✿ Bab 5: 【 Pertunangan 】 ✿

38 23 44
                                    

✿♡✿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✿♡✿

Kehidupan berjalan lebih cepat saat seseorang menikmatinya, begitu juga dengan Runa yang menikmati kehidupan pahitnya bersamaan dengan sekolahnya. Tidak terasa, hari kelulusan pun tiba. Runa dan Calista, sama-sama menghadiri acara kelulusan di sekolah mereka. Tapi tidak akan ada yang berubah, Runa tetap menjadi pembantu di rumahnya sendiri dan tidak ada yang harus dibanggakan.

Setelah lulus sekolah, Runa akan semakin ditekan oleh Erminia dengan pekerjaan rumah yang semakin berat dan tidak akan bisa melihat lubang kebebasan sekecil apa pun. Begitu juga dengan Bastian, dia merayakan kelulusannya bersama teman-temannya dengan makan besar di sebuah kafe pada siang hari. Dia masih membawa pikiran mengenai jalan pertunangannya dengan Calista.

Sekaligus, memikirkan cara agar Runa terbebas dari kehidupannya yang pahit di rumahnya sendiri. Bastian dan teman-temannya, menunggu pesanan mereka datang sambil bersenda gurau. Tapi Bastian harus meninggalkannya karena ingin ke toilet, penampilannya sedikit berantakan. Saat di toilet dan merapikan penampilannya dari cermin wastafel, muncul 2 orang laki-laki yang merupakan sepasang Ayah dan anak.

"Tipe wanitamu seperti apa, Elezar?" tanya Kenzo, sembari mencuci tangannya.

Ya, mereka adalah Kenzo dan Elezar. Yang sedang mencari calon tunangan untuk Elezar, pemuda itu tidak banyak bicara dan pilih-pilih. Dia menuruti semua pilihan dan keinginan Ayahnya. "Aku tidak pilih-pilih, Ayah. Yang penting, wanita itu baik. Tidak berkhianat, mau menuruti perintahku, pekerja keras, dan tahan dengan sikapku."

"Ayah takutnya, jika calon tunangammu, tidak akan tahan dengan sikapmu. Bagaimana kalau kalian, saling ketemuan dulu?"

"Wanita mana yang akan tahan dengan ekspresi dinginku? Tidak sampai seminggu, calon tunanganku pasti tidak akan memedulikanku lagi."

"Ayah tahu, kau masih belum bisa terima orang asing dalam rumah kita. Tapi kau harus belajar, apalagi calon tunanganmu."

"Menurut Ayah, apakah ada perempuan yang akan mencintai pemuda dingin dan kejam sepertiku? Perempuan mana yang akan tahan denganku, yang suka menyuruh ini itu?"

Awalnya Bastian tidak mempedulikan kehadiran mereka, tapi arah pembicaraannya, menarik perhatiannya dalam sekejap. Ini menjadi kesempatan bagus baginya untuk menjodohkan Runa dengan pemuda itu. Lagipula, Runa juga sudah terbiasa disuruh ini itu saat di rumah. Dengan ini juga, Runa akan bebas dari perintah dan perlakuan tak pantas dari keluarganya sendiri.

"Permisi, maaf kalau saya mengganggu," ucap Bastian hingga mengalihkan perhatian Kenzo dan Elezar.

"Saya tidak sengaja menguping obrolan kalian, saya punya kenalan seorang perempuan dermawan. Saya rasa, dia akan cocok dengan anak Anda. Dia orang yang sangat baik, berhati malaikat, dia juga pekerja keras karena sudah terbiasa mengerjakan pekerjaan berat di rumah."

"Kedengarannya menarik."

"Ayah percaya dengan omongan orang asing ini?" tanya Elezar dengan tatapan dingin pada Bastian.

Lovely Conflict Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang