"Dia itu, definisi cinta yang paling candu,"_Rafandra.
****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arumi berbaring di kasurnya sambil menatap langit kamarnya dengan pikiran yang berkelana, sebenarnya dia memikirkan kejadian tadi siang di kantor KUA. Tiba-tiba handphone-nya berdering dia pun melihat lalu mengangkatnya, ternyata Asep.
"Kanapa seng angka Beta telpon dari tadi, nona?" tanya Asep ketika telpon tersambung.
"Maaf, beta sibuk dari tadi," jawab Arumi.
"Oh, seng niat tanya Beta kabar, kah nona?" tanya Asep.
"Gimana kabarnya? udah sampai?" tanya Arumi.
"Barusan," jawab Asep.
"Sukur de," balas Arumi.
"Se, seng rindu Beta?" tanya Asep.
"Ngak," jawab Arumi cepat.
"Hm."
"Rindu Asep," ucap Arumi.
"Bohong," balas Asep.
"Terserah Lo deh," ucap Arumi.
"Benar kan," ucap Asep membuat Arumi kesal.
"Lagian, kalau gue bilang, lo percaya?" jengah Arumi.
"Percaya nona," balas Asep.
"Yaudah sana istirahat, pasti Lo capek," ucap Arumi.
"Seneng banget di perhatiin kayak gini," balas Asep tersenyum.
"Udah ah, gue mau tidur besok gue sekolah," ucap Arumi.
"Semangat sekolahnya, nona," ucap Asep.
"Hm, assalamualaikum," ucap Arumi.
"Wa'alaikumsalam, jangan lupa mimpi Beta, nona?" ucap Asep namun tidak ada balasan karena Arumi langsung memutuskan log panggilan mereka.
Setelah menutup panggilan itu dia menaruh handphonenya dia mengeluarkan nafas beratnya kasar.
****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.