Elsie mengambil beberapa kantung bibit cabe untuk di tebar di sekitar kebun, mereka sedikit kewalahan dengan pemakaian bahan makanan yang sedikit meningkat, apalagi cerry yang gemar sekali dengan sesuatu berbau mercon.
Sky membantu mengambil beberapa bibit labu di gudang dekat kebun, mereka rencananya akan menanam labu, lalu hasil panennya akan di berikan kepada warga, para warga desa kenanga memang sedikit kurang tau tentang pelestarian lingkungan mereka, mereka hanya tau menggunakan sumber daya alam di sekitarnya tanpa memperdulikan apakah sumber daya alam itu akan habis atau tidak.
Mahen memberikan sekup kecil pada Jihan dan Una agar keduanya membantu menggali tanah.
"AAAAA BUNDA ADA CACINGGGG" teriak cerry histeris.
Enzo mendengus lalu menghampiri gadis itu "ini cuma cacing tanah! Bukan cacing alaska!" Desisnya.
Cerry mendelik "geli blog!"
"Kak ini di tanem dimana?" Tanya elsie, dia sibuk memandangi biji cabai di tanganya.
"Di Deket pager" jawab sky.
"Siram pake air apa kak?" Tanya Elsie.
"Air yg udah di kasih pupuk tuh" jawab Enzo.
Bunga matahari sangat cantik, mekar di pagi hariiiii~
Enzo dan sky melotot lalu berbalik melihat Elsie, anak itu tengah jongkok sambil bernyanyi di hadapan bibit cabai yang baru saja ia tanam.
Syeril dan Miran tersenyum melihat betapa lucunya Elsie bernyanyi dengan nada anak kecil, sangat menggemaskan.
"Kok ga tumbuh tumbuh si?!" Kesalnya.
Miran menghampiri Elsie lalu memberikan satu ember pupuk.
"Ayo kasih pupuk" titah Miran.
Sky menggeleng melihat kelakuan adik semata wayangnya.
"permisi"
Mereka serempak menoleh, ada seorang ibu yang menggendong kedua anak yang mereka yakini kembar.
Jihan tersenyum "kenapa Yo Bu?"
"Saya boleh minta sawinya?" Tanya ibu itu.
Jihan menoleh pada mahen meminta agar pria itu membungkus kan beberapa sayuran untuk di berikan pada ibu itu.
Elsie melihat perlakuan kakaknya dengan sesama, ia mengikuti mahen lalu ikut memasukan beberapa jagung dan juga wortel ke dalam plastik.
Mahen tersenyum, gadis di depanya sedang belajar, mahen membiarkan Elsie mengambil kantong plastiknya untuk di berikan pada ibu tersebut.
Sky tersenyum bangga begitupun yang lain, mereka persis seperti orang tua yang sedang menerapkan ilmu parenting.
Ibu itu tersenyum lalu mengusap rambut Elsie perlahan "terimakasih"
Elsie mengangguk senang lalu berlari kembali ke kebun dan menghampiri kakanya.
Sky memeluk Elsie erat lalu menghujaninya dengan kecupan lembut.
"Pinter bangett si" kekeh sky.
Elsie hanya tertawa lalu ikut memeluk sang Kaka dengan malu.
Enzo membawa dua buah pisang lalu di berikan pada Elsie.
"Dimakan dulu" titahnya.
Elsie mengambil pisang itu lalu pergi kembali ke tanaman cabainya, ia menikmati pisangnya sambil memperhatikan dan berharap pohon cabainya segera tumbuh seperti saat Krisna menanam pohon mutiara.
"Ga bakal langsung jadi sambel goreng el walaupun diliatin Mulu" cibir Una.
Elsie mendelik "diem deh!"
"Kamu aneh!"
"Diem"
"HEH HEH NI BOCAH MALAH ADU BACOT" Dika menghampiri keduanya dengan rusuh.
"Bacot?" Tanya Elsie.
"SKYYYYY ADE LO GUA COMOT YA"
Dika menghela nafas lalu menarik Una agar duduk di dekat Elsie, ia memperhatikan keduanya dengan seksama, secuil ide muncul dari kepalanya.
"Kita main game yuk!" Saran Dika.
Elsie dan Una menatap Dika sambil tersenyum manis menunggu jawaban.
"Yang bisa mukul pantat kak syeril aku kasih gocap!"
Una dan elsie mengangguk semangat, seperkian detik selanjutnya mereka sudah berada di belakangnya syeril.
Satu
Dua
Tiga
"AAAAAAAAAA"
"YEY BERHASIL"
KAMU SEDANG MEMBACA
avonturir ; 97l
Fanfictionᨳ᭬ ▭ 𝐀𝐕𝐎𝐍𝐓𝐔𝐑𝐈𝐑⸝⸝ 🥕 ◡ cerita KKN mereka di desa terpencil. Start. ; 21 Juli 2023 end. ; 26 November 2023 story'by 𝗘𝗫𝗟𝗜𝗘𝗘𝗞𝗔