11

935 161 21
                                    

Suara lonceng diatas pintu toko tak hentinya berbunyi, pertanda banyaknya pelanggan yang singgah hari ini.

Semerbak harum bunga didalam maupun diluar toko menyebar elok.

Namun hingar-bingarnya pelanggan tak membuat hati sang pemilik toko senang.

Pelanggan specialnya tak kunjung datang.

Jake menunggu dan terus menunggu.

Setiap kali lonceng pintu berbunyi fokusnya akan beralih, berharap akan ada bahana lembut yang menyapa indra pendengarannya.

Kadang raut wajahnya akan terlihat khawatir, bagaimana jika sunoo tak datang karena tersesat?

Atau bagaimana jika sunoo tidak datang karena dijalan dia bertemu orang jahat?

Jake meremat kertas buket ditangannya. Ia menghembuskan nafas dengan berat. Otaknya tak bisa diajak berfikir tenang.

Sepertinya setelah menutup toko, jake akan mencari sunoo, mencari disetiap tempat yang biasa sunoo kunjungi.

.
.
.

"Pak Boss, ada paket di bawah"

Sunghoon mengerang malas. Baru saja matanya akan terlelap, baru saja ia akan bertemu si manis dimimpinya.

"Ck kenapa gak bawain ke sini sih"

"Maaf pak bos, tukang paketnya mau ketemu secara langsung. Ada pesan yang harus disampaikan katanya"

Mata sunghoon mencari-cari keberadaan jay, berniat menyuruh jay turun, karena demi kecantikan sunoo, tubuhnya sangat amat lelah hari ini, ditambah meeting produk tadi tidak bisa ia menangkan. Membuat mood nya semakin buruk.

"Kalau pak boss nyariin pak jay...
Pak jay nya udah pulang tadi ijin ke saya"

Mendengar ucapan bodyguardnya tadi membuat sunghoon semakin marah.

"HAH"

Dengan cepat sunghoon memeriksa ponselnya. Yang benar saja jay meminta izin pulang ke bodyguard, terus fungsi sunghoon sebagai boss apa? Pajangan?

Jaynyet

Bro gw balik duluan, adek gw pengen ditemenin nonton bioskop. Jangan lupa beresin berkas-berkas lo sebelum balik ya. Cemungut

CEMUNGUT BAPAK LO

Setelah sunghoon membalas pesan jay dengan ketikan agresif, ia membanting ponselnya ke arah sofa, kemudian bangun dan pergi ke bawah untuk menjemput paket.

"Mana nih kang paketnya"

Kepala Sunghoon mencari keberadaan tukang paket dengan tidak sabar, hembusan kasar nafasnya kentara sekali terdengar.

"Dengan kak sunghoon?"

Mendengar namanya dipanggil, sunghoon menolehkan kepalanya. Terlihat tukang paket berbaju oren dengan senyum pepsodent.

"Ini kak, paketan bunganya. Ada pesan dari pengirim bahwa 'paket bunga ini tidak bisa diberikan dan akan dikembalikan' katanya"

Tangan sunghoon menerima bunga daisy merah yang ia pesan untuk si manis.

Bagus moodnya hari ini semakin berantakan, sunghoon mengusap wajahnya kasar.

sparks [SungSun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang