ᴛᴇɴᴛᴀɴɢ ᴋᴇʙᴇɴᴀʀᴀɴ ᴘᴀʀᴛ 𝟸

195 30 3
                                    



.

.

.

✷        ·   ˚ * .      *   * ⋆   . ·    ⋆     ˚ ˚    ✦   ⋆ ·   *      ⋆ ✧    ·   ✧ ✵   · ✵



"Kenapa hatiku merasa tidak enak? Semoga hari ini menjadi hari yang baik." Dengan langkah agak lesu, Jeongwoo berjalan meninggalkan asramanya. Wajahnya terlihat pucat, tubuhnya terasa ringkih dan lemah.

Ia menghela napas panjang, entah untuk yang kali ke berapa pagi itu.

Ia tidak bisa tidur memikirkan bagaimana hasil penyelidikan tersebut dan kapan dia bisa tahu hasilnya. Ia sungguh takut, apakah dirinya cukup kuat menghadapi kenyataan sebenarnya?

Haruto entah dari mana berlari menuju ke arah meja makan para Hufflepuff. Kedua telapak tangannya diletakkan di atas meja. Matanya menatap Jeongwoo dengan raut wajah serius.

"Dia berbohong." Ujarnya tanpa berbasa-basi.

Berbohong? Apa maksudnya?

Jeongwoo menelan ludahnya dengan susah payah, napasnya mulai terasa sesak. Ia menggigit bibirnya dengan gugup, coba memproses apa sebenarnya yang terjadi. Siapa dia yang dimaksudkan?

Apa mungkin dia yang dimaksudkan itu Jaehyuk?

Jadi apakah selama dua minggu atau seminggu terakhir ini Jaehyuk sudah mengingat semuanya? Dan dia berbohong? Tapi kenapa?

"Maksudmu..." Jeongwoo mengerutkan dahinya, bingung.

"He's been lying, Jeongwoo." Ujarnya menekankan kalimat terakhir. Tapi Jeongwoo tidak merespon apa pun. Entah apa yang dipikirannya saat ini.

"Get a hold of yourself, Jeongwoo. Kau yang paling tahu apa sebenarnya yang terjadi." Ucap Haruto lagi, sedikit teriak kali ini supaya sepupunya itu sadar. "Kau sendiri yang bilang padaku bahwa siapapun yang meminum love potion tidak akan mengingat sedikitpun apa yang berlaku padanya dan sekitarnya setelah kesannya hilang."

4. Kembali normal setelah kesannya hilang (bagian terpenting mengenai love potion adalah ia tidak akan meninggalkan apapun memori kepada si penerima, hooray!)

Mengingat akan semua itu, Jeongwoo langsung mendongak dari roti bakar yang dimakannya. Haruto telah mengambil tempat duduk di atas kursi di depannya, menggigit ujung kuku ibu jarinya tanpa sadar. Mereka sedang berada di Great Hall untuk sarapan pagi. Jaehyuk tiada bersama mereka ataupun di meja makan Slytherin karena harus menjalani penahanan sepanjang hari. Hukuman untuknya karena secara tidak sengaja memecahkan beberapa patung arca Kepala Sekolah sebelumnya. Jeongwoo belum melihatnya sejak kemarin, dan mereka tidak berencana untuk bertemu satu sama lain sampai akhir hari ini. Mereka nantinya akan bertemu di Menara Astronomi setelah selesai kelas terakhir, sebelum makan malam. Namun, melihat ekspresi Haruto saat ini, kemungkinan rencana itu akan berubah.

"Jaehyuk. Dia berbohong. Aku punya firasat buruk tentang hal ini sebelumnya, dan ternyata itu benar. Aku bahkan tidak tahu harus berkata apa." Haruto berhenti. Cukup lama dia terdiam menunggu reaksinya Jeongwoo. Nihil. Dia kemudian melanjutkan ucapannya. "Dia tidak minum ramuan cinta buatanmu itu, Jeongwoo."

"Itu... Itu tidak mungkin." Jeongwoo tergagap. "Kenapa dia berbohong?"

"Tidak ada ide, aku benar-benar tidak tahu." Haruto mengeluarkan catatan dari sakunya. "Senior June menjalankan semua tes. Dia merupakan seorang Slytherin, sangat pandai mengidentifikasi DNA dengan menggunakan mantra sihir. Ingin menjadi penyihir forensik, ku pikir."

sᴘᴇʟʟʙᴏᴜɴᴅ | Jeongjae / Jeonghyuk ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang