Awal Mula

1.4K 78 0
                                    

Dengan nada datar, Langit menolak perjodohan yang dikatakan sang Daddy. Walaupun perempuan yang akan di jodohkan dengannya adalah perempuan yang masih sangat ia cintai hingga sekarang, tapi pernikahan karena perjodohan adalah hal yang tidak ingin ia lakukan.

"Perjodohan ini akan tetap terjadi, iya atau tanpa persetujuan kamu."

Pernikahan benar-benar terjadi, tanggal 15 adalah tanggal yang dipilih oleh dua keluarga. Langit tidak bisa berbuat apa-apa, toh anggukan dan gelengannya tidak pernah di dengar atau dilihat oleh Daddy nya.

Begitu juga dari pihak perempuan yang akan dinikahinya. Dia menolak mentah-mentah perjodohan ini, tapi seperti Langit, dia juga tidak bisa menolak karena pernikahan mereka akan tetap di lakukan.

"Ayah tidak minta banyak ke kamu Senja, kali ini saja turutin permintaan Ayah yang mungkin sulit kamu lakukan. Ayah percaya anak gadis Ayah ini akan menurutinya, kan?."

Sesuai apa yang dikatakan kedua orang tua mereka. Pernikahan keduanya pun dilakukan dengan dilakukan sederhana sesuai permintaan mereka. Hanya di hadiri kedua keluarga inti dan sahabat-sahabat dari kedua mempelai.

Pernikahan sakral itu dilakukan di salah satu tempat yang menjadi salah satu wish Senja. Dia ingin menikah di pulau Dewata Bali, dengan dekorasi yang simpel tapi elegan.

Tepat saat matahari mulai terbenam keduanya mengucap janji suci sehidup semati didepan pendeta dan kedua keluarga inti mereka serta sahabat-sahabatnya.

Setelah acara pemberkatan itu, Langit dan Senja berganti pakaian. Dengan pakaian yang lebih santai dari sebelumnya. Mereka duduk diantara teman-temannya, yang memandang keduanya dengan tatapan yang berbeda-beda. Ada yang seneng, ada yang takut dan ada juga yang kecewa.

"Kalian nikah karena perjodohan kan?." Tanya Yovi.

Langit dan Senja saling adu pandang lalu setelahnya Langit memutuskan tatapan nya dan mengangguk pelan "ya, gue dan Senja nikah karena perjodohan."

"Kenapa nanya itu, Yovi?." Tanya Senja balik.

"Ya Lo tau lah jawabannya apa, Senja." Ucap Giselle.

Langit menyahut ucapan Giselle "Yovi, suka sama lo."

Senja menoleh kearah Yovi "itu bener, yov?."

Yovi mengangguk "siapa yang gak suka sama anak tunggal nya keluarga Sagara, right?."

"Tapi yang dapat justru temen Lo." Ucap Natasha.

"Dari dulu Lo tau kan Yov, kalo Senja di takdirkan untuk Langit." Ucap Giselle.

Mendengar perkataan Giselle entah kenapa Senja tidak setuju, walaupun sekarang dia dan Langit sudah menikah tapi hatinya masih sakit, karena dulu pasangannya ini mengkhianati hubungan yang telah lama mereka jalin.

Langit tau, Senja masih belum bisa memaafkan kesalahan dirinya di masalalu. Hubungan 4 tahun yang mereka jalin di hancurkan oleh Langit begitu saja, dan itu  membuat luka besar di hati Senja.

"Oh ya setelah ini kalian tinggal dimana?." Tanya Melody.

"Orang tua kita udah nyiapin rumah, mungkin lusa kita pindah kesana." Ucap Senja.

"Honeymoon dulu nih kalian disini?." Ledek Giselle

"Maunya sih langsung pulang, tapi mereka minta buat kita stay dulu disini." Ucap Langit dingin

"Lang, Lang bisa engga lo jangan bicara dingin gitu, senyum kek." Ucap Yovi.

"Gue emang gini, mau di gimanain lagi."

"Putus dari Senja Lo makin gak jelas, anjir." Ucap Natasha.

Ucapan Natasha barusan membuat Senja menoleh cepat kearah Langit, hingga membuat Langit salah tingkah.

Takdir Semesta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang