basah-basahan

18K 153 6
                                    

2 bulan berlalu sejak aku masuk ke kosan ini. Cukup banyak hal-hal baru yang aku alami. Kuliah masih berjalan seperti biasa, hanya saja tugas yang menumpuk dan kebiasaanku yang sering nongkrong dengan teman-teman membuatku jarang ada di kos. Rian dan beberapa temanku sangat ingin menginap di kos ku, mereka berdalih bahwa aku sudah sering menginap di kos mereka, kini gantian aku yang harusnya menerima mereka. Aku tahu alasan dibalik itu yaitu mereka ingin bertemu dengan Kak Indah. Mereka sempat tak sengaja bertemu dengan Kak Indah saat akan menjemput ku di kos.

Setelah pertemuan itu mereka tak henti-hentinya menanyakan ku soal Kak Indah. Berulang kali aku bilang kalau dia adalah anak dari pemilik kos dan dia sudah memiliki pacar. Mereka tidak percaya kepadaku dan menuduhku sengaja menghalangi mereka bertemu Kak Indah. Ya untuk hal itu memang benar sih, aku tidak mau mereka bertemu Kak Indah, apalagi bertemu dengan yang lain.

Lalu bagaimana hubunganku dengan anak-anak kos? Masih seperti kemarin-kemarin, karena aku jarang di kos jadinya aku jarang bertemu mereka. Hanya Azizi yang protes kepadaku soalnya aku jarang berada di kos. Aku memang lebih dekat dengan Zee daripada dengan yang lain. Terkadang ia meminta tolong berbagai hal kepadaku. Aku jadi mengenal dia lebih dalam daripada yang lain.

Simbiosis mutualisme mulai tercipta diantara kami. Kalau dia memintaku untuk melakukan sesuatu, dia akan membayarnya dengan… seks. Iya, akhirnya keperjakaan ku lepas di vagina milik Azizi. Ceritanya sedikit menarik, saat itu hari Kamis pagi. Hari Kamis merupakan hari libur di jadwal perkuliahan ku, sehingga aku bisa bangun cukup siang. Saat aku bangun, seperti biasa seluruh penghuni rumah sudah pergi. Namun hari itu aku mendengar suara ribut dari arah kolam renang. Kalau kalian bertanya-tanya kos macam apa yang punya kolam renang pribadi, aku pun juga awalnya. Katanya Kak Indah sih ayahnya mau penghuni kos nya rajin berolahraga.

"Loh, kamu gak kuliah Zi?"

"Engga, dosennya keluar negeri."

"Oh…" Jawabku sambil duduk di tepi kolam renang.

Zee kemudian naik dari kolam dan duduk disampingku. Seketika penisku memberontak dari celana boxerku saat melihat penampilan Zee pagi ini. Dia mengenakan swimsuit Yang bagian samping bawah payudaranya hingga ke pinggulnya berlubang. Payudaranya yang besar sedikit menyembul dari lubang tersebut.

"Ih, ada yang berdiri tuh."

Aku hanya tertawa. Kami saling bertukar pandangan selama beberapa detik hingga tanpa aku sadari bibirku dan bibirnya sudah saling menempel. Kami saling bercumbu beberapa saat sambil saling memainkan bagian tubuh kami. Zee mengeluarkan burungku dari sangkarnya dan dimainkan dengan tangannya, sedangkan aku mengurut-urut payudaranya. Zee melepas ciuman kami, terlihat benang saliva tercipta menghubungkan bibir kami. Aku menggendongnya untuk menidurkan dirinya di atas bangku kolam. Setelah ia merasa nyaman dengan posisi tidurnya, aku lepas pakaian renang yang ia gunakan. Terpampanglah payudaranya dengan puting yang sudah mengeras dan juga vaginanya sudah sangat basah. Sepertinya dia belum sempat mencukur bulu kemaluannya karena terlihat sedikit lebih lebat.

"Dimas, aku belum cukur ini…" Zee menunjuk ke arah vaginanya.

"Gak apa-apa Zi, seksi kok."

Aku menciumnya dengan lembut, entah mengapa aku dapat merasakan ciuman ini bukan ciuman nafsu, tetapi ciuman kasih sayang. Aku tidak tahu apakah Zee merasakan hal yang sama atau tidak. Yang pasti setelah kudaratkan ciuman itu, ia tersenyum dengan sangat manis.

Kuremas dan kuhisap payudaranya yang sangat montok itu. Sedikit gigitan dan pilinan kulayangkan pada putingnya yang sungguh menggemaskan. Lenguhan dan erangan mulai keluar dari mulut Zee.

"Hnggg… Dimas… jangan digigit…"
"Dimass… enghhh…"

Selagi tangan kananku dan mulutku menggarap payudaranya, tangan kiriku mulai menyentuh vaginanya. Awalnya hanya usapan-usapan lembut di bibir vaginanya. Perlahan ku tingkatkan intensitas permainanku di vaginanya dengan mulai menusukkan jariku kedalam vaginanya. Oh iya, kini bisa dibilang aku sudah jago dalam melakukan fingering. Azizi mengajariku banyak teknik yang kadang ia gunakan untuk memuaskan birahinya sendiri.

wanita itu jatuh cinta pada seekor kudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang