Deadline tinggal tiga hari lagi dan ide belum muncul di hadapan Ji Hyun. Ia masih belum menemukan konsep ide yang bagus untuk iklan snack Richo. Ji Hyun sudah menghabiskan lebih dari satu kardus Richo sampai-sampai ia akan muntah jika ia memakannya lagi. Satu kardus snack Richo, tetapi belum ada juga ide yang keluar saat memakan makanan ringan itu.
"Hey, intern!" panggilan salah satu karyawan membuat Ji Hyun menoleh. Hanya ia satu-satunya intern di departemen itu. "Ada yang mencarimu di lobi!"
"Siapa yang mencariku?"
"Mana aku tahu," karyawan itu melengos begitu saja dan tidak memperdulikan Ji Hyun.
Ji Hyun naik lift dan berjalan menuju lobi. Tanpa ia sadari Young Jun mengikutinya dari belakang. Ini masih jam kantor, kalau Ji Hyun keluar kantor, gadis itu pasti akan terkena masalah. Young Jun tidak ingin hal itu terjadi pada Ji Hyun.
Siapa yang mencariku? Kedua matanya celingukan menjelajahi seisi lobi dan ia menemukan sosok yang ia kenal. Pria dengan wajah yang familiar.
"Yoon Suk Oppa!"
Seorang lelaki menoleh dan menghampiri Ji Hyun dengan wajah mencibir. "Jadi ternyata benar, kau bekerja di sini?" Yoon Suk menatap ke sekeliling ruangan.
Ia tampak ingin mencela Ji Hyun habis-habisan. "Ckckckck, tak kusangka puteri tunggal Dae Han group bisa berakhir menjadi karyawan biasa. Waaahhh, dunia ini benar-benar mengejutkan," Yoon Suk menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat.
"Oh Yoon Suk! Jaga ucapanmu!" Ji Hyun mengepalkan kedua tangannya dengan geram. Nafasnya memburu pelan. Ia harus menjaga emosinya di kantor jika tidak ingin terjadi keributan.
"Mau apa kau kemari?" Ji Hyun mencoba bertanya dengan nada baik-baik.
"Aku hanya ingin mengembalikan ini!" Yoon Suk melempar sebuah cincin perak ke hadapan Ji Hyun dengan tidak sopan. Cincin itu menggelinding jatuh tepat di sebelah kaki kanan Ji Hyun. Ia berharap Ji Hyun membungkuk dan mengambil cincin itu seperti pengemis.
"Pertunangan kita dibatalkan saja. Keluargamu khan sudah bangkrut. Tidak ada yang bisa kuharapkan lagi darimu. Benar khan?" terlihat kalau Yoon Suk ingin balas dendam pada Ji Hyun atas perlakuan Ji Hyun dulu.
"Kau...." wajah Ji Hyun memerah. Giginya berbunyi gemeletuk. Kepalan tangannya semakin kencang sehingga urat-urat tangannya sedikit terlihat. Ia tidak suka diperlakukan seperti ini. Oleh lelaki manapun.
"Pertunangan kita ini khan hanya pertunangan bisnis. Kalau bukan karena bisnis ayahku, aku tidak akan mau bertunangan dengan gadis sepertimu. Lagipula..." Yoon Suk memajukan wajahnya sehingga berada tepat di hadapan wajah Ji Hyun. "Kau khan juga memanfaatkanku untuk balas dendam pada pria yang menolakmu itu."
PLAK!!!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Yoon Suk. Ji Hyun tampak sudah tidak sabaran lagi ingin menghajar lelaki kurang ajar itu. Bisa-bisanya dia berani berbuat seperti ini pada Han Ji Hyun.
"Kau berani menamparku!" Yoon Suk mengangkat tangannya dan mengayunkan cepat ke wajah Ji Hyun.
PLAK!!!
Kali ini Ji Hyun yang memegangi pipinya yang sedikit memerah. Yoon Suk sepertinya menampar Ji Hyun dengan keras sehingga membuat pipi kiri Ji Hyun sedikit sakit.
"Aku bukan lagi Yoon Suk yang dulu. Ingat itu!"
***
"Di mana Han Ji Hyun?" tanya Young Jun pada Na Mi yang ada di dalam ruangan Tim 2.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rooftop Melody
RomanceRoda kehidupan Ji Hyun berputar hanya dalam satu hari. Dirinya yang merupakan keturunan konglomerat Korea berubah jadi gadis miskin dan harus tinggal di rooftop sempit dengan uang seadanya. Pertemuannya dengan Hyun Soo yang merupakan tetangga roof...