♡22♡

5.8K 247 14
                                    

🌼 assalamualaikum 🌼
Jadilah reader yang bijak!
Ambil baiknya buang buruknya, maafkan Mina jika ada typo, atau penyampaian kata yang tidak baik🙏🏻

NOT PLAGIARISME! ayo berkarya sendiri! Jangan meniru! Hargai author! Bukannya hanya untuk karya Mina! Tapi juga karya author lainnya!❣️

Silahkan membaca💝

Jika itu langit maka
pandang lah Ia
sebagai langit. Jangan
pernah berharap untuk
Memiliki nya

"Woii yang di atas batu! Sini turun hargai kami yang jomblo!!" Teriak Desta, walau tidak terlalu keras namun terdengar jelas di telinga Mozza dan Afdhal.

"Ayok turun" ucap Afdhal, yang telah berdiri, ia mengulurkan tangannya agar bisa dipegang oleh Mozza sebagai pegangan untuk berdiri.

Mereka turun dari bebatuan
besar itu, dengan tangan yang masih tergenggam.

"Pake lem tuh tangan" bisik Desta kepada Alif.

"Mungkin, lem cinta namanya" balas Alif sambil berbisik pula.

"Aih gak punya lem nya" ucap Desta, setelah nya mereka tergelak berdua membuat mereka semua nya bingung, sudah gila kah teman mereka?

"Ketewa lu berdua, kesambet ntar" ucap kenzi

Jreng jreng jreng

Suara petikan gitar terdengar, dan suara gendang kecil yang di pukul oleh Rafa, sedangkan Alif dan Desta menyiapkan kamera untuk merekam dan mengabadikan momen ini.

"Mulai gak nih?" Tanya kenzi

"Emang kalian mau nyanyi lagu apa?" Tanya Alexa

"Apa aja yang penting asik ya gak" ujar Desta dan diangguki oleh ketiga nya

"Tiwas opo lif?" Ucap Desta

"Tiwas tak gondeli tenanan"

"Asikkk"

"Sayang ku wes ora kurang-kurang"

"Eeee huu haaa"

"Jebul mung dadi pelampiasan...."

"Eeee huu haa"

"Sikat Ken...."

"Tiwas tak banggakne"

"Tak pamer-pamerke"

"Jebule aku mung dadi..."

"Baduteee!!!" Teriak keempat lelaki tersebut

"Keren kan kita" ucap Desta narsis

"B aja" ucap keempat wanita tersebut kompak

"Aelah gengsi turunin neng" ujar Desta masih narsis, sepertinya kadar narsis dalam dirinya sudah tidak tertulung!

"Lanjut gak sih dari pada sepi sepi gini" ucap Alif

"Ayok aja" ujar Desta

"Ehh gw ada tebak tebakan" ujar Rafa

Gus Afdhal (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang