Jika sunghoon bisa memilih pada siapa ia akan jatuh cinta, ia tak akan memilih sunoo.
"Hufh"
Melihat betapa sempurnanya kim sunoo, tak membuat sunghoon berfikir buruk sedikitpun padanya.
Siapa sangka ternyata orang yang ia sukai selama ini cacat? Dan cacatnya itu di mata.
"Hufh"
Selama ini sunghoon begitu membangga-bangga kan mata sunoo. Memujanya bak harta langka.
Namun hal yang sunghoon kira bagian paling sempurna, ternyata kebalikannya.
"Hufh"
"Lo kenapa sih? Hah huh hah huh terus dari tadi. Meeting tadi seberat itu emangnya sampai lo hela nafasnya kaya tukang keong"
"Bukan gitu jay.."
Saat ini sunghoon sedang ada di kantor, dengan jay tentunya.
"Lo habis bolos jadi aneh gini, kenapa kemarin lo gak masuk kerja?" Tanya jay sambil menghampiri sunghoon yang tertidur terlentang di sofa kantor.
"Hufh malah diingetin lagi"
Jay duduk ke single sofa, menatap boss nya yang bertingkah aneh dari tadi pagi.
"Kenapa sih? Ngomong coba, siapa tau gw bisa bantu nyelesein masalah lo"
Hening tak ada jawaban dari sunghoon, sunghoon hanya diam menutup mata dengan lengannya.
"Apa pandangan sunoo selalu gelap kayak gini?"
"Mikir apa sih gw, iya lah gelap namanya juga buta"
Sunghoon berbalik ke arah punggung sofa dengan mata yang masih terpejam.
"Jay.."
"Hm?" Jay yang tadinya fokus ke arah majalah yang ia baca kini beralih menatap punggung sunghoon.
Seragam kantor dan rambut sunghoon berantakan, jay heran sebenarnya masalah apa yang sunghoon hadapi sampai seperti ini?
"Apa yang akan lo lakuin kalau orang yang lo suka ternyata cacat"
Jay kaget, ternyata masalah sunghoon cukup serius. Jay menaruh buku majalah yang ia baca di meja lalu membenarkan kacamata yang ia pakai.
"Tergantung situasi, sekarang pertanyaan gw, situasi yang lo hadapi bagaimana?"
Sunghoon lalu bangun dari tidurnya dan menatap jay serius.
"Gw takut jay, gw bingung,"
Flashback on
"Hah? Kamu buta?.... sun?"
Yuna menatap sunghoon kaget, jadi selama ini kakaknya dekat dengan orang yang gak tau kalau kakak nya itu buta?
Berbeda dengan yuna, ekspresi sunghoon malah terlihat.. kecewa.
"Iya"
Sunghoon bingung, kenapa sunoo bisa menjawab dengan senyum di wajahnya? Dan kenapa juga ia kecewa?
"Oh iya! Tentang besok!"
Sunoo berjalan perlahan ke arah depan dengan meraba.
"Yuun?" Tangan sunoo berusaha menggapai tangan adik nya, saat ia mendapatkan tangan yuna, ia menggegamnya penuh harap.
"Yuun, besok aku boleh ya pergi keluar jam segini? Aku ijin mau pergi makan tteokbokki sama sunghoon" ucap sunoo semangat, senyum tak lepas dari wajahnya.
Yuna tak langsung menjawab, yuna malah menatap garang sunghoon.
Yuna paham apa yang ada di otak sunghoon. Orang-orang seperti ini sudah sangat sering yuna temui.
KAMU SEDANG MEMBACA
sparks [SungSun]
Fanfictionmenjadi sosok yang sempurna adalah ke wajiban untuk orang seperti sunghoon. Menurutnya ketidak sempurnaan itu tidak nyata, dan dia tidak menyukainya. namun ada satu ketidak sempurnaan yang malah membawa hidupnya menjadi lebih sempurna. itu adalah ki...