'Tingkah lakunya, gaya berbicaranya, cara berpakaiannya, semua yang ada pada dirinya terasa aneh. Aku tidak tahu sebelumnya ia tinggal di mana. Tapi kelakuannya memang sangat aneh.'
"Aaargh!" Ji Hyun terus berteriak di dalam kamar mandi. Air keran showernya terus menyala tanpa henti. Ia sudah memutar-mutar keran itu ke kanan lalu ke kiri tetapi air dari dalam kerannya terus menyala tanpa henti. Ji Hyun tampak frustasi. Ia menghentak-hentakkan kakinya di lantai dan mengacak-acak rambutnya sambil terus berteriak. Ia pun akhirnya segera mengenakan pakaian dan turun ke bawah.
Tok Tok Tok!
"Ahjumoni! Ahjumoni!" tampaknya bibi pemilik rumah sedang tidak ada di rumahnya. Sudah sekitar sepuluh menit ia menggedor-gedor pintu, tetapi tidak ada jawaban dari dalam rumah itu. Ia pun menyerah dan kembali lagi ke rumah. Air dari keran showernya masih terus mengalir dan kini sudah membanjiri lantai kamar mandinya.
Ji Hyun langsung menyambar ponselnya dan menelpon bibi pemilik rumah.
"Yeoboseyo!"
"Ahjumoni, kau di mana sekarang?....liburan?....air keranku bocor. Lalu aku harus bagaimana?" Ji Hyun hanya mengangguk-angguk meski sebenarnya ia tidak mengerti harus melakukan apa. Yang ia dengar hanya bibi pemilik rumah menyuruhnya memanggil tukang ledeng, tapi karena hari sudah malam, Ji Hyun baru bisa menelpon tukang ledeng esok hari.
Ji Hyun menutup teleponnya dengan kesal. "Bagaimana bisa aku menunggu sampai besok hari? Bisa-bisa saat aku bangun, aku sudah berada dalam air."
Selama lebih dari lima menit, Ji Hyun terus menerus mondar mandir di dalam rumahnya sambil melihat ke arah kamar mandi yang sekarang sudah banjir hingga semata kaki. Lewat dari sepuluh menit, air di dalam kamar mandi itu pasti akan menyeruak keluar.
"Arrrgghhhh! Kenapa seorang Han Ji Hyun bisa mengalami hal-hal seperti ini?" Ji Hyun terlihat putus asa, tidak tahu apa yang harus ia lakukan dengan keran shower itu. Ia menghentak-hentakkan kakinya ke lantai dengan tidak sabaran.
Kedua matanya menangkap cahaya dari seberang jendelanya. Ia melihat lampu rumah Hyun Soo masih menyala. Ia dapat melihat bayangan Hyun Soo yang berjalan melewati jendela. Ada satu hal yang terlintas di dalam pikiran Ji Hyun. Ia terdiam sebentar sebelum akhirnya berlari keluar rumahnya.
Tok Tok Tok Tok Tok!
Ji Hyun menggedor-gedor pintu rumah Hyun Soo dengan tidak sabaran. "Aduh, aku tidak tahu siapa namanya," Ji Hyun ingin memanggil Hyun Soo tapi tidak tahu nama lelaki itu.
"Siapa?" Hyun Soo membuka pintu rumahnya. Wajahnya tampak terkejut melihat kedatangan Ji Hyun yang tiba-tiba. "Oh, kau Tookki!"
"Bisakah kau ke rumahku sekarang?" Ji Hyun langsung menarik tangan Hyun Soo tanpa menunggu jawaban lagi dari Hyun Soo. Mereka berlari menuruni tangga rumah Hyun Soo. Tiba-tiba Hyun Soo menghentikan langkahnya.
"Yaa! Pintu rumahku belum kukunci!" Hyun Soo menghentikan langkahnya. Ji Hyun pun melepaskan tangannya. Ia lupa kalau tadi ia terburu-buru sehingga membuat Hyun Soo meninggalkan rumahnya dengan pintu terbuka. Hyun Soo dengan cepat berlari menuju pintu rumah dan menguncinya.
"Cepat!" Ji Hyun tampak tidak sabaran. Kakinya tidak berhenti ia hentak-hentakkan ke tangga. "Rumahku bisa kebanjiran ini!"
Saat mereka sampai di rumah Ji Hyun, sesuai dugaan sekarang air dari dalam kamar mandi sudah membanjiri lantai rumah Ji Hyun sehingga lantai rumahnya kini tergenang air. Ji Hyun membulatkan mulutnya dan terkejut sesaat sebelum Hyun Soo berteriak padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rooftop Melody
RomanceRoda kehidupan Ji Hyun berputar hanya dalam satu hari. Dirinya yang merupakan keturunan konglomerat Korea berubah jadi gadis miskin dan harus tinggal di rooftop sempit dengan uang seadanya. Pertemuannya dengan Hyun Soo yang merupakan tetangga roof...