Pemuda manis nampak sibuk menyiapkan beberapa cake beserta 2 minuman. Setelah selesai ia membawa pesanan tadi ke meja paling pojok cafe terdapat 2 orang dewasa disana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nana sudah mae bilang jangan panggil begitu. Ini Mae." Tunjuk Terry pada dirinya sendiri "itu papa." Kemudian menunjuk lelaki dewasa di depannya.
Narendra Alfareez pemuda cantik nan manis usianya 25 tahun. Wajahnya putih bersih hidung mancung bibir tipis bewarna cerry bulu mata lentik serta mata bulat. Posturnya sangat mirip dengan perempuan. Jadi tidak heran banyak yang mengira bahwa ia perempuan berpenampilan tomboy.
Narendra hanya meringis mendengar penuturan Terry rasanya tidak pantas ia memanggil begitu pada mantan atasannya ini. Memang sudah beberapa kali mereka menegur tapi Narendra yang merasa sungkan. "B-baik mae." Balasnya.
Narendra mendudukan dirinya di salah satu kursi yang ada disana, menemani pelanggan spesialnya hari ini.
"Harsa sudah bilang sama kamu kan kemarin Na?" Tanya Terry dengan memakan redvelvet cake yang ia pesan.
"Sudah mae, tapi Nana masih belum tau." Jawab Narendra dengan rasa sesalnya.
"Pikirkan saja dulu tawaran kami. Perusahaannya punya temen papa, tapi sekarang yang megang anaknya. Nah dia itu adiknya Malvin." Johnny menjelaskan
"Malvin Dirgantara? Kekasih Harsa?" Tanya Narendra, hanya nama itu yang terlintas difikirannya karena Malvin yang ia kenal hanya satu.
Kedua orang di depannya mengangguk, mengiyakan. Narendra membulatkan matanya berarti jika ia menyetujuinya maka ia akan bekerja di perusahaan Dirgantara. Perusahaan terbesar di Indonesia, waaah berapa digit gaji yang akan ia terima nanti.
"Bunaaaaa." Teriakan melengking datang dari arah pintu masuk cafe. Anak lelaki berpipi chubby berlari menuju ke arah meja tempat Narendra berada.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hap
Dengan gesit Narendra mengangkat anak kecil tersebut. "Jie udah puas mainnya?" Anak lelaki itu mengangguk lucu topinya bergoyang-goyang. Dengan gemas Narendra mendusalkan wajahnya di pipi gembil bocah tersebut.