marmut kuning mustard

10.9K 93 3
                                    

"Guys, jadi nanti kira-kira mulai besok bakal ada renovasi nih. Gudang bakal di renov jadi kamar, jadi kalau misalnya jadi agak ribut mohon maaf yaa." Ucap kak Indah saat kami sedang makan malam.

"Wih, banyak bapak-bapak tukang dong?" Ucap Adel dengan wajah sumringah.

"Seneng aja lo Del, kangen kontol tukang ya lo?" Timpal Ashel. Gara-gara ucapannya, sepertinya aku bisa menebak fetish milik Adel seperti apa.

"Udah bosen sama kontol pak Mulky lo Del?" Tanya Chika.

"Dia lagi pulang kampung, udah sebulan gue gak nyentuh kontol cowok Chik."

"Lah, kenapa gak nyentuh kontolnya dia aja." Chika menunjukku, aku yang merasa ditunjuk hanya bengong.

"Ih, ntar Zee marah gue nyentuh kontol cowoknya."

"Gue gak pacaran ya sama Zee." Balasku, aku sudah bilang berkali-kali kalau aku tidak ada hubungan apapun dengan Zee. Tapi mereka sama sekali tidak percaya, mereka bilang perlakuan Zee kepadaku berbeda dari biasanya.

"Gui gik picirin yi simi Zi." balas Adel mengejekku. Aku hanya diam, apa kata mereka sajalah.

Keesokan harinya aku bangun dengan suara ramai dari lantai bawah. Ternyata tukang yang akan merenovasi gudang sudah datang. Terlihat ada 3 tukang yang sedang berbincang dengan sang penjaga kosan yaitu kak Indah. Aku sedikit terkejut melihat penampilan kak Indah saat sedang berbicara dengan para tukang. Kak indah hanya menggunakan celana pendek yang hanya sepangkal paha. Lalu sebuah tank top yang sangat ketat, terlalu ketat hingga bentuk tubuhnya benar-benar terlihat. Payudaranya memang tidak sebesar adik-adiknya, namun untuk urusan bokong bisa dilihat dialah juaranya. Bokong nya benar -benar bulat dan berbentuk. Dari lantai atas bisa aku lihat selangkangan para tukang itu sudah menggembung. Apalagi yang diam di belakang kak Indah, entah sengaja atau tidak ia menggesekkan penisnya yang masih terbalut celana ke pantat kak Indah. Aku yakin kak Indah merasakan pantatnya digesek-gesek oleh tukang itu sekarang, namun dia seperti menikmatinya.

Ketika aku turun untuk berangkat ke kampus, kulihat para tukang tersebut sudah mulai bekerja di belakang. Aku tidak dapat menemukan dimana kak Indah saat ini. Karena posisi dapur berada dekat dengan gudang yang sedang dibongkar, aku berpapasan dengan para tukang yang sedang bekerja.

"Loh, kok ada cowok disini? Kata mbaknya tadi penghuninya cewek semua." Ucap salah satu tukang. Aku hanya terkekeh mendengarnya, kubilang kalau kak Indah sepertinya lupa dengan keberadaan ku.

"Wih, enak ya jadi Mas nya. Punya ibu kos seksi bener."

"Ya gitulah mas, hahaha." Jawabku sambil menikmati minuman yang aku ambil. Aku sedikit berbincang dengan mereka dan mereka ternyata sangat terbuka. Mereka semua setuju kalau penampilan kak Indah sangat seksi dan mereka semua ereksi saat melihatnya.

"Kalau ibu kos nya aja kayak gitu, gimana penghuni yang lain yo mas?"

Aku hanya tertawa dan tidak menjawab pertanyaannya. Aku yakin setelah mereka melihat anak-anak yang lain, mereka akan sengaja memperlambat pekerjaannya disini.

"Loh Dim, kamu nggak ke kampus?" Kak Indah tiba-tiba muncul, masih menggunakan pakaian yang tadi. Para tukang yang tadinya sedang bekerja langsung berhenti begitu kak Indah muncul.

"Oh iya! Aku berangkat duluan ya kak!" Kulihat jam masih menunjukkan pukul 9 lebih 15, sedangkan kelasku mulai pukul 10 pas. Aku tidak mungkin terlambat kan?

Kelas hari ini berjalan seperti biasa. Yang tidak biasa hanyalah tugas yang diberikan oleh dosenku ini, alias terlalu banyak untuk deadline yang terlalu pendek. Dia beralasan agar kami dapat mengejar ketertinggalan materi. Ya sudahlah, akan aku kerjakan demi nilai B di akhir semester.

wanita itu jatuh cinta pada seekor kudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang