Mereka berdua tidur pulas setelah melakukan aktivitas kewajiban mereka berdua yang baru satu kali selama pernikahan, dan sekarang mereka melakukannya yang kedua kalinya. ayna mengeratkan pelukannya pada tubuh polos gus hafizhan begitupun sebaliknya.
Gus Hafizhan yang kelelahan ia sampai tidak menyadari, kalau alarm ponselnya yang menandakan jam tiga subuh sedari tadi bunyi.
Ayna mendengus kesal. "Gus bangun, sholat tahajud" Ucap ayna memukul-mukul pelan lengan gus hafizhan. Ia tahu kalau suaminya tidak pernah meninggalkan sholat tahajud.
Gus Hafizhan mengerjapkan matanya. "Astaghfirullah, saya mandi dulu, kamu mau sholat tahajud tidak?." Tanya gus hafizhan mengambil sarangnya yang tergeletak di lantai.
Ayna mengangguk pelan. "Boleh, gus dulu yang mandi nanti ayna nyusul." Jawab ayna, ia mulai terbiasa sholat tahajud.
"Kenapa enggak mandi berdua aja, sebentar lagi waktunya habis" Tanya gus hafizhan.
"Mesum, kan, udah deh jangan mesum sana mandi." Ayna mendorong-dorong tubuh gus hafizhan dari kasur.
"Siapa yang mesum, ayok cepat mandi, saya tidak mesum" Ajak hafizhan serius.
Ayna mengangguk setuju. Dan mereka mandi bersama, hanya sekedar mandi tidak lebih. Mereka sholat tahajud bersama walaupun terasa sangat mengantuk, karena mereka baru tidur setengah jam.
Ayna tiduran di paha gus hafizhan, menjadikan paha suaminya sebagai bantalan, gus hafizhan bersholawat sambil mengelus pipi ayna membuat ayna semakin pulas tidur. ayna memeluk pinggang gus hafizhan menyembunyikan wajahnya di perut rata hafizhan membuat sang empu terkekeh geli.
"Terimakasih ya Allah." Batin gus hafizhan.
***
Ayna menemani suaminya yang sedang mengajar santri yang sedang menghapal, ayna semakin kagum dengan suaminya, walaupun tidak bisa melihat tapi gus hafizhan bisa tahu letak kesalahan bacaan dan huruf.
"Nanti di latih lagi, ya, harus lebih semangat lagi." Ucap gus hafizhan menyemangati para santri penghafal.
"Siap gus, makasih, ya, kalau gitu kami permisi dulu, assalamualaikum" Salam santri selesai menggaji.
"Waalaikumsalam" Jawab ayna dan gus hafizhan.
Ayna bertepuk tangan. "Hebat, gus hebat banget, ah, jadi bangga punya suami kaya gus." Ayna memeluk gus hafizham.
"Saya juga bangga punya istri yang Sholehah seperti kamu, terima saya apa adanya" Ucap gus hafizhan mengelas pipi ayna.
Setelah itu ayna dan hafizhan berkeliling pesantren, sudah satu bulan di sini ayna masih belum tahu sekitar pesantren, ayna berhenti di kantin. "Ayna mau jajan, kita duduk di sini dulu" Ajak ayna menuntun suaminya duduk di kursi kantin. "Bu, ayna pesan jus jeruk, ketoprak. gus mau pesan apa?" Tanya ayna pada suaminya yang hanya diam.
"Samain aja" Sahut gus hafizhan.
Ayna mengangguk, ia langsung memesan empat makanan, tidak lama makanan sampai ayna langsung melahapnya, sudah lama ia tidak makan ketoprak seperti ini. "Pedes banget." Gus hafizhan menggeser minumannya yang langsung ayna minum, karena minumannya sudah habis sedari tadi. "Makasih, suami" Ucap ayna tersenyum manis walaupun gus hafizhan tidak bisa melihatnya tersenyum manis.
"Sama-sama, lain kali jangan makan yang pedes"
Ayna mengangguk, ia kembali makan sampai habis. "Gus---"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hafizhan Akbar Khairy
Fiksi RemajaHafizhan akbar khairy. siapa sih yang tidak kenal dengan sosok pria tampan pintar agama, seorang gus di pondok pesantren al-fatah. milik abi nya. hanya saja sosok hafizhan memiliki kekurangan dalam penglihatan, ia tunanetra. namun tidak menutup kemu...