Matanya perlahan terbuka, menyesuaikan cahaya yang masuk lewat celah-celah gorden yang tersingkap. Rupanya matahari sudah meninggi.
Senja bangun terlebih dahulu, bangun di pelukan perempuan paling baik dan paling mencintai dia setelah sang Ayah. Tersenyum simpul melihat Langit masih setia memejamkan matanya.
Saat matanya menelisik lebih jauh wajah pasangannya itu, matanya tak sengaja melihat bekas kemerahan di sekujur leher istrinya itu, membuat dia tersenyum dan salting disaat bersamaan. Ah tadi malam dirinya dan Langit terlalu liar melakukan nya.
Tak ingin menjauh sedetik pun darinya, Senja memeluk pinggang Langit seerat yang ia bisa.
Tentu Si Cantik yang di peluk seperti itu, merasa terganggu dalam tidurnya, belum Langit memproses apa yang terjadi, Senja mencium singkat bibir Langit "bobo lagi, baby."
Langit tersenyum, dia membalas pelukan cinta nya itu, dia tidak bisa memikirkan apapun, yang dia tahu, akhirnya dia bisa memeluk Senja tanpa takut cintanya akan pergi.
Setelah membersihkan diri, keduanya turun kebawah untuk membuat sarapan. Sebenernya hanya Senja saja, karena dia tau Langit tidak bisa memasak.
"Kamu mau makan apa emm? Biar aku masakin." Tanya Senja.
"Yang simpel aja sayang, biar gak ribet ke kamunya." Jawab Langit.
"Sandwich mau engga?."
"Boleh deh, tapi 2 ya buat aku."
"Kamu laper apa doyan?." Tangan Senja dengan cepat membuat Sandwich kesukaan dirinya dan Langit.
"Dua-duanya, abisnya kalo makan 1 gak akan kenyang, yang."
Senja menggeleng berkali-kali. Langit senantiasa menunggu Sandwich buatan Senja sambil menatap Istrinya itu. Entah lah setelah pergumulan panas tadi malam, ketika Langit melihat Senja ada rasa seneng yang hinggap dihatinya. Makanya dia rela jika harus melihat istrinya itu berjam-jam.
Setelah menunggu kurang lebih 5 menit Sandwich buatan Senja pun datang. "Kita makan di jalan aja ya, takut telat kita nanti."
Langit mengangguk "emang kamu jam berapa masuk?."
"Jam 10 sih, kamu?."
"Jam 10 juga, kelas siang dimajuin, jadinya aku gada kelas siangnya, tapi aku ada rapat sama ketua BEM se fakultas."
"Emang mau ada acara apa?." Tanya Senja.
Senja masuk ke dalam mobil yang akan mereka kendarai menuju kampus, tentunya dengan Langit yang membukakan pintu itu untuk nya. Setelah memastikan istrinya duduk dengan nyaman, Langit berlari kecil menuju kursi kemudi, masuk ke dalam mobil lalu menjalankan mobilnya.
Di sepanjang perjalanan menuju kampus, keduanya saling menyuapi satu sama lain. Untung saja Senja membuat 4 sandwich untuk mereka berdua, karena ternyata dirinya juga lapar ketika melihat Langit memakan sandwich dengan lahap.
Setelah menghabiskan sandwich, keduanya saling menggenggam tangan satu sama lain. Langit membawa tangan Senja kepangkuannya. Dan Senja menyenderkan kepalanya kebahu Langit.
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 30 menit, mobil yang dikendarai mereka sampai diparkiran kampus. Setelah memastikan mesin mobilnya mati, Langit keluar terlebih dahulu, lalu dia membukakan pintu mobil untuk Senja.
Semua mahasiswa yang berada di parkiran itu menaruh seluruh atensinya pada keduanya. Terkejut itulah yang mereka rasakan, pasalnya sebelumya tidak ada yang tau tentang kedekatan keduanya. Ditambah ada rumor jika Senja sudah berpacaran dengan Davin, tapi itu hanya rumor karena saat itu baik Senja maupun Davin tidak ada yang mau mengatakan kebenarannya pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Semesta (END)
Historia CortaDisclaimer!!! 1. Banyak kata-kata kasar 2. Banyak 🔞 3 gak tau apa Apa jadinya jika kita menikah dengan mantan, apa gak akan bertengkar setiap hari?. Itulah yang terjadi pada Langit Anumerta Kalandra. Dia dipaksa menikah dengan perempuan yang dulu...