Chapter 32 Kau Benar-benar Lelaki Sejati

16 11 0
                                    

Selama acara pesta, Ji Hyun hanya terpojok di sudut ruangan memandangi Hyun Soo yang masih dikerubungi gadis-gadis. Ia tidak menyangka popularitas Hyun Soo sangat tinggi diantara para gadis. Ia terlihat seperti sebuah laba-laba dengan jeratnya yang telah berhasil menjerat para gadis. Ji Hyun menatap tajam Hyun Soo dengan tajam, tetapi lelaki itu tampaknya tidak menghiraukan sorotan mata Ji Hyun.

"Cih, sebenarnya tujuan dia kemari untuk apa?"

Ji Hyun melihat Sun Hwa perlahan menghampiri Hyun Soo dan menempel di samping lelaki itu. Ia tampak sesekali menggoda Hyun Soo dengan tertawa renyah dan mengelus bahu Hyun Soo dan Hyun Soo berbalik tersenyum ke arah Sun Hwa. Gadis itu tampaknya tertarik dengan Hyun Soo sehingga tidak bisa melepaskan lelaki itu. Mereka berdua terus mengobrol sambil sesekali tertawa di sela-sela pembicaraan mereka. Kedua terlihat sangat akrab seolah hari itu bukanlah pertemuan pertama mereka.

Ji Hyun meneguk beberapa gelas whine dengan kesal sambil melihat Hyun Soo dan Sun Hwa dengan kesal. Tanpa terasa ia sudah terlalu banyak meneguk whine itu sehingga kedua pipinya memerah. Lama-lama kekesalannya memuncak saat kepala Sun Hwa bergerak mendekati Hyun Soo dan membisikkan sesuatu di telinga lelaki itu seolah hal yang dibisikkan di telinga Hyun Soo adalah sesuatu yang sangat rahasia.

Ji Hyun meletakkan gelas whinenya sambil mendegus kesal. Ini tidak bisa dibiarkan lagi. Ia pun berjalan menghampiri Hyun Soo dan langsung melingkarkan tangannya di lengan Hyun Soo, "Chagiya, ternyata kau di sini. Aku mencarimu kemana-mana," Ji Hyun kemudian menatap Sun Hwa yang ada di depannya dengan tatapan yang sinis.

"Cha..cha..chagiya?" Sun Hwa mengeriyitkan dahinya sambil memastikan pendengarannya.

"Oh, aku lupa mengenalkannya padamu. Ini pacarku, Lee Hyun Soo. Sepertinya kau sudah mengenalnya," Ji Hyun mempererat lingkaran tangannya.

"Sebentar...aku..aku pasti tidak salah dengar khan?" Sun Hwa memegangi kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit sambil terus menatap Hyun Soo. Ia ingin memastikan apakah Ji Hyun hanya bercanda.

"Dia memang pacarku."

"Hah? Sejak kapan...Hyun Soo Ssi, seharusnya kau tidak bergaul dengan gadis seperti dia."

"Memangnya kenapa? Apa ada yang salah?" Hyun Soo yang tidak tahu apa-apa hanya bisa bertanya dengan bingung.

"Jadi kau tidak tahu apa-apa tentang status keluarga pacarmu?" Sun Hwa merasa ia mendapatkan kekuatan untuk membuka kedok Ji Hyun di hadapan Hyun Soo. Siapa tahu dengan mengetahui keadaan keluarga Ji Hyun yang sebenarnya, hubungan mereka putus dan Sun Hwa bisa terus mendekati Hyun Soo.

"Keluarganya itu sudah bangkrut dan kurasa saat ini ia sudah menjadi gelandangan," Sun Hwa tampaknya ingin membeberkan semuanya di hadapan Hyun Soo.

Ji Hyun melepas tangannya dari lengan Hyun Soo. Raut wajahnya berubah serius. "Keumanhae!" tatapan mata Ji Hyun menusuk seperti pisau.

"Kenapa? Kau takut aku membeberkan semuanya?" Sun Hwa melipat kedua tangannya. "Kau malu ya? Atau...kau tidak ingin dicampakkan lagi seperti Yoon Suk mencampakkanmu," Sun Hwa melirik Ji Hyun dengan tajam seolah aura permusuhan mereka selama ini bangkit lagi.

"Hentikan Jung Sun Hwa!!!" teriak Ji Hyun sambil mengepalkan kedua tangannya dengan kencang.

Sun Hwa tampak tidak mengiraukan larangan Ji Hyun. Ia menatap Hyun Soo dan membeberkan status keluarga Ji Hyun, "Keluarganya itu sudah bangkrut, jadi sekarang ia sudah menjadi gadis miskin. Lebih tepatnya gelandangan karena rumahnya pun sudah di sita. Orang seperti dia hanya akan mengotori pesta saja. Dia tidak cocok lagi berada di sini ."

Tubuh Ji Hyun bergetar seolah semua emosi yang ada dalam dirinya membuncah hebat. Kepalan tangannya semakin kencang sampai ia bisa merasakan kuku-kuku jarinya menekan telapak tangannya. Ia menundukkan wajahnya sambil menahan emosinya. Ia tidak mungkin berteriak dan memaki Sun Hwa di pesta seperti ini. Ia tidak ingin membuat malu dirinya sendiri.

"Oh iya, kudengar pamanmu..."

PLAK!

Sudah habis kesabaran yang ada dalam diri Ji Hyun. Kepalanya seolah ingin meledak karena menahan amarah. Bisa-bisanya harga dirinya diinjak-injak seperti ini oleh orang yang dulunya jauh lebih rendah dari dirinya. Ia tidak bisa tinggal diam lagi meski sekarang tatapan semua orang yang ada di dalam pesta tertuju padanya. Akal sehatnya baru saja meninggalkan dirinya beberapa detik yang lalu. Ia pun tidak peduli jika ia harus mempermalukan dirinya sendiri. Harga dirinya jauh lebih penting.

"Kau berani menamparku?" Sun Hwa tidak terima diperlakukan seperti itu. Ia memegangi pipi kanannya yang terkena tamparan Ji Hyun.

"Dengar baik-baik! Meski keluargaku bangkrut, tapi aku masih tetap keturunan murni chaebol. Darah yang mengalir dalam tubuhku ini murni darah chaebol. Bukan darah seperti yang kau miliki. Ingat itu baik-baik!"

Sun Hwa mengangkat tangan kanannya dan melayangkannya ke arah Ji Hyun, tetapi Hyun Soo dengan cepat menampik tangan Sun Hwa.

"Kalau kau sampai menamparnya, kau akan berurusan denganku."

"Hyun Soo Ssi! Kenapa kau malah membelanya?"

"Karena aku menyukainya. Cinta tidak memandang kaya atau miskin. Kalau kalian berpikiran bahwa cinta memandang status, kalian hanya orang-orang yang picik," Hyun Soo menatap Sun Hwa dengan tajam.

Prok Prok Prok

Yoon Suk bertepuk tangan sambil berjalan ke arah Ji Hyun dan Hyun Soo. Mereka bertiga kini sudah menjadi tontonan seru dalam pesta Yoon Suk. Perkelahian dalam sebuah pesta tentu menjadi tontonan menyegarkan saat pesta.

"Rupanya ada pengacau pesta di sini. Han Ji Hyun, kau tampaknya sudah lama tidak datang ke pesta seperti ini sehingga melupakan peraturan kami. Apa kau tidak ingat? Pengacau pesta harus segera di USIR!" perkataan Yoon Suk mulai membuat Ji Hyun menghembuskan nafas dengan geram. Harus berapa kali lagi ia dipermalukan malam ini.

Ji Hyun melayangkan tangannya di udara dan hampir saja mendarat tepat di wajah Yoon Suk sebelum akhirnya Hyun Soo mencengkram pergelangan tangan Ji Hyun untuk mencegah gadis itu menampar lelaki di hadapannya.

"Kenapa kau menghalangiku?" gigi Ji Hyun bergetar hingga berbunyi gemeletuk.

"Uwaaa... kau sudah berubah menjadi preman jalanan rupanya," sindir Yoon Suk.

Hyun Soo menatap Ji Hyun dan menggelengkan kepalanya seolah mengatakan, jangan menampar lelaki itu! Ji Hyun melepas pergelangan tangannya yang terbelit cengkraman tangan Hyun Soo.

"Aku tidak akan membiarkan seorang gadis sepertimu melakukan kekerasan karena aku...."

BUK!

Tangan kanan Hyun Soo dengan cepat mengepal dan memukul wajah Yoon Suk dengan kencang sehingga keseimbangan lelaki itu goyang dan ia hampir saja jatuh ke lantai jika orang yang di belakangnya tidak menyokong tubuhnya. Yoon Suk mengelap darah segar yang muncul di salah satu sudut bibirnya. Tampaknya pukulan Hyun Soo cukup kencang sehingga membuat kulit Yoon Suk yang terlihat tipis mengeluarkan darah dari sudut bibirnya.

"Karena aku yang akan memberikan pelajaran untuk orang yang berani menghina pacarku," Hyun Soo membetulkan letak kerah jasnya, ia langsung meraih salah satu tangan Ji Hyun, menggenggamnya dan menariknya. "Ayo kita pergi! Mereka yang membuat pesta seperti ini hanya orang-orang bodoh."

Yoon Suk merasakan sakit di sudut bibirnya. Dadanya menarik nafas dengan cepat. Ia memandang ke sekitarnya. Semua tamu yang ada di sana tentu saja melihat kejadian barusan yang menimpanya. Ia merasa sangat malu dan juga kesal. Ia pun membetulkan kerah jasnya dan berjalan keluar ruangan. Pesta ulang tahunnya kali ini merupakan pesta ulang tahun terburuk dalam hidupnya.

***

Rooftop MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang