kamu pasti kuat mentariku

2.5K 103 2
                                    

"salmaaaaa, sal please bertahan yaaa"
"sakit Ron, aku pengen tidur"
"jangan jangan, bentar lagi kita sampe rumah sakit yaaa, sabar ya sayang"

Salma yang tertembak masih berusaha untuk menyadarkan dirinya meski gw tau pasti sangat sulit, gw harap lu kuat sal, jangan pernah tinggalin gw sal.

sampai juga dirumah sakit gw langsung gendong Salma langsung ke UGD dan perawat pun menghampiri membawa bad rumah sakit ku tidurkan Salma diatasnya dan kita dorong masuk ke ruangan, salah satu suster menahanku masuk.

"mas disini aja ya, biar dokter tangani mba salmanya dulu" (kata suster yang mengenali kita)

tanpa menjawab suster gw langsung terhenti dan mendudukkan diri di kursi tunggu.

*(gw gaakan maafin diri gw sendiri kalau sampe lu kenapa² sal)* kata hati gw
dan akhirnya gw putuskan untuk menelpon mama papa Salma untuk mengabari kejadian ini.

*"assalamualaikum mah,,"*
*"walaikum salah, kenapa Ron kok suaranya serek kayak abis nangis"*
*"mah maafin Rony, Rony gagal jagain Caca ma"*
*"tarik nafas dulu Ron, ceritain ada apa?"* (papah yang mengambil alih telepon mama)

alhasil gw ceritakan detail semuanya yang terjadi awalnya gw takut papa mama marah tapi ternyata mereka menerima jawaban gw dan mereka bergegas untuk arah ke jakarta. gw juga hubungi keluarga gw tentang kondisi Salma sekarang. tak lama dari gw telpon mereka pun datang papa dan diva yang datang, karena mama lagi ngga enak badan.

"pa,,,"  (tangis gw pecah di pelukan papa)
"sabar, berdoa ya semoga Salma ngga kenapa kenapa" (ucap papa menguatkan)
"iya pa,,"

Berjam jam lamanya kita nunggu dokter yang menangani Salma keluar. sambil nunggu gw akan flashback ke kejadian sebelum Salma sampai dirumah sakit.

*****flashback*****
"ngga, bukan gw yang nembak Salma, ngga gw gamau Salma mati, harusnya Lo yang mati Bangs*t"

didan yang meronta ingin merebut tubuh Salma yang ada dalam dekapan gw powl langsung menarik tubuh didan dan tak lama polisin pun datang dan menyergap mereka semua.

"sal sorry sal gw gaada maksud bikin lu kayak gini sal" (powl yang merasa bersalah)
"udah powl udah bukan waktunya kita bahas ini, bantu gw siapin mobil, gw angkat Salma kita bawa kerumah sakit sekarang"
"oke oke"
"sayang tolong tetap sadar ya, jangan merem yaa"
"dingin Rony, dadaku sakit"
"iya iya kamu pasti ngga kenapa kenapa oke"

"Ron mobil udah siap" (teriakan powl dari luar)
"iya" (gw gendong Salma untuk masuk ke mobil)

********dirumah sakit lagi******
"pa,,, kok la banget dokternya keluar ya"
"sabar Ron, ini udah subuh lebih baik kita sholat dulu gimana?"
"iya pa, kita kemushola yok"

kita berjalan ke mushola dan sholat disana. selesai sholat gw pun berdoa

*"" yaallah selamatkan lah Salma yaallah, sembuhkanlah dia, cabut rasa sakitnya, jika aku bisa menggantikannya berikanlah sakitnya untukku saja, jangan dia yaallah, dia terlalu berharga untuk menerima ini semua""*

setelah kita sholat, kita kembali ke ruangan Salma dan akhirnya dokter pun tidak lama keluar juga,

"dok gimana keadaan Salma?" (gw yang langsung mengadang dokternya)
"operasinya lancar, peluru yang berada ditubuh pasien sudah bisa dikeluarkan, hanya saja pasien belum keluar dari masa kritisnya, bahkan mungkin bisa jadi koma, karena tidak da respon apapun sedari tadi, tapi mas Rony tenang, kami sedang mengusahakannya semaksimal mungkin"
"tapi Salma pasti sembuh kan dok" (tanya papa khawatir)
"kemungkinannya sangat kecil pak, karena peluru itu hampir saja mengenai jantungnya yang mana itu adalah titik dari manusia pak, banyak banyak berdoa karena hanya tuhan yang sanggup memberikan mukjizat nya"
"terimakasih dok" (papa menjawab karena gw sudah tak sanggup lagi menahan air mata)

dokter pun mengangguk dan berjalan meninggalkan kami, gw udah ngga sanggup lagi berkata kata, gw bener² lemes dan air mata ini tak bisa lagi terbendung, papa yang melihatku lemah langsung memelukku begitupun diva, seakan tidak ada lagi kehidupan esok hari, gw takut Salma kenapa² gw takut Salma pergi ninggalin gw, gimana nasib mamah papah Salma kalau tau ini semua, dia anak satu satunya dari keluarga mereka, gw udah bahayakan Salma gw ngga bisa jagain Salma, gw bodoh banget.

salmon storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang