Sunghoon pulang dengan air mata yang masih mengalir. Ucapan dari sunoo masih terngiang, apa sunghoon sudah tertolak?
"akhirnya kamu pulang juga. Baru inget sama mama?"
Sapaan dari sang mama membuat langkahnya menuju kamar terhenti.
Sunghoon menatap wajah mama nya sendu, sedangkan sang mama berwajah kaget karena anak nya pulang dengan tangis.
"Mama.." sunghoon berjalan lesu ke arah sang mama, lalu memeluknya dan menangis keras.
"Loh.. kamu kenapa kok nangis"
Sunghoon tak menjawab, suara tangisnya teredam di punggung sang mama.
Hari ini rasanya sunghoon cengeng sekali, bahkan tadi ia sempat menangis di depan si manis.
Flashback
Sunghoon tertunduk tak berani menatap sunoo. Kesempurnaan yang ia miliki membuatnya malu.
"Sunghoon" sunoo mengelus rambut sunghoon, memanggilnya lembut tanpa henti.
"...sunghoon kasian sama aku ya?"
Perkataan si manis kali ini membuat sunghoon reflek mengangkat wajahnya. Tidak, sekalipun sunghoon tidak pernah merasa kasihan pada sunoo, malah dirinya lah yang patut dikasihani karena memiliki hati yang buruk.
"...nggak sun, aku gak kasihan, aku cuma sedih aja sama diriku sendiri.."
Air mata sunghoon tak mampu ia bendung, gumpalan air itu turun tanpa henti dari matanya.
Bibirnya ia gigit untuk menahan isakan keluar dari mulutnya
Namun itu semua percuma, sunoo tau sunghoon tengah menangis, mungkin sunoo terlihat sangat menyedihkan sampai sunghoon menangis.
Tangannya terangkat meraba wajah sunghoon, mengusap bagian wajah yang basah sebab air mata.
"Sunghoon jangan nangis..." ucap sunoo
Jarinya yang mengusap air mata sunghoon berubah basah, jari yang basah karena air mata itu lalu sunoo usapkan pada bekas luka di matanya.
Hal itu terus sunoo lakukan sampai air mata sunghoon berhenti mengalir.
"Kalau sunghoon nangis nanti aku juga nangis" ucapnya
Sunghoon menenggelamkan kepalanya diatas paha sunoo, tangis nya tak bisa berhenti. Buaian sunoo yang tenang semakin membuatnya merasa rendah diri.
"Maaf sun, maaf.."
kata maaf yang terucap berkali-kali tak membuatnya tenang. Ia masih sedih, ia masih merasa bersalah.
"Sun... kamu sempurna, jadi jangan sedih" ujar sunghoon sesegukan.
Sunoo mengelus rambut sunghoon lembut, ia tertawa mendengar penuturan sunghoon. Padahal sunghoon yang menangis, kenapa malah menyuruhnya untuk tidak bersedih.
"Aku gak sedih, sunghoon sendirinya nangis kan"
Kepala sunghoon menggeleng tak setuju diatas paha sunoo. Menurutnya perkataan sunoo terdengar sedih dan sunghoon tak suka itu.
"Lagian kenapa sunghoon minta maaf? Kan sunghoon gak salah"
Tangan dingin sunghoon menggenggam tangan sunoo yang sedari tadi asik mengelus rambutnya.
Sunghoon mengangkat wajahnya menatap si manis dengan teduh.
Pikiranya kosong, tak ada kata yang bisa diucapkan untuk dijadikan alasan berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
sparks [SungSun]
Fanfictionmenjadi sosok yang sempurna adalah ke wajiban untuk orang seperti sunghoon. Menurutnya ketidak sempurnaan itu tidak nyata, dan dia tidak menyukainya. namun ada satu ketidak sempurnaan yang malah membawa hidupnya menjadi lebih sempurna. itu adalah ki...