"Brou, lo hanya perlu bersyukur, maka hal yang cukup semuanya akan berharga buat lo."_Zayden.
****Kelas yang ricuh, dengan segalah aktivitas masing-masing, dari mereka yang sedang membaca buku, bergosip, selfie, Mabar, pun menoleh kedepan saat mendengar suara melengking.
"Woi, pak Jojon, pak Jojon!" teriak Wisnu.
"Eh, markonah, bisa ga suara lo turunin satu oktaf," ucap Zayden kesal.
"Suara lo kaya gargantang XL, kuping gue sakit," ucap Fara memegang telinganya.
Mereka semua pun tertawa, lalu kembali duduk di bangku masing-masing, ketika melihat pak Jojon memasuki kelas.
"Selamat pagi anak-anak," ucap pak Jojon dengan senyum khasny.
"Pagi juga pak Jojon," ucap mereka serempak.
"Minggu kemarin kan babak udah info di grup buat rangkuman tentang: Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa. Jadi hari ini bapak mau adakan ulangan di awal semester ini," ujar pak Jojon dan berjalan membagikan kertas HPS yang berisikan soal ulangan.
"Yaelah pak, minggu depan aja, belum juga bapak jelaskan, udah pake ulangan aja," ujar Bambam malas.
"Kamu mau ngatur-ngatur saya?" tanya pak Jojon ketus.
"Bukan gitu Maemunah, mak-" ucap Bambam terpotong.
"Wah, kurang hajar kamu, kamu kira saya ini wanita, di panggil Maemunah?" greget pak Jojon kesal.
"Wariah pak, eh maksud saya ini si Zayden kaya Maemunah, kaya wariah dia pak. Soalnya suka godain saya," ujar Bambam dan membuat seisi kelas tertawa terbahak.
"Wah, lo cari gara-gara sama gue," bisik Zayden menatap tajam Bambam.
"Bukan gitu brou, lo gak liat muka pak Jojon udah kaya cewek PMS," ucap Bambam berbisik ke Zayden.
"Sudah-sudah sekarang kalian kerjakan sekarang waktu kalian 30 menit untuk 40 soal, jika ada yang komen silahkan keluar dan bersihkan semua toilet hingga bersih," ucap pak Jojon.
Membuat mereka tidak berani untuk komplain, sekarang hanya ada keheningan, mereka mulai mengerjakan soal yang di berikan pak Jojon, dengan ada yang berbisik-bisik meminta contekan dan juga yang mengerjakan dengan tenang.
"Den, lo udah sampe no berapa?" bisik Bambam.
"Gue udah no dua," jawab Zayden santai.
"Hah, lo bilang udah? ini sudah 20 menit, dan lo baru selesai di no dua?" bisik Bambam kesal.
"Yaelah, gue di no 2 esai, tapi PG si belum, entar 10 menit gue pake buat caboci," jawab Zayden.
"Gak heran si gue, lo kan emang goblok, gak ada faedahnya gue duduk sama lo, tambah sesat gue," ujar Bambam malas.
"Sapa juga yang mau duduk sama lo?" jawab Zayden sinis.
"Bambam, Zayden kalau sampai kalian ribut lagi, bapak angkat kertasnya!" ucap pak Jojon, yang sedari tadi sudah memantau mereka, ucapan pak Jojon berhasil membuat keduanya melotot.
"Maaf pak, gak lagi," ucap keduanya.
"Cepat selesaikan, waktu sisa 8 menit," ucap pak Jojon, membuat mereka kembali fokus mengerjakan soal.
'duh mampus gue, mana soalnya susah lagi,' batin Bambam
Sedangkan Rafandra, Arumi, Liam, Fania, Jupiter dan Fara hanya menyimak dan fokus mengerjakan soal dengan santai.

KAMU SEDANG MEMBACA
CLEOSANA (END)
Teen Fiction"Apa gue masi bisa berharap? Semesta Dunia bukan hanya tentang gue, tapi ini berlebihan! gue kapan!?" Cleosana dan Lukanya.