Sungjake (sunshine)

2K 121 12
                                    

Sunghoon mengulas senyum melihat seseorang yg duduk di hamparan bunga matahari dan tersenyum hangat yg mana senyuman itu terlihat indah di mata sunghoon.

Sunghoon mengangkat kameranya dan memotret seseorang yang kebetulan tengah mencium harum bunga tersebut, setelah mendapatkan nya sunghoon buru-buru menyembunyikan kamera nya saat orang itu menyadari kehadiran nya.

"Kau siapa?" Tanya makhluk indah menatap sunghoon yg saat ini tengah menggaruk tekuk nya yg tidak gatal lantaran kikuk di tatap langsung oleh makhluk indah itu.

"Aku,,, hanya ingin memotret bunganya, kenapa?" Tanya sunghoon, makhluk itu mengangguk mengerti lalu sedikit menjauh dari tempat tadi.

"Apa aku menghalangi mu untuk memotret nya?" Tunjuk makhluk indah itu pada salah satu bunga matahari yg paling besar dan cantik di antara yg lainnya, sama seperti diri nya.

"Tidak, aku sudah mendapatkan nya.
Bahkan lebih cantik saat kau berada disana." Senyum sunghoon, makhluk indah itu mengulas senyum menatap sunghoon.

"Aku memang cantik." Ujar nya sambil terkekeh kecil dan mendekati bunga matahari yg lebih cantik dari yg lainnya.

"Jaeyun-a!!!
Cepat, ayo kita pulang!" Teriak wanita paruh baya memanggil makhluk indah yg sibuk mencium wangi bunga matahari itu.

"Baiklah, Eomma!!!" Jake menatap sunghoon yg masih setia berada di tempat nya, jarak mereka cukup jauh tapi sunghoon dapat melihat wajah indah itu tersenyum manis pada nya.

Setelah itu sunghoon dapat melihat makhluk indah itu berlari pergi meninggalkan nya, baru beberapa langkah makhluk indah itu terjatuh karena terjerat beberapa tangkai bunga matahari.

Makhluk indah itu segera bangkit dan berbalik menatap sunghoon sambil tersenyum lebar dan hangat.

"Aku baik-baik saja." Setelah itu Jaeyun berlari menuju ibu Nya yg sudah menunggu nya sedari tadi.

"Ceroboh, jatuh kan." Omel sang ibu.

"Aku baik-baik saja, Eomma..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sunghoon mengulas senyum melihat hasil jepretan nya tadi, melihat seseorang yg tengah mencium harum bunga matahari, dia merasa bahwa dia bisa menjadi fotografer handal setelah melihat hasil jepretan nya yg kelewat sempurna.

Indah bunga matahari dan senja serta makhluk di foto nya benar-benar menjadi kombinasi yg sempurna untuk di bilang sangat indah.

Sunghoon terus saja memandang wajah makhluk indah itu yg tersenyum sambil menutup mata nya mencium aroma bunga matahari, sunghoon senyum-senyum sendiri melihat nya hingga sang adik membuka pintu dan melihat tingkah aneh sang kakak yg senyum-senyum sendiri melihat satu foto polaroid, padahal kakak nya tidak pernah tersenyum seperti itu.

"Hyung!" Panggil Sunoo, sunghoon menoleh dan seketika wajah nya kembali berubah menjadi tatapan dingin menatap adiknya yg saat ini berdiri di ambang pintu.

"Ada apa?" Sunoo menghela nafas mendengar suara dingin yg selalu Hyung nya lakukan, tapi tetap saja Sunoo selalu merasa kesal dengan sikap Hyung nya yg kelewat dingin itu.

Sunghoon masih setia menunggu jawaban Sunoo sedangkan Sunoo menatap sang kakak sambil berkacak pinggang.

"Kenapa kau dingin sekali pada adik mu ini? Bisa kan sekali-kali tersenyum padaku?" Sunghoon memutar kedua matanya malas sedangkan Sunoo hanya mendengus.

"Eomma menyuruh mu kebawah, ada tetangga baru."

"Lalu?"

"Kau seperti tidak tahu eomma saja, dia pasti menyuruh kita untuk datang menyapa langsung tetangga baru kerumah nya."

"Aku tidak mau, kau saja dengan eomma." Ketus sunghoon, Sunoo mendengus dan menutup pintu kamar kakaknya sedikit kencang, jika sunghoon mengatakan tidak berarti tidak, karena kakaknya sangat tidak suka di paksa.

Jake membuka pintu rumah baru nya saat mendengar seseorang mengetuk pintunya, lalu saat membuka pintu dia melihat wanita paruh baya yg masih terlihat cantik dengan seseorang yg seperti nya seumuran dengan nya dengan badan yg sedikit tinggi dari nya.

"Saya tetangga di depan." Jake tersenyum lembut sambil menatap wanita paruh baya nya itu.

"Ibu mu, ada?"

"Baru saja pergi belanja bibi." Ujar Jake dengan ramah.

"Oh begitu, kalau begitu terima ini sebagai ucapan selamat datang sebagai tetangga baru." nyonya Park memberikan satu kotak kue pada Jake begitupun dengan anak bungsu nya itu.

"Terimakasih bibi."

"Ini anak bungsu bibi, nama dia Sunoo sedangkan kakaknya ada di rumah tidak ingin ikut katanya." Jake mengangguk sambil tersenyum canggung, dia tidak pernah menemukan tetangga yg seramah ini hingga memberikan kue dan memperkenalkan anak-anaknya hanya untuk menyapa, dia merasa sangat di terima di lingkungan ini.

"Hi!
Namaku Sunoo, senang bertemu denganmu mu." Ujar Sunoo sambil mengulurkan tangannya pada jake, Jake menerima uluran tangan Sunoo sambil tersenyum ramah.

"Aku Jaeyun, senang bertemu denganmu juga." Jake memamerkan gummy smile nya yg membuat nyonya Park dan Sunoo tersenyum gemas.

"Kau menggemaskan sekali, kalau begitu bibi dan anak bibi akan pergi."

"Tidak ingin mampir dulu, bibi?"

"Lain kali saja." Jake mengangguk sambil tersenyum dan melihat kepergian nyonya Park dengan Sunoo ke rumah di depan nya.

Sunghoon melihat siapa tetangga baru nya dan terkejut saat melihat ternyata makhluk indah yg dia temui di taman adalah tetangga baru nya, dia terus memerhatikan nya hingga ibu nya dan adiknya pulang.

"Dia?
Seharusnya aku ikut."

Sunghoon membuka pintu nya saat mendengar seseorang yang mengetuk pintu di siang hari, ibu dan adiknya tidak ada di rumah dan itu mengharuskan dia yg membuka pintu.

Saat membuka pintu dia terkejut melihat jake yg berdiri di depan ping rumah nya sambil memegang Tupperware yg sangat sunghoon kenali, jika Tupperware itu kesayangan ibu nya.

"Kamera man? Kau tetangga ku?!" Tanya Jake yg terdengar antusias menatap sunghoon dengan senyum tidak percaya, sunghoon mengulas senyum tipis dan menatap Jake datar (stay cool)

"Ada apa?" Tanya sunghoon menatap Jake yg saat ini masih menatap nya tidak percaya.

"Aku ingin mengembalikan ini pada bibi park, tapi sepertinya tidak ada ya?" Sunghoon mengangguk lalu mengambil Tupperware yg Jake pegang.

"Katakan pada ibumu, kue nya sangat enak aku dan ibuku sangat menyukai nya." Senyum Jake, sunghoon mengangguk sambil memasang wajah dingin.

"Dingin sekali, padahal waktu di taman memanggil ku cantik."

"Kapan?"

"Dua hari lalu, secara tidak langsung kau memanggilku cantik kan?" Celetuk lelaki bertubuh mungil berwajah manis itu, sunghoon di buat kikuk sambil menggaruk tekuk nya yg tidak gatal.

Jake mengulas senyum lalu menarik kerah baju sunghoon dan sedikit berjinjit untuk menempelkan bibirnya dengan bibir sunghoon.

"Kau tampan, aku menyukai nya." Senyum Jake seolah tidak melakukan apa-apa pada sunghoon yg saat ini membeku sambil memegang bibirnya.

"Bye, kamera man." Jake pergi begitu saja ketika sudah membuat jantung orang hampir jatuh karena di cium gebetan yg baru di gebet dua hari lalu.






















Gj ya? Tahu kok

Udah gitu aja

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JAKE'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang