Sekarang tanggal merah, dan sesuai janji mereka semalam, mereka akan bermain di rumah Alaska nantinya.
Entah memang betul hanya di rumah Alaska, atau mereka akan bepergian ke tempat lain nantinya, itu akan mereka bicarakan nanti.
"Kakk"
"Kakkkkk"
"Kakk!!!"
"KAK LASKA!!"
TOK TOK TOK!
"KATA ELU MAU MAIN MA TEMEN LOO!"
"INI JAM BERAPA EGE!"
Ceklek
"UDAH DATANG?"
"Kaget setan" ucap Lezza kala melihat hanya kepala Alaska yang keluar dari balik pintu kamar yang terbuka itu, disertai dengan mata yang seperti mata panda dan rambut yang acak-acakan.
"Baru kak Vazen doang noh, kata dia yang lain bentar lagi nyusul"
"KA LO BARU BANGUN!?" teriak Vazen dari arah ruang tamu.
"SABAR COY, GUE MO MANDI" balas Alaska dengan teriakan nya juga.
Mereka cukup bebas, karena ortu Alaska sedang diluar kota selama 1 minggu, dan ini baru hari kelima"
Alaska yang mulai bersiap ingin mandi itu membuka hpnya terlebih dahulu.
Ada banyak sekali pesan dari Clara yang baru dibacanya sekarang, dari situ juga ia tau bahwa Clara akan ikut bersama mereka untuk bermain di rumah Alaska.
Alaska membalas tiap bubble chat dari Clara itu dan mengakhiri pesannya bahwa ia akan mandi terlebih dahulu lalu menjemput Clara.
Hanya butuh 7 menit menunggu Alaska mandi, karena memang ia tak ingin gadisnya itu menunggunya terlalu lama.
Ketika ia ke ruang tamu, sudah ada Azrina saja disana, ada Lezza juga yang sedang menaruh cookies disana untuk mereka.
"Gila baru bangun lo ka?" tanya Azrina yang ternganga sambil memegang sebuah cookies.
"Gue jemput Clara bentar ges" ucapnya sambil terburu buru kemudian mengambil cookies yang ada di tangan adeknya Lezza kemudian kabur keluar dari rumah.
"Capek aku tuh capek" ucap Lezza sambil memegang kepalanya.
Tin tin!
"Kayanya itu dia deh"
Clara berdiri dari sofa dan membuka pintu rumahnya untuk melihat siapa yang ada diluar.
"Sayang maaf ya aku lama"
"Kaget kaa" ucapnya kala melihat Alaska yang sudah berada didepan pintu rumah tersebut.
"Ngga lama kok, lagian siapa yang nyuruh tadi malam begadang?"
"Ga ada"
"Yaudah kenapa begadang?"
"Nonton upin ipin ra"
"Pinter banget ngelesnya, besok jangan begadang lagi, yaudah yuk, ntar yang lain nungguin" ucapnya sambil mencubit pipi Alaska pelan.
Alaska seperti biasa, ia membukakan pintu mobil miliknya dan mempersilahkan Clara untuk masuk duluan, kemudian ia juga mulai masuk kedalam mobil di bagian kemudi.
"Kamu mau langsung aja atau mau beli sesuatu dulu?"
"Langsung aja kaa, takut nya kelamaan"
"Beneran ni? gamau beli sesuatu dulu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Alaska
Teen FictionSecarik pertemuan antara lelaki dengan wanita, yang di fikir hanya akan menjadi sebuah sapaan asing, namun ternyata menjadi sapaan sehari-hari. Hal yg dialami oleh seorang gadis cantik yang bersekolah disekolah elite yg ada di wilayah tempat tinggal...