ONE DAY WITH LANGIT

39 2 0
                                    

pagi hari aurora sudah bangun untuk melakukan aktivitasnya seperti biasanya untuk latihan ballet sebentar. hpnya berdering dan aurora ditelpon langit, dia pun mengangkat  video call tersebut.

 VIDEO CALL

aurora : pagi kaka langit, kenapa video call

langit : mau liat muka rora aja. rora dimana ? kok kaya bukan rumah

aurora : lagi dirumah juga tapi distudio latihan

langit : kok cuma setengah gitu mukannya

aurora : hahaha, malu kakak. bareface banget 

langit : tapi aku mau liat. jam 12 aku jemput ya

aurora : iya kakak langit, rora inget kok.

setelah menutup panggilan langit, dia segera pergi untuk sarapan dimeja makan. selesai sarapan dia pergi untuk bersiap-siap pergi. selesai bersiap, langit menghubungi aurora dan mengabarkan kalau dirinya sudah sampai dirumah. Aurora keluar rumah dan melihat langit sudah menunggu di depan mobilnya dan langsung membukakan pintu untuk aurora.

MOBIL

langit melihat aurora berpenampilan cantik dengan dress putih yang membuat aurora sangat anggun dan sesuai dengan datenya hari ini. aurora melihat langit begitu tampan walau hanya memakai kaos saja.

aurora : kakak langit kita mau kemana

langit : aku ngajak kamu buat keramik di galeri kollekan

aurora : ah aku suka banget, akhirnya bisa menemukan tempat buat keramik dijakarta

langit : aku bisa mengajak kamu kapanpun kalau kamu mau kesana

aurora : janji ?

langit : iya janji, kamu kesana cuma boleh sama aku 

aurora menganggukan kepalannya dan langsung mencari di instagram tempatnya yang dia akan kunjungin dan mencari beberapa refrensi keramik yang akan dibuat nanti.

GALERI KOLLEKAN

Setelah tiba disana, aurora tanpa sadar langsung menggandeng tangan langit karena dirinya exicted untuk membuat keramik. sesampainya didalam galeri, langit memberitahu reservasinya kepada staff tersebut dan mereka diajak pergi keruangan untuk belajar membuat keramik. aurora masih mengengam tangan langit dan saat dia tersadar aurora langsung meminta maaf kepada langit. genggaman tangan aurora pertama kalinya membuat jantung langit berdetuk kencang.

staff mempersiapakan perlengkapan untuk mereka membuat keramik dan mereka fokus membuat kerajinan masing-masing. aurora memutuskan membuat vas bunga dan langit membuat tempat mangkok kecil berbentuk love. langit melihat vas yang aurora begitu cantik ternyata aurora handal membuat keramik tersebut. langit memperhatikan aurora yang sedang mengukir sesuatu divasnya "L" 

langit : itu kok vasnya di buat tulisan L

aurora : iya, vasnya aku buat untuk kakak langit jadi aku tulis anisial nama kakak divas

langit : aurora, itu hasil karya kamu masa kamu udah buat 2 jam terus kasih ke aku

aurora : tanda terima kasih aku karena kakak langit membawa aku ketempat ini

langit : aku kasih mangkok love ini untuk kamu, walaupun jelek tapi bagus kok

aurora : makasih kakak, mangkoknya bagus kok . nanti aurora pajang dirak kamar

langit tersenyum melihat aurora yang fokus membuat vas untuk dirinya. dia memberikan anisial di mangkok yang akan diberikan kepada aurora dengan " L & A". selesai membuat keramik, staff memberitahu untuk 1 minggu lagi datang mengambil hasil keramik yang sudah dibuat. langit tersenyum karena dia punya kesempatan untuk jalan dengan aurora.

AURORA & LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang