Bab 8

182 4 0
                                    

Angkatan 70, akhirnya tiba dirute ketiga yaitu Museum.

Mereka sudah mendekati akhir liburan kini, hanya tersisa pantai, lalu mereka akan pulang.

Tidak hanya ada museum disana, disana juga ada beberapa tempat makan, tempat bersantai dan lain-lain.

Mereka diperbolehkan memilih, apakah ingin ikut ke museum, atau hanya akan bersantai dan makan-makan diluar sembari menunggu.

Alaska beserta dua temannya, Karta dan Vazen, memutuskan untuk makan-makan diluar.

Mereka bosan melihat isi museum katanya.

"Siapa yang pesan woi" suara Karta menanyakan.

"Lo kali-kali deh ka" ujar Vazen.

"Kok gua dah" elak Alaska.

"Lah elu belum dapet giliran euy, dari kemaren kita berdua" lanjut Vazen.

"Betul tuh ka, mending lo deh, atau gue cepuin lu suka Clara" Karta join the war.

"Ga asixxx, maen nya buka kartu" ucap Alaska sembari berdiri beranjak untuk memesan makanan.

Alaska pun pergi ke kasir untuk memesan beberapa makanan untuk temannya dan dirinya.

Selesai Alaska memesan ia segera kembali ke tempat duduk nya tadi.

"Ka"

"Paan?"

"Mo tau sesuatu kagak" tanya Karta.

"Apatuh?"

"Tapi gue ma Vazen gatau ya ini ada sangkut pautnya apa kagak" jawab Karta.

"Mang ngapa dah? serius bener ni kayanya" tanya Alaska heran.

"Kemaren waktu di kapal, gue ma Vazen mantau Arga"

"Terus??"

"Gue ma Vazen gatau pasti mereka ngomongin apaan, tapi yang pasti disitu si Arga ngebayar dua orang"

"Bayar?" tanya Alaska.

"Iya ka, dia kaya ngebayar dua orang buat ngelakuin sesuatu, tapi kita gatau itu apa" Vazen mulai berbicara.

"Yang gue denger samar-samar kemaren, kek ada akting gitu dah, terus di toilet posisinya" Karta mulai bersuara kembali.

"Dan juga asal lo tau, dua orang tuh mukanya bonyok, karna dipukulin Arga, terus mereka ngomong kalo aktingnya keren, mukulnya jangan keras-keras lain kali, kek kek gitu dah" kini Vazen.

"Saran gue lo pantau Clara dah, gue malah ngeri kemaren tu rencana buat si Clara" ujar Karta.

"Lo pada ada nomor Azrina kagak?" tanya Alaska.

"Ada nih, mau ngapain?"

"Sini hp lo zen"

Vazen memberikan hpnya kepada Alaska, sepertinya Alaska akan menanyakan sesuatu kepada Azrina terkait hal ini.

Di bukanya kontak bertuliskan nama Azrina disana, dan ia mulai mengetikkan beberapa kata, sebelum akhirnya ia diam menunggu jawaban dari Azrina.

Cukup lama menunggu jawaban dari Azrina, hingga akhirnya.

"Anjing" umpat Alaska yang masih bisa didengar oleh dua temannya itu.

"Kenapa ka?" tanya mereka bersama.

Alaska memutar layar hp tersebut mengarah ke mereka berdua, hingga terpampang pesan yang di kirim oleh Alaska tadi.

Alaska memutar layar hp tersebut mengarah ke mereka berdua, hingga terpampang pesan yang di kirim oleh Alaska tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia AlaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang