Hari ini si kembar lagi ada tugas buat ngajar di sekolah, Elsie udah pasti semangat 45, sementara sky males malesan, dia mau main Uno aja boleh gasi.
Pas udah sampe ternyata disana ada Miran sama Enzo juga yang ntah lagi ngapain, dari penglihatan mereka sih kaya lagi bagi bagi lauk nasi gitu ke anak anak.
"Buat gue ada ga?" Tanya sky.
Enzo menabok sky dengan sterofoam nasi terakhir "masak sendiri!"
"Semangat dong sky" kekeh Miran.
Sky hanya tersenyum manis lalu menarik Elsie kedalam kelas.
"Bulol" cibir Enzo pas ngeliat Miran senyum senyum sendiri.
"Ish! Makanya cepet cepet tuh tembak jihan! Kayaknya dia darting kamu Gantung Trus!" Ketus Miran, merasa ada yang aneh ia langsung menutup mulutnya terkejut.
Enzo mengerutkan keningnya "maksud Lo?" Tanya nya.
Miran menggeleng ribut "ga ada, ayo pulang" ia buru buru memakai sendalnya dan pergi dari area sekolah.
Enzo menatap punggung Miran yang mulai menjauh, pikirannya di penuhi beberapa pertanyaan.
"OY!" Dika muncul ntah dari mana menepuk punggung Enzo dengan keras.
"Apa anjing?" Kesal Enzo.
"Eitsss ini area sekolah! No dirty talk!" seru Dika.
"Inggris lu masih amburadul! MINGGIR gue mau balik!" Enzo menerjang tubuh tegap Dika sampai terjatuh.
"HUUUUUU BERUK!" seru Dika kesal, ia bangun lalu memungut dompet yang tergeletak di sampingnya.
"Ini dompet siapa? Miran? Enzo? Apa elsky twins ya? Gatau lah! Sabodo teing" ia memasukan dompet kulit berwarna hitam itu ke sakunya Tanpa melihat isinya sama sekali.
Jihan tengah duduk di teras rumah sambil memetik beberapa cabai liar yang tumbuh di sekitar pagar teras.
"Siapa yang nebar bibit sayur disini si! Mengganggu banget!" Syeril yang menyusul keluar bergerutu kesal karena halaman mereka jadi tidak aesthetic, harusnya halaman rumah mereka di penuhi bunga bunga hasil tanam mereka namun akhir akhir ini malah banyak sayur liar yang tumbuh, seperti cabai, labu, bahkan pare.
"Ini ga cocok di halaman rumah pls, kalo sayur cocoknya di kebun" keluh Una.
Mahen hanya diam mendengarkan ketiga perempuan di depanya yang sedang berceloteh manja.
"Gausah banyak ngeluh, ayo petikin, Mayan makan sayur labu siang ini pake santan, emmmmm" Seru Juli.
"Dih lol"
"OY MIR!" mahen berteriak kala Miran pulang ke rumah sendirian, lah Enzo mana? Pikirnya.
"Lo sendiri?" Tanya syeril.
Miran menggeleng "Enzo pulangnya nanti katanya"
"Masuk gih, nanti bantuin gue masak ya mir" pinta Jihan.
Miran mengangguk "oke"
Hari sudah mulai sore, sky sudah pulang dari sekolah namun Elsie belum, Enzo dan Jeffrey sudah marah marah pada sky, kenapa adiknya di tinggalkan sih?!
"SKYYYY! JEMPUT ADEK LU ANJING" teriak Enzo.
"Dia udah ge-"
"Pala bapak Lo gede! Jemput ga?!" Kesal syeril.
"Ish ish ish, kaka yang tidak patut di contoh" Seru Hao.
"Kompor Lo semua!" Kesal sky.
"Aku pulang...."
Jeffrey yang sedang duduk anteng langsung loncat dari kursinya untuk keluar menghampiri Elsie.
"Kenapa El?" Tanya Jeffrey.
"Gapapa" Elsie berjalan ke arah sky lalu menangis sekencang-kencangnya.
"Hey hey kenapa?" Tanya sky.
Sky mengangkat Elsie dengan sebelah tanganya lalu di peluk erat seakan Takut adik kecilnya ini jatuh.
"Kenapaa?" Tanya mahen lembut.
Yang lain ikut mengelus atau bahkan mengusap pipi elsie untuk menenangkan nya.
"El.. El tadi di jahatin" adu nya.
Sky menatap adiknya lamat lamat "kamu di apain?" Tanya nya.
"Ak- aku di dorong sampe jatoh dan baju aku kotor semua!" Seru Elsie kesal.
Jeffrey baru ngeh kalo baju Elsie kotor semua "siapa yang jahatin?" Tanya Jeffrey.
"Kaka Kaka yang tinggal di Deket danau!" Isak Elsie.
"Anak monyet!" Umpat Enzo.
"MEREKA ANAK ORANG IH!" kesal Elsie.
KAMU SEDANG MEMBACA
avonturir ; 97l
Fanfictionᨳ᭬ ▭ 𝐀𝐕𝐎𝐍𝐓𝐔𝐑𝐈𝐑⸝⸝ 🥕 ◡ cerita KKN mereka di desa terpencil. Start. ; 21 Juli 2023 end. ; 26 November 2023 story'by 𝗘𝗫𝗟𝗜𝗘𝗘𝗞𝗔