Chapter 23 Ibarat Kaktus

29 25 5
                                    

 "Sebuah kaktus tidak akan mati dengan mudah meski diterpa dengan berbagai macam cuaca. Ia akan tetap berdiri dengan tegak dengan duri-durinya yang tajam."

"Kau ini kenapa?" Eun Wi heran melihat Ji Hyun yang terlihat aneh. Setiap seminggu sekali Eun Wi datang ke rumah Ji Hyun untuk bersih-bersih. Bibi Hwan yang sekarang sudah bekerja di tempat lain tidak bisa sering-sering datang ke rumah Ji Hyun sehingga Eun Wi yang dengan suka rela membantu pekerjaan rumah Ji Hyun. Mungkin ini yang dinamakan balas budi.

Ji Hyun duduk memandangi snack yang ia tebar di atas meja kayu. Ia masih belum menemukan ide, sedangkan besok ia harus menyerahkan konsep ide itu pada saat rapat. Ia tidak ingin Young Jun mencibirnya karena ia tidak becus mengerjakan apa-apa. Tapi sekeras apapun otaknya berpikir, ia tetap tidak bisa menemukan ide yang bagus untuk iklan mereka.

"Ji Hyun-a! Semua snack ini mau kau apakan?" Eun Wi mengambil satu bungkus snack itu dan melihat kemasannya. "Apa pekerjaanmu sekarang menjajal sample snack?"

"Enak saja! Aku ini seorang advertiser. Kau tahu khan advertiser?" Ji Hyun memaju-majukan wajahnya seolah meledek Eun Wi.

"Ohhhh....lalu apa yang kau lakukan dengan semua ini?" tangan Eun Wi menunjuk-nunjuk snack yang bertebaran di atas meja.

"Aku belum menemukan ide yang cocok untuk iklan ini. Mereka menyuruhku membuat konsep iklan snack untuk anak remaja," Ji Hyun memainkan ujung kemasan snack.

"Kenapa kau pusing sekali kalau sasaran pasarmu itu anak remaja. Buat saja iklan yang romantis. Bukankah anak remaja suka hal-hal yang berbau romantis."

Ji Hyun mencoba berpikir sejenak. Ada benarnya juga saran Eun Wi. "Lalu aku harus membuat konsepnya seperti apa?"

"Aigoo, Ji Hyun-a! Pikirkanlah hal-hal romantis yang pernah lakukan bersama Oh Yoon Suk," Eun Wi merebahkan badannya di lantai.

"Jangan bicarakan dia lagi! Mendengar namanya saja sudah membuatku kesal," wajah Ji Hyun langsung kesal. Ia teringat lagi kejadian saat terakhir bertemu dengan mantan calon tunangannya itu. "Kalau bertemu lagi, aku akan menendang tulang keringnya, lalu meninjunya dengan keras!" Ji Hyun melayangkan kepalan tangannya ke udara bebas.

"Kenapa?" Eun Wi bangun dan duduk lagi. "Apa terjadi sesuatu dengan kalian? Apa kalian bertengkar? Kalian masih terus bersama khan?" Eun Wi melihat raut wajah Ji Hyun yang tidak suka diperlakukan seperti itu, "Maaf, aku bertanya hal-hal pribadi padamu."

Ji Hyun sebenarnya tidak mau menceritakan hal ini pada Eun Wi, tapi ia merasa kalau saat ini ia membutuhkan teman untuk bicara dan Eun Wi bukanlah pendengar yang buruk jika dijadikan teman berbicaranya. Ia pun memutuskan untuk bercerita pada Eun Wi tentang pertengkarannya dengan Yoon Suk beberapa hari yang lalu.

Mulut Eun Wi membulat dan terus mengeluarkan makian tak jelas saat Ji Hyun menceritakan semua kejadian antara dia dan Yoon Suk. Hampir sama dengan Ji Hyun yang merasa kesal dengan kelakuan Yoon Suk, wajah Eun Wi kini menunjukkan kekesalan yang tak terhingga. Terutama saat Yoon Suk berani menampar Ji Hyun.

"Jadi dia menamparmu? Berani sekali dia sekarang. Waahhh!" Eun Wi memukul-mukul dadanya mencoba menahan emosinya yang akan meledak dari dalam tubuhnya.

"Sudahlah, aku tidak ingin membicarakan dia lagi," Ji Hyun mengambil satu buah snack dan membuka bungkusnya. "Aku hanya perlu fokus pada ini! Haaah, kalau aku gagal pasti Jun Seonbae akan senang melihat kegagalanku."

"Jun Seonbae?" Eun Wi merasa pernah mendengar nama itu dan ia langsung teringat satu nama, "Maksudmu Young Jun? Kim Young Jun kakak kelas kita dulu? Kau bertemu dengannya lagi?"

Rooftop MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang