♡ Bab 2: 【 Persiapan 】 ♡

39 28 31
                                    

✿♡✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿♡✿

Melvin menghentikan mobilnya di depan rumah yang sama besar dan mewahnya dengan rumahnya sendiri, seorang satpam keluar dari gerbang dan menghampiri pintu mobil untuk mengetahui tamunya. "Maaf, Anda siapa?" tanya satpam itu.

"Saya Melvin Hendrison, saya mau bertemu dengan Nyonya Erminia Vharmalya."

"Oh, Anda ternyata. Nyonya besar sudah menunggu, saya akan membuka gerbangnya."

Satpam itu meninggalkan mobil Melvin dan membuka gerbangnya hingga ke ujung, pria itu masuk ke rumah majikannya untuk memberitahu bahwa tamu yang ditunggu-tunggunya, sudah datang. Begitu mobil sudah diparkirkan di halaman rumah Erminia yang besar dan luas, Melvin keluar dari mobilnya dan membuka bagasi mobil untuk mengambil hadiah.

Selesai mengambil dan menutupnya kembali, datanglah Erminia dengan setelan piyama yang sangat anggun dan cantik. "Kamu datang cepat, melebihi harapanku."

"Aku juga membawakan sesuatu untukmu dan putrimu."

"Kalau begitu, masuk dulu. Di luar terlalu dingin."

Begitu masuk, Erminia mempersilahkan Melvin untuk duduk di sofa manapun. Ruang tamunya luas dan penuh perabotan mewah, hampir semuanya dilapisi oleh emas. "Rumah yang mewah."

"Terima kasih, mau minum apa, Tuan Melvin?"

"Terserah, air putih dingin juga tidak masalah."

"Linda!" panggil Erminia pada salah satu pembantunya, yang datang dengan cepat tanpa ditunggu lama-lama.

"Iya, Nyonya?"

"Buatkan teh dingin untuk tamu kita dan juga saya."

"Baik, Nyonya." Setelah mendapat perintah, Linda meninggalkan ruang tamu untuk membuatkan teh.

"Ayah!" teriak seorang gadis sambil menghampiri Melvin dan memeluk kaki pria itu.

"Calista, Bunda belum menikah dengan Tuan Melvin. Jadi kamu tidak boleh memanggilnya 'Ayah' seperti itu," tegur Erminia.

"Tidak apa-apa, Calista kelihatannya sudah siap menerima Ayah barunya. Tuan punya hadiah untuk Calista, kamu bisa menebaknya apa?"

"Calista tidak pandai menjawab tebak-tebakan."

"Ya sudah, Tuan akan menunjukkannya langsung."

Melvin mengambil tas belanjaannya di sampingnya dan mengeluarkan sebuah boneka beruang berwarna coklat, Calista ternganga takjub sekaligus senang. "Boneka ini, untuk Putri Calista yang cantik jelita."

"Terima kasih, Ayah! Maksud Calista, Tuan." Calista langsung mengambil boneka itu dari tangannya dengan penuh rasa bahagia.

"Aku juga punya sesuatu untukmu, Erminia."

Wanita itu hanya tersenyum, dan sudah menantikannya. Melvin beranjak dari sofa dan setengah berjongkok di hadapan Erminia, sambil memperlihatkan kotak yang isinya adalah sebuah cincin. "Cincin ini, aku persembahkan untuk melamarmu, Erminia Vharmalya. Jadi, maukah kau menikah lagi denganku dan menjadi istriku yang kedua?"

Lovely Conflict Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang