Bentak

333 28 0
                                    

Sesuai jadwal, Langit dan Senja pergi ke Belanda bersama. Kini dia dan Senja sedang berada di pesawat. Penerbangan dari Bali ke Belanda memakan waktu sekitar 13 jam, mereka gunakan waktu itu untuk tidur. Dengan menyenderkan kepalanya kebahu dan memeluk lengan Langit, Senja tertidur dengan pulas,

Sekitar pukul 2 sore waktu Belanda mereka sampai di bandara internasional Belanda. Langit mendorong troli yang berisi koper mereka berdua. Sampai di ruang tunggu mereka bertemu dengan Calvin, Garvin dan Auris.

Mereka segera pergi ke salah satu kota yang akan dijadikan tempat penelitian dan kkn. Langit satu mobil dengan Senja, dan Auris sedangkan Calvin dengan Garvin.

"Gue gak nyangka kalo Senja istri Lo Lang, Padahal dulu kalian putus kan?." Ucap Auris.

Langit mengangguk "gue sama Senja nikah karena perjodohan."

"Pantes, tapi Senja sekarang lagi hamil tuh, gercep juga lo."

"Haha, gue sama Senja gak mau nunda momongan, biar wisuda nanti kita udah bertiga."

Auris mengangguk berkali-kali "tapi maaf nih ya, kalo gue nanya ini."

"Emang mau nanya apa?." Tanya Senja.

"Emm maaf sebelumnya nja, Lo emang pernah punya hubungan spesial dengan Davin?." Tanya Auris.

Langit terkejut dengan pertanyaan dari Auris itu "ngapain lo nanya itu ke Senja?." Tanya balik Langit.

"Gue cuma penasaran aja, karena saat itu Davin jug punya hubungan sama seseorang."

"Davin emang kayak gitu, dia selalu gonta ganti cewe."

"Kamu tau dari mana, kalo dia playboy." Tanya Senja pada Langit.

"Dari tampangnya aja udah keliatan kali sayang, kalo dia emang playboy."

"Apa yang di katakan Langit bener nja, Davin emang playboy nya klanc university." Jeda.

"Untung aja dia belum sempet nyentuh Lo nja, kalo udah, kayaknya nasib Lo kayak mantan dia yang lain."

"Emang mantan dia kenapa?." Tanya Langit hati-hati.

"Pada masuk RS jiwa Lang ada yang meninggal juga, gak semuany sih cuma 2 orang dan semuanya anak klanc university."

Langit dan Senja sama-sama shock dengan penuturan Auris. Lalu pandangan Langit beralih menatap Senja yang berada disampingnya.

"Makanya gue seneng kalo Senja bisa keluar dari jebakan tuh buaya."

"Gue beneran gak tau Lo ris, soal ini."

"Gue harap Lo jagain Senja karena tuh orang bisa keluar dari penjara kapan aja."

"Dia gak akan bisa keluar, gue akan cari bukti untuk memberatkan dia dipengadilan putusan nanti."

"Semoga sukses." Langit mengangguk.

Setelah menempuh kurang lebih sekitar 30 menit mereka sampai di sebuah apartemen yang berlantai 7. Langit keluar terlebih dahulu lalu mengambil koper di bantu oleh sopir yang mengantar mereka.

Senja, Langit dan Auris berada di kamar paling tengah sedangkan Calvin, dan Garvin berada di kamar sebelahnya. Saat di lobby, dosen yang menjadi pembimbing mereka selama disana meminta untuk Auris satu unit dengan Langit Senja, tentu mereka berdua tidak keberatan karena tidak mungkin Auris satu unit dengan Calvin dan Garvin karena mereka berdua laki-laki.

Sampai di kamar, Senja membantu Langit menata baju-baju mereka di lemari. Setelah selesai mereka duduk sebentar untuk sekedar istirahat.

"Setelah ini aku atau kamu yang mandi, yang?." Tanya Langit.

Takdir Semesta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang