"cara jalan lo aneh, Jun" Haechan langsung mengomentari cara berjalan Renjun yang agak sedikit mengangkang "lo juga pucat, sakit?"
Renjun menggeleng "cuma kelelahan gue mah"
"Ngapain?"
Renjun kudu jawab apa ya? Yakali jujur bilang kelelahan karena tadi malam ngewe sama Jeno?
Ah, ada ide yang bikin Renjun gak bohong-bohong amat "tadi malam gue coba olahraga gitu ngeluarin keringet, kan gue selama ini mager banget buat olahraga"
Haechan mengangguk-anggukkan kepalanya "gue juga sih, gimana kalau kita nge-gym tapi malam aja?"
Aduh Haechan Anggara, macem-macem aja pertanyaannya
"Gak ah Chan, ribet tau. Mending dirumah Jeno aja deh, punya ayahnya ada kan bisa minjem geratis hehe"
"Enak lo tetanggaan sama Jeno"
"Hehe" Renjun cuma bisa terkekeh canggung. Mau gimana lagi, Renjun ga enak buat bohong. Tapi, soal ini kalau gak bohong..... Renjun takut tanggapan negatif yang dia dapat dari Haechan
Renjun dengan Haechan sebenernya lagi didepan wc nungguin Jeno sama Jaemin yang anehnya malah pengen buang air barengan. Heran, kayak cewek aja, minta ditungguin lagi.
"Mas Ren, udah nih. Mau aku gendong gak?"
"Gak usah, Jen"
"Tapi mas, masih capekan?"
"Kuat gue mah, gue lakik kalau lo lupa. Ayok Chan—eh Haechan mana?" Renjun menoleh kesampingnya dimana tadi Haechan berdiri tapi sekarang udah gak ada!
"Jaemin juga mana?" Jeno ikutan mencari keberadaan Jaemin
Setelah mereka bedua menoleh kedepan terlihat Jaemin dengan Haechan berjalan sambil rangkulan mesra
Jadi, Jeno dengan mas-nya ikut menyusul berjalan menuju kantin. Mereka makan dikantin bawah. Awalnya Lucas mengajak makan di kantin lantai dua sih tapi Jeno menolak takut mas-nya gak kuat naik-turun tangga
Jeno kan pacar yang perhatian, pengertian juga.
Ternyata dikantin ini ada Yeonjun dengan Soobin yang sekarang sedang melambai-lambai kearah Jeno dengan Renjun. Jaemin sama Haechan juga sudah duduk anteng di kursi satu meja dengan Yeonjun
Jeno merasa was-was kalau melihat ada Yeonjun disekitaran Renjun, tapi Jeno tetap menuju ke meja teman-temannya dengan menggenggam tangan Renjun erat
"Sini, Renjun duduk di samping gua" ucap Yeonjun
Renjun melirik Jeno, terlihat ekspresi wajah Jeno masam seperti jeruk nipis bahkan lebih masam "maaf Yeon" Renjun mengangkat tangannya yang digenggam erat oleh Jeno, suapaya Yeonjun bisa lihat "dedek satu ini gak mau lepas"
"Masss" Jeno cemberut, masa dia di panggil dedek, sih?
Teman-temannya menertawakan Jeno, termasuk siswa lain yang mendengar percakapan mereka, Jeno kan malu.
Tapi, kalau mereka semua tau sisi dominan Jeno yang bener-bener lakik! Pasti kaget deh. Renjun aja kaget. Untungnya sifat dominan Jeno hanya dia keluarkan disaat-saat tertentu dan itu hanya untuk mas Ren-nya semata, yang lain biarkan mereka cuma tahu sisi Jeno yang lucu menggemaskan dan juga kekanakkan kalau lagi sama Renjun. Kalau lagi berduaan doang sama Renjun jadi beda.
Satu lagi, Jeno kalau ke-orang selain Renjun, dia akan bersikap biasa aja, kayak ngomong pake lo-gua yah seperti cowok biasanya
"Mas Ren mau makan apa?"
"Jeruk peras sama nasi goreng, ya"
"Siap mas. Aku traktir ya" Jeno berdiri dan mengusak pelan rambut Renjun
Renjun menatap Jeno kesal "Jenooo, berantakkan ih"
"Hehe, tadi malam mas Ren jambak-jambak rambut aku sampe kusut aku gak marah tuh" jawab Jeno yang berhasil dapat delikkan tajam dari Renjun
Keempat kawan mereka menatap Renjun dan Jeno bergantian "Apa?!" Renjun membentak mereka, sebenarnya Renjun takut ketahuan mereka tadi malam ngelakuin itu. Sialan mulut Jeno gak bisa di filter apa?
Jeno cuma terkekeh pelan lalu dia melenggang menuju ibu Kantin, buat memesan pesanan mereka berdua
"Hehe enggak Ren" sahut Yeonjun takut-takut. Meski Renjun imut dan ada manis-manisnya tetap aja Yeonjun takut kalau Renjun dalam mode maung
"mmpptt. Kalian kalau berantem kayak cewek ya, jambak-jambakkan" ucap Soobin sambil menahan tawa-nya. Yang bener aja woy, Jeno yang berotot dan Renjun yang sensian, juga sama-sama cowok berantemnya malah jambak-jambakkan? Ya ngakak lah
"Hahaha iya njir, kalau beramtem tuh yang cowok dong, adu tiju gitu" sahut Haechan sambil meragakan gerakkan tinju
"Huh" Renjun mengelus dadanya, untung pikiran mereka gak traveling ke yang aneh-aneh, karena aslinya mereka memang melakukan yang aneh-aneh sih "hehe, Jeno nya sih ngeselin jadi gue jambak aja"
Di depan sana, lagi-lagi Jeno bertemu Karina "Jeno"
"Hm?" Jeno berdehem tak minat menjawab panggilan Karina
"Kok gak balas chat aku"
"Hp gua ketinggalan, dirumah"
"Emang kamu kemana?"
Ck, kepo amat
"Gua nginep dirumah mas Renjun"
"Sedeket itu ya kamu sama Renjun?"
"Deket banget malah"
"Tapi, deketnya kalian kayak gak wajar"
Jeno diam, tak menjawab perkataan Karina lagi, gak liat apa Karina tu kalau muka Jeno sudah menampakkan aura gak nyaman?
"Ini pesanan dek Jeno"
Untunglah ibu kantin menyelamatkan Jeno dari Karina. Perlu di kasih bonus nih ibu kantinnya
"Makasih ya, bu. Ini uangnya, kembaliannya ambil aja" setelah itu Jeno melenggang pergi menuju meja mereka
Ibu kantin meratapi uang bayaran Jeno tadi "Tapi ini uangnya pas"
•
•
•
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS REN! (NoRen)
Short Story[BxB] Noren (Jeno x Renjun) (✓) cerita tentang keterlambatan pertumbuhan Jeno Leonardo dari lahir hingga SD yang membuatnya lebih kecil dan lebih pendek dari Renjun Mahandika, karena itu Renjun minta di panggil mas dan ditambah lagi Renjun lebih tua...