"Engggh... Ah"
"Pel-an Jen ah ah."
Tampak lelaki berparas tampan sedang menungging, dengan hole nya yang ditumbuk dengan kasar.
"Jenhhhh... engggh lo gila." Desah Narendra.
Jenandra semakin memperkuat tumbukkannya. Keringat bercucuran di tubuh mereka berdua. Sudah 30 menit tapi Jenandra belum klimaks sedangkan Narendra sudah klimaks 2 kali.
"Desah yang keras biar semua orang tau." Bisik Jenandra dengan deep voice nya, ia menjilat cuping telinga Narendra membuat Narendra sulit untuk menahan desahannya.
Jenandra memang gila. Mereka sedang melakukan olahraga panas di perpustakaan. Tadi ia memergoki Narendra yang hampir melakukan sex dengan Meysa di toilet. Dengan wajah memerah padam lelaki tersebut malah menggeret Narendra ke perpustakaan, berakhir Narendra yang di gagahi oleh Jenandra.
Plok
Plok
Plok"Ahhh... Engggh."
Narendra menggigit bibirnya keras di rak sebelah ada orang lewat jika ia mendesah maka mereka akan ketahuan.
"Lubang lo makin sempith." Bisik Jenandra.
"Janghhh anhhh." Narendra berusah mendorong tubuh Jenandra menjauh tapi percuma Jenandra tetap mengehentaknya.
"Lubang lo berkata lain, lo suka sex in public." Perkataan frontal Jenandra membuat hole Narendra semakin memeras miliknya.
Dengan gilanya Jenandra semakin memperkuat tumbukkannya.
"Aaah ahhh." Setelah seseorang tadi pergi Narendra melepaskan desahannya, Jenandra sungguh gila.
"Nyaaah ah disana ... More Jen more." Pinta Narendra. Tumbukan Jenandra selalu berhasil mengenai prostatnya.
"Lo tadi minta berhenti, sekarang meminta lebih. Mana yang benar." Dengan tengilnya Jenandra memelankan gerakkan membuat Narendra frustasi.
"Persetan engh, bangsat lo." Maki Narendra dengan frustasi
Plok
Satu sentakan keras
"Eeengh." Narendra melengkungkan punggungnya.
"Dilarang mengumpat Naren. Memohonlah."
"More Daddy, faster. Your baby need more." Narendra menoleh serta memohon dengan wajah sensual.
"Fuck." Wajah Narendra sangat menggoda.
"Ahh ah engggh."
"Na lubang lo nikmat."
"Aah ah ennngh."
"Gue sampai." Bisik Jenandra.
Pada hentakan ke tiga Narendra mengeluarkan putihnya mengenai dinding di depannya sedangkan Jenandra mengeluarkan di hole Narendra.
"Nyaaaah/Nareen"
Hampir saja tubuh Narendra ambruk jika tak ditahan Janendra. "Lo gakh pakek kondom bangsat. Hah hah." Maki Narendra dengan nafas tersenggal.
Cup
Janendra mengecup bibir Narendra sekilas "Lubang lo terlalu nikmat, sayang kalo pake kondom." Ucapnya dengan cengiran tak bersalah.
"Sialan."
"Bibir lo selain ngumpat gabisa yang lain apa." Sewot Jenandra. Ia telah selesai merapikan penampilannya.
"Nye nye nye." Narendra mengejek Jenandra, ia juga telah selesai merapikan penampilan tinggal menunggu Jenandra yang sedang membersihkan sperma yang berceceran.
![](https://img.wattpad.com/cover/348967832-288-k448340.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex Friend With Benefit
Romansa"Jenandra mesum Dirgantara, lepasin gue bangsat." Narendra Alfareez. "Jie lain kali gak boleh julid." "Jie gak suka, bos buna galak." Jiandra Alfareez. "Om bos jangan galak-galak nanti cepet tua." "Ssstt gak boleh ngumpat sama atasan Na." Jenandra D...