Bab 6

183 5 0
                                    

21.00

Malam yang diiringi dengan angin sejuk serta canda tawa dilalui oleh angkatan 70.

Mereka cukup lama berada diluar tenda, mereka ingin menikmati suasana malam disana terlebih dahulu sebelum meninggalkan tempat ini besoknya.

"Anak-anak, malam sudah larut, silahkan kalian semua masuk ke tenda nya masing-masing, ingat! jangan ada yang bertukar tenda dengan lawan jenis"

"Baik pakkk"

"Ka ayok masuk"

"Iya"























Sekarang jam menunjukkan pukul 00.00 Alaska terbangun dari tidurnya karena ingin membuang air kecil.

Alaska tak berniat meminta temannya untuk menemaninya, dia sendiri saja sudah berani.

Saat Alaska keluar, ia malah melihat pemandangan menjijikan 'baginya' didepan matanya sendiri.

Ia melihat Clara sedang berbincang dengan seseorang disana, namun bukanlah Revano.

Arga, dia sedang berbincang dengan Arga, Arga terlihat tersenyum berbincang dengan Clara.

Alaska melihat ada kepalsuan di mata Arga, ia merasakan hal tidak enak akan terjadi dalam waktu dekat nantinya.

Alaska berjalan menghampiri mereka berdua ditengah malam tersebut, ia menepis emosinya terlebih dahulu untuk saat ini.

"Ra?"

"Eh, ka?"

"Lo ngapain ra?"

"Engga ini tad-"

"Lo satu" potong Alaska.

"Ngapain lo?" sambungnya dengan sinis.

"Kalem lah" jawab Arga.

"Ka jangan gini deh ya, dia udah minta maaf, dia juga tadi nolongin gue"

"Yakin lo ra?"

"Gue yak-"

"Maksud lo apaan ngeraguin gua kaya gitu?" potong Arga yang ditujukan untuk Alaska.

"Chill bro"

"Nyari ribut lo? ha?" Arga maju mendekat pada Alaska.

"Biar apa lo kaya gini? ngeras banget, caper karna ada cewe?" ucap Alaska sembari tersenyum.

"Jangan macem-macem lo ma gua" ucap Arga sembari mengangkat tangannya menunjuk muka Alaska.

"Gausah nunjuk-nunjuk bencong" ucap Alaska sinis sembari menepis tangan Arga yang menunjuknya.

"Alaska Arga udah!!"

"Stop"

"Gausah ribut lo pada"

"Arga balik, thanks udah nolongin"

"Okay ra" ucap Arga tersenyum kemudian pergi kembali ke tendanya.

"Alask-"

"Woi, gua masih ngomong ya!" ucap Clara yang melihat Alaska ternyata menjauh darinya untuk masuk ke tendanya, ia mengurungkan niatnya untuk membuang air kecil, ia rela menahannya sampai pagi.

"Alaska!"

"Apa lagi?"

"Dih, marah lo?"

"Kagak, ngapain juga" ucapnya kemudian masuk ke tendanya dan menutup tenda tersebut.

"Tu anak ngapasi dari kemaren beda banget perasaan, ga banyak tingkah"

Clara pun akhirnya berjalan kembali ke tendanya dan menutup tenda tersebut.


























Dia AlaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang