Memangnya gus kerja apa?, ko aku perhatikan gus cuma bolak-balik ajar santri ngaji, hapal, tapi punya banyak uang sampai beli ponsel baru yang harganya mahal?" Tanya ayna penasaran.
Gus Hafizhan terkekeh kecil ia mengelus lengan ayna. "Alhamdulillah Saya punya restoran, penghasilan saya dari sana, kenapa baru tanya sekarang coba." Heran gus hafizhan.
Ayna melepaskan pelukannya. "Oh, kenapa gus mau menikah dengan ayna?." Tanya ayna mengubah topik pembicaraannya.
"Karena kamu jodoh saya" Jawab gus hafizhan, tidak sesuai ekspektasi.
Ayna mendengus kesal. "Enggak jelas. Mending tidur aja, jawabannya bikin kesal." kesal ayna.
"Yasudah tidur, ini juga sudah malam" Ucap gus hafizhan santai.
"Dasar enggak peka" Sewot ayna, tidur membelakangi suaminya.
Menyadari kalau istrinya kesal gus hafizhan tersenyum gemes. "Tidur membelakangi suami enggak boleh, dosa" Sindir gus hafizhan.
Ayna kembali merubah posisi tidurnya menghadap gus hafizhan. "Hari ini nyebelin banget, kayanya salah makan" Ucap ayna memukul legan gus hafizhan pelan..
Hafizhan menarik ayna ke dekapannya. "Tidur sayang, sudah malam" Bisik gus hafizhan lembut. Mengabaikan ucapan ayna.
Dag-dig-dug
Jantung ayna berdenyut keras mendengar ucapan gus hafizhan yang memanggilnya sebutan 'sayang' menepis pikiran yang tidak-tidak ia memejamkan matanya berusaha untuk tidur.
"Ayna saya cinta kamu, apa kamu sudah cinta sama saya?" Bisik gus hafizhan.
***
Ayna duduk di teras rumah umi berkumpul, ayna lebih memilih duduk lesehan di lantai yang beralas karpet, menatap santri-santri yang berlalu lalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hafizhan Akbar Khairy
Fiksi RemajaHafizhan akbar khairy. siapa sih yang tidak kenal dengan sosok pria tampan pintar agama, seorang gus di pondok pesantren al-fatah. milik abi nya. hanya saja sosok hafizhan memiliki kekurangan dalam penglihatan, ia tunanetra. namun tidak menutup kemu...