Bab 17 : Merusak Suasana

1.7K 118 14
                                    

"Nghh, Jen. Lo tegang?"

Wajah Jeno seketika memerah malu "hehe, aku kekamar mandi dulu mas" Jeno menurunkan Renjun dari pangkuannya dan ingin beranjak kekamar mandi

Tapi, Renjun menahan tangan Jeno "Jangan!"

"Eh?"

"L-lo gak mau nyoba itu itu" kedua jari telujuk Renjun dia satukan seperti 👉👈 . Entah kenapa membuat Jeno tergoda, belum lagi bibir Renjun monyong-monyong sambil mengatakan 'itu itu'

Jeno menatap lekat bibir Renjun yang sedikit bengkak akibat ciuman mereka tadi, ah jadi pengen lagi "mas yakin?"

Renjun mengangguk yakin, tak lama rautnya berubah tidak mengenakkan

"Kenapa mas?" Tanya Jeno sedikit khawatir, takut mas-nya berubah pikiran, kan kasihan otong Jeno yang sudah meronta minta disentuh dan dimasukkan kedalam sarangnya

Yang ditatap oleh Jeno menoleh kesembarang arah mengalihkan pandangannya dari Jeno "anu, gue gak punya lube"

Lube ya? Iya juga, kasian mas-nya Jeno nanti sakit banget kalau di masuki, tapi...... Pake liur kan bisa.

"Gak papa mas, ada cara lain"

"Apa?"

"Sini" ucap Jeno sambil menepuk lagi pahanya, mengisyaratkan Renjun untuk duduk dipangkuannya kembali

Renjun menurut duduk di atas paha Jeno dan mengalungkan tangannya dileher yang lebih muda"kenapa dek?"

Mendengar panggilan 'dek' dari Renjun seketika bibir Jeno maju, bukan maju minta dicium tapi ini maju karena cemberut "mas, jangan manggil dek lah kalau kita lagi sange-sangenya kayak gini. Panggil daddy kek"

Jangan lupakan tangan Jeno sudah bertengger apik di pinggang mas-nya yang ramping itu, sesekli Jeno meremasnya

Renjun tertawa geli melihat rengekan Jeno, ah lucu sekali. Ini baru Jeno yang Renjun kenal, bukan Jeno yang suaranya deep atau yang mesum. "Hahahah, dek Jeno, dek Jeno"

"ih mas kok gitu?" Jeno makin cemberut

"Oke oke, tadi mau ngomong apa, sayang?" Renjun merasa kalau dia lagi manggil 'sayang' ke anaknya deh, kalau dipanggil daddy juga gak cocok

"Kalau gak ada pelumas, pake liur aja mas."

"Emang bisa?"

"Bisa mas, bisa" Jeno mengambil hpnya dan membuka aplikasi google dan dicarinya di kolom pencarian 'cara melicinkan lubang pasangan selain lube' kira-kira begitu

Di google tertulis, ada yang pake handbody dan banyak lagi termasuk liur yang Jeno katakkan tadi, tapi menurut Jeno pake liur sendiri tuh sensasinya lebih waw

Jeno menyodorkan jari telunjuk dan tengahnya didepan bibir Renjun. Renjun diam memandang jari Jeno, terlihat dari matanya kalau yang lebih tua lagi bingung

Jeno tersenyum kecil, cukup polos juga mas-nya ini, tapi binal. Mungkin kalau udah gak polos makin binal lagi kali ya? "Suck it" titah Jeno

Renjun mengerjap, mendengar suara Jeno yang deep keluar "harus?" Tidak ada jawaban dari Jeno, tapi Jeno menatap dingin mata Renjun

Oh, terlihat memaksa. Dengan perlahan Renjun membuka mulutnya dan mengulum serta mengisap jari yang lebih muda

Pemandangan didepannya ini membuat Jeno makin sange parah "enough mas" dengan terburu-buru Jeno melepas celana serta dalaman Renjun

"Jenoo!" Semburat merah menjalar hingga ketelinga Renjun, Renjun malu. Sekarang bagian bawahnya telanjang, liat lah penis Renjun yang setengah menegang itu ditatap lekat oleh Jeno

Jeno menggelengkan kepalanya, tak sanggup lagi melihat pemandangan semenggoda ini dengan wajah memerah pacarnya itu

Segera Jeno membaringkan tubuh Renjun "J-Jen" Jeno yang seperti ini sangat-sangat menyeramkan menurut Renjun. Mata sayu Jeno yang berkabut nafsu jelas terlihat, lidahnya yang sering menjilat bibirnya sendiri, serta jari-jari Jeno terasa mengelus bibir anal Renjun

Posisinya sekarang Jeno berada di antara kedua kaki Renjun yang megangkang. Renjun mengangkang juga karena ulah jeno yang membuka lebar kakinya

"mas"

"Ap-akhhmmmpp"

Tepat saat kedua jari Jeno masuk kedalam lubang Renjun, bibir Jeno kembali membungkam bibir Renjun yang terbuka

Jeno menggerakkan perlahan kedua jarinya tanpa melepaskan ciumannya, bahkan sekarang lidah Jeno berhasil masuk kedalam mulut Renjun hingga saliva mereka mengalir didagu sampai leher Renjun

Merasa gerakan tangan Jeno didalamnya makin cepat, Renjun menepuk bahu Jeno hingga Jeno melepaskan ciuman mereka

"Jen. Perih, sakit akhh"

Jeno menyibak poni Renjun yang menutupi dahi empunya "maaf ya mas, aku mau melonggarkannya dulu. Biar punya ku kalau masuk ntar gak sakit-sakit amat"

"Jen, Kata-kata lo aneh didenger"

"Hehe, biar mas rileks"

Renjun diam tak menjawab lagi, dia cuma berusaha menikmati permainan jari Jeno didalam lubang analnya. Renjun meremas bisep Jeno dengan mata yang terpejam. Sekarang lubangnya mulai terbiasa dengan keberadaan jari Jeno didalamnya. Tapi satu lagi, Renjun juga harus membiasakan diri dengan penis Jeno didalam lubangnya nanti.

Baju Renjun dinaikkan sampai atas dada oleh Jeno

Mulut Jeno sekarang menghisap puting Renjun yang menegang dan memainkan sebelahnya, jari Jeno yang didalam sana kian gencar menggempur lubang Renjun

Tangan Renjun meremas kuat rambut Jeno disaat dia mau ejakulasi "mhh ahhh" Renjun keluar banyak membasahi perutnya sendiri, Jeno menyadari mas-nya sudah keluar pun menyeringai "permainan aku memuaskan ya mas?" Goda Jeno

"Jeno mah"

Plak

Jeno memegang bibirnya yang terasa kebas akibat geplakam dari sang pacar "kok aku di pukul?"

Renjun tak menjawab, dia hanya memalingkan wajahnya yang memerah. Renjun itu malu tau! Malah digodain kan tambah malu

Merusak suasana aja

"Aaa gemes banget muka mas merah"

Ini kapan ngewenya sih? Renjun membatin kesal

TBC

MAS REN! (NoRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang