8

1K 164 37
                                    


Sore ini jake berniat menutup tokonya lebih cepat. Ia mengunci tokonya lalu membalik papan di depan pintu dari 'open' menjadi 'close'

Berbekal buket bunga daisy merah yang ia pegang pada tangan kiri, Jake berjalan lurus ke arah entitas indah di depannya.

Hari ini ia berjanji menemani waktu sore sunoo. Senyum tak pernah luntur dari bibir jake.

Menatap sunoo yang tampak cantik dengan pakaian sederhana sekalipun. Entahlah, apa sunoo memang selalu terlihat seperti ini?

Mendadak Jake lupa bagaimana sunoo.

Apa sejak pertama bertemu, sunoo selalu secantik ini?

Apa senyum itu memang selalu memberikan percikan aneh di dadanya?

"Sun" panggilnya

"Kak jake lamaaaaa, aku cape nunggu" aduan sunoo pada jake terlihat lucu. Lihatlah bibirnya maju dan melengkung kebawah.

"Maaf sun, tadi kuncinya susah ketemu, sore ini mau kemana?"

"Mau di sekitar sini aja, terus nanti sebelum pulang mau makan es krim mint choco"

Sunoo nampak sangat gembira ketika menyebut nama es krim rasa odol itu.

Jake tak membenci mint choco, sungguh. Tapi hanya saja dia merasa aneh. Kenapa ada yang mau membuat rasa odol? Rasa seperti itu harusnya hanya untuk sikat gigi saja bukan untuk ditelan dan dicerna.

"Ayo kak jake, kita duduk aku capek berdiri terus"

Jake lalu menggenggam tangan sunoo untuk ia tuntun ke tempat duduk yang telah ia siapkan.

Kali ini mereka tidak duduk di bangku taman, karna jake telah menyiapkan peralatan piknik, juga alasnya.

"Kak jake bawa kacangnya kan?" Tanya sunoo sembari menadahkan tangannya pada jake.

"Ada sun, tapi kita makan dulu ya baru ngasih makan burung"

Kemudian jake membuka paket piknik nya, mengambil sepotong donat rasa coklat untuk ia makan dan sepotong sisanya ia suapkan ke sunoo.

"Buket hari ini kamu dapet surat lagi?" Tanya jake

"Iya"

sunoo terlihat malu-malu untuk menjawab. Tak ada kata tanya lagi dari jake namun sunoo menambahkan ceritanya.

"Tulisan nya ('Manis-ku, Cinta-ku')"

Sunoo tersenyum ketika ia mengingat kembali bagaimana surat cinta dari penggemar rahasianya ini. Tulisannya tak beraturan. Tapi sunoo paham.

Tak ada percakapan yang penting di antara jake dan sunoo. Hanya bincang-bincang sederhana dengan jake yang selalu menyuapi sunoo sambil mendengar ocehannya.

"Terus nih ya kak jake, aku marahin satu-satu anak yang bully yuna di panti! Terus mereka takut dan gak berani lagi ganggu yuna ku"

Jake tertawa gemas melihat bagaimana ekspresi sunoo yang selalu berubah setiap kalimatnya.

Selama dekat dengan sunoo, jake sadar. Kehidupan nya jauh lebih beruntung dan patut disyukuri.

Kehidupan yang keras namun Dengan hati selembut sunoo, mungkin jika itu jake, dia akan mengakhiri hidupnya.

Jake mengambil sapu tangan biru yang disisipkan pada saku kemejanya.

Tangan kekar jake kemudian mengusap krim donat yang sedari tadi bertengger lancang pada mulut si cantik.

"Kak-"

Kalimat sunoo terhenti ketika ia merasakan usapan lembut sapu tangan pada bibirnya.

"Udah selesai ceritanya, hm?" Tanya jake

sparks [SungSun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang