♡ Bab 10: 【 Menyelidiki 】 ♡

27 17 0
                                    

✿♡✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿♡✿

Di dalam kotak itu, terdapat aksesoris rambut berwarna perak bercampur biru muda. Tidak hanya itu, tapi juga 3 buah ikat rambut yang sangat cantik dengan pernak-pernik di sekelilingnya. Air mata Runa menetes tanpa izin, dia tidak pernah menerima hadiah seindah ini setelah foto keluarganya. Runa mulai mempertanyakan, siapa orang yang memberikannya hadiah mewah ini. Tidak ada lagi selain Elezar, Runa bergegas menemui pemuda itu di kamarnya sambil membawa kotak yang penuh perhiasan mewah itu.

Begitu sampai, Runa mengetuk pintunya sembari memanggil orangnya. "Tuan Elezar," panggil Runa lembut.

"Masuk, pintunya tidak dikunci." Sahut Elezar dari dalam.

Tanpa pikir panjang dan karena masih terbawa suasana setelah mendapat perhiasan, Runa membuka pintu kamar Elezar dan melihat pemuda itu sedang tidak mengenakan baju. Hanya celana hitam panjang, Runa tidak jadi melangkah terlalu dalam ke kamar Elezar karena menurutnya kurang sopan masuk kamar orang yang sedang ganti baju. Runa menutup setengah pintu kamar Elezar, dia juga hanya menampakkan setengah badannya di depan pintu.

"Kubilang masuk, tidak apa-apa."

Elezar menutupi sebagian tubuhnya dengan handuk, agar Runa tidak melihatnya lagi dengan canggung. "Kau butuh apa?"

"Saya hanya ingin memastikan, Anda yang memberikan kotak perhiasan ini untuk saya?"

"Kenapa? Kau tidak suka?"

"Saya sangat menyukainya, Tuan! Saya pasti akan menjaganya dengan baik."

"Baguslah, oleh-oleh dari Paman tidak akan sia-sia."

"Tapi saya merasa kurang pantas untuk menerima barang sebagus ini, Tuan."

"Ambil saja, kau pasti memerlukannya 'kan?"

"Terima kasih banyak, Tuan. Ini barang paling indah kedua dalam hidup saya."

"Apa barang pertama yang paling indah di hidupmu?"

"Foto saya bersama mendiang Ibu saya, Tuan. Anda yang meletakkan sendiri, kotak ini di depan pintu kamar saya?"

"Iya, kau keberatan?"

"Sama sekali tidak, Tuan. Justru itu sedikit merepotkan, saya minta maaf. Saya sangat berterima kasih, Tuan Elezar. Perhiasan ini, saya akan menjaganya dengan baik. Saya tidak akan membiarkannya kotor, atau pun disentuh orang lain."

"Sama-sama."

"Saya permisi, Tuan." Runa menutup kembali pintu kamar Elezar dan memeluk kotak perhiasan itu sambil berjalan kembali ke kamarnya, jantungnya berdebar kencang.

✿♡✿

Malamnya, Elezar menunda waktu istirahatnya dengan mengobrol bersama seseorang di ruangan pribadinya. Seorang pria yang dia tugaskan, untuk mencari tahu informasi yang berhubungan dengan keluarga Runa. Dia berani membayar berapa pun untuk pria itu demi mendapatkan semua informasi tentang Runa dan keluarganya, saat itu ruangan pribadinya dia kunci dengan rapat dan mereka bicara dengan nada yang sangat pelan.

Lovely Conflict Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang