Lauhul Mahfudz Habiba (HIATUS)

Prolog

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh...

Yang merasa Islam jawab ya😁

Btw, tau cerita ini darimana?

Instagram?

Facebook?

Tiktok?

Snack video?

Rekomend teman?

Atau beranda Wattpad?

Kalau mau lanjut baca jangan lupa follow akun Wattpad Na biar nggak ketinggalan cerita lainnya.

Follow akun Instagram Na juga boleh @nana_official31 karena di sini, Na akan posting visual, trailer dan AU yang nggak kalah menarik (insyaallah)

Sebelumnya, kalau ada typo tolong tandai karena novelnya belum di revisi

Yang paling penting adalah VOTE DAN KOMENTAR kalian sebagai mood booster Na update📌

______________

"Segala alur kehidupan yang telah di tetapkan Tuhan telah tercatat rapi di Lauhul Mahfudz. Dan kamu adalah catatan terindah yang akan selalu aku syukuri, meskipun lewat air mata."

_Habiba Annara

"Dia perempuan sederhana tapi akhlak dan kepribadiannya mampu meruntuhkan egoku."

_Alby Al-Baihaqi

"Jika mencintaimu membuat diriku berperan menjadi antagonis, aku rela."

_Airine Slavina

"Rezeki, jodoh dan kematian telah tercatat di Lauhul Mahfudz jauh sebelum aku di lahirkan. Bagaimana pun alur kehidupan yang di berikan yang Maha kuasa, aku ikhlas menerimanya."

_Habiba Annara

"Aku tidak tahu, apakah kamu itu jodoh yang akan menjadi takdir hingga akhir hayatku atau bagian dari ujian hidupku?"

_Albi Al-Baihaqi

"Impianku adalah menikah dengan orang yang aku cintai sekali seumur hidup. Dan Allah mengabulkannya namun sayang, cinta dan pernikahan ini tidak berarti baginya."

_Habiba Annara

__________________

"Jangan pulang sebelum Nana mau kembali," tutur Kyai Ilzam. Tatapannya terlihat sangat serius dan penuh penekanan.

Gus Albi menunduk dengan pikiran tidak karuan. Ia tidak berani menatap wajah penuh kecewa Kyai Ilzam. Sebenarnya di lubuk hatinya yang terdalam terdapat sebuah perasaan kehilangan namun ada ego yang membuat pikirannya berseteru jika kepergian Nana adalah kebahagiaan untuknya.

Tak mau membuang banyak waktu, Gus Albi segera menuju ke mobil dan berangkat ke rumah Nana.

Sesampainya di sana, hatinya bergemuruh melihat wajah sang istri yang tetap menampilkan senyum dan menyambutnya dengan hangat. Sungguh perempuan itu terlihat tulus mencintainya. Ketulusan yang membuat Gus Albi merasa menjadi sosok lelaki paling jahat di dunia.