Angkatan 70 kini telah tiba di rute kedua mereka, pulau.
Satu persatu dari kelas mereka mulai berjalan mengarah ke villa yang sudah di sediakan untuk mereka.
Pulaunya indah, asri, di tambah dengan cuaca yang sedikit mendung dan berangin, sejuk sekali disana.
Alaska dkk sudah memasuki ruang tubuh villa yang akan mereka pakai untuk bermalam disana.
Seperti biasa, 1 kamar 3 orang, jangan salah dan jangan heran, dan jangan lupakan sekolah mereka sekolah elite.
Hal kecil untuk menyewa villa dengan penghuni yang sedikit.
Alaska sekamar dengan sobatnya kembali, yaitu Karta dan Vazen.
Sedangkan Clara bersama Azrina dan 1 temannya lagi.
"Siapa yang mandi duluan?" Alaska membuka obrolan.
"Gua"
"Gua"
Ucap Karta dan Vazen serentak.
"Tenang tenang"
"Suit lo pada, gua wasit"
"Aturan suit 1 aja ye"
Karta dan Vazen serentak memberi taunting nya masing-masing dengan saling pandang seperti musuh di film-film action.
"Satu, dua, SUUUUUIT"
Karta menaruh ibu jarinya.
sedangkan Vazen menaruh jari telunjuknya.
Alhasil Karta memenangkan perlombaan suit ini, dan dia akan mandi duluan.
"Ah ga asixx loo zen, lemah bet" ucap Alaska dengan nada meledek.
"Setan" Vazen mengacungkan jari tengahnya di depan muka Alaska.
"Buruan lo ta mandi, gua gerahhh" ucap Vazen.
"Kipas sayang" balas Karta.
"Waduh, gua tinggalin deh ya, males aku tuh jadi nyamuk dengan percintaan para batang ini" ucap Alaska dengan nada dramatis sembari berjalan keluar dari villa.
"Itu temen lo ta?" tanya Vazen heran dengan tingkah Alaska.
"Gatau ga kenal, gua pungut tadi" balas Karta tak kalah heran, lalu ia memasuki kamar mandi disana.
Di sisi lain, Alaska sedang duduk di bawah pepohonan dengan ditemani earphone nya.
Ia memejamkan matanya namun tidak tidur, hanya memejamkan mata menikmati suasana disana.
Memutar lagu Perfect dari Ed Sheeran
di earphone nya."Eh"
Alaska sedikit tersentak ketika dia merasa ada yang mencabut sebelah earphone nya.
Awalnya ia ingin marah, tapi ternyata..
"Ra?"
"Apa?"
"Gua pikir siapa tadi" Alaska kembali memejamkan matanya.
"Hehe, sorry"
"Dengerin apa?" lanjut Clara.
"Pake"
"Okay?" Clara dengan perlahan memasang sebelah earphone itu ke telinganya.
Setelah terpasang dengan sempurna, ia mulai menyimak lagu apa yang sedang didengar oleh Alaska.
"I have faith in what i see"
"Now i know i have met an angel"
"In person"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Alaska
Teen FictionSecarik pertemuan antara lelaki dengan wanita, yang di fikir hanya akan menjadi sebuah sapaan asing, namun ternyata menjadi sapaan sehari-hari. Hal yg dialami oleh seorang gadis cantik yang bersekolah disekolah elite yg ada di wilayah tempat tinggal...