kosan masa gitu?

19.1K 165 13
                                    

"Kamu udah sampai?" Tanya orang yang berada di ujung pesawat telepon.

"Udah mah, ini tinggal nyari alamat kos nya."

"Yasudah, hati-hati ya. Jangan lupa makan siang. Kalau udah ketemu kos nya kabarin mamah ya, kalau jelek biar bisa cari lagi yang bagusan."

"Iya mah," aku mengakhiri percakapan dengan mama ku. Mama ku sangat khawatir dengan kosan yang aku pilih. Aku menemukan kos ini dari internet. Menurut keterangan iklannya sih kos ini tergolong elit. Tapi dengan harga sewa yang miring aku agak ragu dengan kondisi nya. Ketika aku tunjukan foto kos nya ke mama ku ia juga agak ragu dengan titel "elit" nya, karena menurut dia dari foto kamarnya seperti hotel melati. Saat aku hubungi, pemiliknya bilang ada kamar yang kosong. Karena aku malas untuk mencari tempat lain aku ambil saja kos ini.

Oh iya, aku belum berkenalan. Namaku Dimas. Umurku 20 tahun, hobiku adalah memancing. Mungkin informasi yang terakhir tidak terlalu penting. Aku mencari kos karena sebentar lagi aku akan masuk kuliah. Sebenarnya aku sudah kuliah 2 semester, namun karena kemarin masih daring jadinya aku masih bisa berkuliah dari rumah. Sekarang kuliah ku sudah luring dan kampusku berbeda kota dengan rumahku, mau tak mau aku harus mencari tempat kos untuk tinggal. Bisa saja sih aku tinggal di rumah kenalan orang tuaku di kota ini, tapi tentu saja aku tidak merasakan kebebasan yang memang aku incar dari tinggal sendiri di kosan.

Aku sampai di alamat yang tertera di HP ku. Kalau dilihat dari luar, kos ini seperti rumah biasa dengan 2 lantai. Halaman dan bangunan kosan ini terlihat lebih besar dari rumah-rumah disekitarnya. Menurut keterangan di iklan yang kulihat kos ini hanya ada 6 kamar. Mungkin untuk menjaga keekslusifan kos ini. Tapi dengan harga yang cukup miring untuk daerah ini membuatku sedikit ragu. Jangan-jangan kos ini bekas pembunuhan? Atau bekas orang bunuh diri sehingga pemiliknya menyewakan kamar disini dengan harga yang murah. 

Saat aku sedang mengumpulkan keberanianku untuk memencet bel kos ini. Dari belakang ada seseorang yang menepuk punggungku. Karena refleks aku malah memelintir tangan orang tersebut.

"ADUDUDUHH!!"

Aku kaget dan melepas pelintiran tangannya. "Eh aduh, maaf mbak. Saya refleks tadi. Maaf banget," ucapku memohon maaf.

"Mas nya mau cari siapa?" Balasnya sambil mengibas-ngibaskan tangan yang aku pelintir.

"Ehh, saya kemarin hubungi pemiliknya. Katanya ada kamar kosong ya mbak?"

"Ohh, mas nya yang kemarin telepon ya? Iya ada kamar yang kosong. Yuk masuk."

"Oh iya, kenalin saya Indah, saya yang kemarin mas nya hubungi." Tambahnya.

"Saya Dimas, mbaknya yang punya kos ini?"

"Bukan saya sih mas. Papa saya yang punya, saya cuma jaga aja hihihi." 

Sesampainya di dalam aku terkejut dengan kondisi kos ini. Jauh dari kata “hotel melati” yang sempat disematkan oleh mama ku, kos ini sangat amat bersih dan terawat. Sebenarnya kos ini bisa dibilang rumah biasa yang kebetulan memiliki kamar yang banyak. Bahkan kondisi dapur di kos ini lebih bagus dari kondisi dapur yang aku miliki di rumah. Ruang kamarnya pun bisa dibilang jauh dari yang mereka iklankan. Ketika aku tanya mengapa berbeda, “Iya, itu foto sebelum papa renovasi. Saya malas untuk foto-foto ulang,” sungguh luar biasa.

Kalau biasanya penjaga kosan adalah bapak-bapak atau ibu-ibu. kos ini berbeda, kos ini dijaga oleh seorang bidadari. Indah jauh dari kata ibu-ibu, kalau dilihat dari fisiknya ia sepertinya masih seumuran denganku. Mungkin umurnya masih sekitar 20-25 tahunan. Dia cukup tinggi dan memiliki wajah yang sangat cantik bagiku. Dia selalu tersenyum setiap di berbicara, senyumnya sangat lebar hingga pipinya benar-benar mengembang. Ingin sekali aku cubit pipinya setiap dia tersenyum.

wanita itu jatuh cinta pada seekor kudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang