♡ Bab 6: 【 Pertemuan 】 ♡

34 24 38
                                    

✿♡✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿♡✿

Setelah beberapa tahun tidak pernah menaiki mobil keluarganya lagi, akhirnya Runa dapat menaiki mobilnya lagi meskipun untuk terakhir kalinya. Karena dirinya sudah tidak ada di rumah lagi, Melvin memanggil kembali beberapa pembantu dan pelayan lamanya untuk bekerja di rumahnya lagi bagi yang masih mampu.

Mobil pun dihidupkan, penampakan rumah Ayahnya mulai tidak terlihat lagi di depan matanya. Runa sedikit merasa takut dengan kabar bahwa calon tunangannya adalah orang berhati dingin dan kejam, seperti yang dikatakan Calista. Tapi sebelum Runa bertemu dengan Elezar secara langsung, dia masih beranggapan jika Erminia dan Calista masih lebih kejam dari siapapun.

"Elezar." Bibir Runa, tidak sengaja menyebut nama calon tunangannya.

"Anda akan bertunangan dengan Elezar, Nona Runa?" tanya supir pribadi Melvin, yang tidak sengaja mendengar Runa menyebut nama Elezar.

"Iya Pak, Anda tahu sesuatu tentang Elezar?"

"Saya tidak tahu banyak, hanya beberapa. Ada informasi paling terkenal tentang Elezar, salah satunya adalah dirinya berasal dari keluarga ternama. Keluarganya memiliki perusahaan perhiasan terbesar dan paling sukses, cuma itu yang saya tahu."

"Ternyata, Elezar bukan orang sembarangan ya?"

"Tentu saja, tapi ada yang lebih penting daripada itu, Nona. Banyak yang bilang jika Elezar, tidak pernah terbuka pada orang asing. Dia selalu terlihat dingin, cuek, dan bisa menjadi kejam pada orang asing manapun. Mungkin Nona termasuk orang asing di matanya, jadi berhati-hatilah."

"Baik Pak, terima kasih sudah mengingatkan saya."

"Tidak masalah, Nona."

✿♡✿

Pagi itu, Bastian datang ke rumah Calista sambil membawa buket bunga yang mewah. Dia menekan bel rumah Calista yang ada di sekitar gerbang, Yelda mendengarnya dan bergegas menghampiri gerbang untuk membukakan tamu. "Oh, Anda ternyata."

"Saya mau bertemu dengan Calista."

"Baik, silahkan masuk."

Belum juga Bastian sampai di depan pintu utama, Calista keluar dari rumah karena dia melihat cctv bagian gerbang dari dalam kamarnya. Dia selalu menantikan kedatangan Bastian dan mengharapkan hadiah apa pun yang bisa membuat moodnya bagus dari tunangannya, Calista menunggu Bastian di ambang pintu dengan pakaian serba hitam.

"Selamat pagi, Calista," sapa Bastian sambil menyerahkan buket bunga itu pada Calista.

"Selamat pagi juga, Bastian. Kau tidak ada rencana ingin mengajakku jalan-jalan?"

"Kau mau jalan-jalan ke mana?"

"Terserah, selama aku bersamamu."

"Baik, aku akan mengajakmu ke suatu tempat. Aku sengaja tidak memberitahukanmu, sedikit kejutan."

Lovely Conflict Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang